6. ASMARALOKA 2 17+

13.4K 1.9K 631
                                    

6. Lanjut apa Udahan?

.....

Tepat setelah dua puluh menit perjalanan dari kantor menuju rumah sakit, akhirnya aku tiba bersama Nako di sini. Setelah turun dari mobil, aku segera berlari masuk ke dalam rumah sakit menuju meja resepsionis dengan Nako yang mengikutiku dari belakang.

"Sus, saya mau tanya. Pasien anak kecil atas nama Hazen di ruang mana?" tanyaku.

"Pasien atas nama Hazen sedang berada di ruang IGD, Buk. Lagi ditangani sama dokter. Sebelah sini," jawabnya sambil mengulurkan tangannya ke arah kiri, memberi arah kepadaku dimana ruang IGD berada.

"Ayo, sayang," ajak Nako.

Aku dan Nako berlari, dari jauh aku bisa melihat papa dan Cristian sedang duduk di ruang tunggu IGD. Kami menghampiri mereka.

"Pa, gimana Hazen?" tanyaku.

"Dokter lagi periksa dia. Kita doain, ya, dia nggak kenapa-kenapa," jawab Papa menenangkanku.

Aku memejamkan mataku hingga air mataku luruh di pipi. Nako yang berada di sampingku, mendekap tubuhku ke dalam pelukannya.

"Pa, kok bisa Hazen jatuh dari tangga?" tanya Nako.

"Tadi, papa sama Cristian lagi bahas proyek baru di ruang tamu. Saat itu Hazen juga ada di dekat kami, tapi, karena papa atau Tian kurang ngawasinnya, dia main di tangga. Dan akhirnya jatuh," jelas papa yang semakin membuat hatiku terluka.

Aku sebagai ibunya tentu tidak terima jika mertu dan Cristian lalai dalam mengawasi Hazen. Namun, aku tidak boleh marah kepada mereka.

"Papa minta maaf, ya, sama kalian." Papa berdiri dari duduknya, menatap kami berdua dengan tatapan rasa bersalah.

"Gue juga minta maaf, ya, gue lalai banget tadi." Kali ini Cristian yang berbicara setelah lama diam.

Nako mengangguk. "Nggak apa-apa, Pa, Yan, sekarang yang perlu kita lakuin adalah berdoa untuk kesembuhan Hazen."

Semuanya mengangguk termasuk aku yang sudah menangis di pelukan Nako. Selama ini Hazen selalu aman, bahkan aku tidak pernah meninggalkan Hazen sendirian atau bersama orang lain. Tapi, kali ini saat aku tinggalkan, Hazen terluka.

Tidak lama itu dokter keluar dari ruang IGD, membuat kami semua menatap dan mendekatkan ke arahnya.

"Gimana keadaan anak saya, dok?" tanyaku.

"Hazen baik-baik aja, tidak ada yang perlu dicemaskan. Hanya saja dia masih syok dan belum bisa berbicara."

Mendengar ucapan dokter tersebut membuat aku lega dan tersenyum begitupun dengan Nako, Papa dan Cristian.

"Dia udah sadar dok?" Nako bertanya.

Dokter dengan rambut klimisnya itu mengangguk. "Sudah. Saya sarankan, untuk berbicara pelan-pelan terhadap Hazen karena rasa syoknya masih tinggi."

Aku mengangguk. "Terimakasih, dok."

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu."

Setelah dokter berlalu, kami semua masuk ke dalam dan mendapati Hazen yang sedang menatap ke arah langit-langit ruang rawatnya.

ASMARALOKA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang