Happy Reading 💙
Wuuuuussshh~
Lompatan demi lompatan Allfred lakukan dari dahan pohon ke dahan pohon yang lain, mempercepat lompatan Allfred yang sedang menggendong seorang gadis bersurai hitam legam yang bernama Arabella.
Bahkan lompatan Allfred yang sangat cepat tidak membuat gadis itu ketakutan, hanya ada kedamaian menikmati angin yang menerpa wajahnya membuat rambut gadis itu berterbangan.
Hingga sampai tujuannya gadis itu menyuruh Allfred berhenti
"All, tunggu sebentar. " Ucap Arabella menepuk pundak Allfred pelan.
"Ada apa? " Tanya Allfred.
"Turunkan aku dulu! " Perintah Arabella.
"Baiklah." Ucap Allfred memulai langkahnya turun dari dahan pohon lalu menurunkan gadis di gendongannya. Mungkin dia berfikir bahwa gadis itu ingin muntah karena langkah kakinya yang cepat dan melompat lompat seperti kera.
"Pergilah, aku akan ke sana. " Ucap Arabella jari telunjuknya menunjuk ke seberang jalan yang terdapat sebuah Caffe tempatnya bekerja.
Allfred menolehkan pandangannya ke depan, dia tertegun sesaat sampai sebuah suara menyadarkannya kembali.
"Sampai jumpa. " Ucap Arabella berjalan pergi ke pergi meninggalkan Allfred.
Hingga sampai sebuah tangan kekar menahan tangan kecil Arabella membuat gadis itu menolehkan pandangannya ke belakang. Gadis itu memiringkan kepalanya menunggu jawaban dari Allfred.
Apa kau ingin makan sesuatu? Aku akan mendapatkannya untukmu, kau tunggu saja di rumah. "Ucap Allfred dengan tatapan datarnya.
Gadis itu kebingungan apa yang dimaksud oleh Allfred sehingga dia mengkerutkan halisnya pertanda kebingungan. Wajah kebingungan gadis yg dihadapannya membuat Allfred menghela nafasnya kasar.
" Maksudku kau tidak perlu capek capek membeli makan sendiri, biar aku saja. "Ucap Allfred.
Perkataan Allfred membuat Arabella terkekeh
" Aku tidak lapar, aku hanya pergi ke sana untuk bekerja. "Ucap Arabella
" Untuk apa? " Ucap Allfred membuat gadis itu menghela nafas kenapa dihidupnya harus hadir makhluk yg sangat bodoh seperti Allfred.
"Aku harus memenuhi kebutuhan hidupku sehari hari, jika aku tidak bekerja maka aku tidak bisa makan dan sekolah. " Ucap Arabella.
Perkataan tersebut membuat Allfred terdiam, ingin sekali baginya untuk membahagiakan gadisnya itu sekali lagi.
"Aku bisa memenuhi kebutuhan hidupmu. " Ucap Allfred.
"Tapi---"
"Tidak." Ucap Allfred.
"Kumohon." Ucap Arabella.
"Baiklah, tapi ada syaratnya. Jika kau memenuhi syaratnya maka aku akan mengizinkanmu untuk bekerja. " Ucap Allfred.
"Apa? " Ucap Arabella membuat Allfred menyeringai.
"Biarkan aku tinggal dirumahmu. " Ucap Allfred dengan tampang datar nya seolah tidak tahu apa yg dia katakan tadi yg membuat Arabella terkejut.
"Kenapa!? Aku tidak mau! " Bentak Arabella.
"Tidak apa, " Ucap Allfred sambil berlalu pergi meninggalkan Arabella.
"Tunggu." Ucap Arabella membuat Allfred menolehkan pandangannya ke belakang.
Arabella menghela nafas, "baiklah kau boleh tinggal di rumahku, tapi jangan macam macam puas!? " Ucap Arabella penuh penekannan.
"Harusnya kau mengatakan itu sejak tadi, sayang. " Allfred menyeringai. Arabella berdecak kesal melangkahkan kakinya pergi meninggal kan Allfred. Bahkan gadis itu menghentakkan kakinya membuat Allfred terkekeh geli.
"Menyebalkan." batin Arabella
.
.
.Kini gadis itu sampai di tempatnya bekerja, sebuah Caffe sederhana yang menyediakan makanan dan minuman yang enak bahkan tempatnya yang nyaman terdapat hiasan dinding yang cocok untuk berkumpul.
Gadis itu langsung mengganti pakaiannya dengan pakaian kerja, setelahnya dengan sigap gadis itu mengantarkan berbagai pesanan yang di pesan oleh pelanggan.
"Bell, tolong antarkan pesanan ini ke meja nomor enam!" Ucap salah satu koki yang bernama Donny, salah satu teman Arabella yang sangat baik.
"Baik! " Ucap Arabella.
Arabella langsung mengambil pesanan yang berada di meja sebelah nya lalu menempatkannya ke nampan, mata coklatnya melihat ke sekeliling mencari meja nomor enam dan ternyata terdapat di depan dekat dengan kaca. Gadis itu berjalan menghampiri meja nomor enam tersebut lalu menaruh pesanannya ke meja.
"Permisi, ini pesanan anda tuan. " Ucap Arabella. Pria itu memakai pakaian jas berwarna putih, rambutnya berwarna pirang tertutupi oleh topi berwarna putih.
"Selamat menikmati pesanan anda tuan. " Ucap Arabella hendak melangkahkan kakinya tertahankan oleh suara dari pria tersebut.
Pria itu melepaskan topinya meletakkannya ke meja. Kulit putih pucat dengan mata berwarna hitam pekat hidung mancung serta bibir tipis, pria itu memasang wajah datar lalu tersenyum manis.
"Bisakah kau menemaniku makan sebentar? Namaku Arthur Van Graviors. " Ucap pria tersebut.
TBC
Holla, udh lama ya hehe. Maklum authornya sedang masa kegiatan sekolah yang bener bener sibuk banget.
Menurut kalian gimana part ini?Ada yang kurang?
Seru kah?
Ohh iya jangan lupa vote and comment yaa
Next?

KAMU SEDANG MEMBACA
My Fox Devil
RomansaArabella seorang gadis siswi SMA yang hidup sebatang kara dikarenakan keluarganya mengalami kecelakaan saat dirinya berumur 15 tahun, tiba tiba sesosok iblis rubah menunjuknya sebagai belahan jiwanya sontak membuat Arabella terkejut. Akankah Arabel...