Kyuhyun PoV
"Jangan bersikap baik padaku, ingatlah pernikahan ini tak memiliki arti apapun bagiku. Karena kau tak lebih dari pengganti Seohyun di rumah ini, dan saat Seohyun kembali pergilah ketempatmu berasal nona Im"
Sejujurnya aku tak berniat mengatakan hal itu, namun perasaanku tak dapat dibohongi. Setiap kali melihat wajahnya, maka aku akan terbayang kepergian Seohyun sehari sebelum pernikahan kami. Aku tahu dia juga korban keegoisan Seohyun dan keluarga kami, tapi tetap saja kalau dia tak pernah hadir di hari seharusnya aku menikah dengan Seohyun, maka pernikahan ini tidak pernah terjadi. Dan aku bisa menunggu hingga Seohyun kembali.
Kehidupanku selama lima bulan ini tak banyak berubah, baik sebelum dan sesudah menikah rutinitasku sama saja. Pergi kerja, bermain di hari senggang, dan tidur. Perlakuan dinginku adalah tembok pembatas diantara kami, aku tak ingin gadis itu berharap padaku, karena sampai kapanpun perasaan Cho Kyuhyun hanya untuk Im Seohyun, gadisku, cintaku dan duniaku.
Ingatanku terbawa pada masa lalu, saat awal pertemuanku dengan gadisku, empat tahun lalu. Dia adalah mahasiswa co-ass di rumah sakit milik eomma, mungkin juga juniorku kalau dia masuk lebih cepat. Dia adalah co-ass yang paling aktif dan seakan bercahaya. Sifat kami begitu mirip kalau boleh dibilang, dan itulah mengapa aku sangat mencintainya. Hidupku begitu bahagia saat dia menerimaku, tapi tidak dengan sahabatku. Mereka bilang Seohyun tidak seapik kelihatannya, dia begitu licik dan ambisius. Tapi aku menampik dugaan mereka, bahkan aku tak ingin mendengar ucapan mereka.
Saat kepergian gadisku dihari pernikahan kami, semua sahabatku semakin meradang dan menjelekkannya di depanku. Satu omongan yang melekat kuat diingatanku sampai kini.
"Kau lihatkan Kyu, bahkan saat ini dia kabur entah kemana. Aku yakin dia menemui pacarnya di Jeju sana" dan ironisnya, Changminlah yang berbicara seperti itu. Padahal selama hubunganku dengan Seohyun, dia adalah sahabat yang tak menolak hubungan kami.
Setelah sahabatku keluar, eomma dan appa datang menemuiku. Appa terlihat senang dengan keadaanku, karena yang kutahu dia sangat tidak menyukai hubungan kami. Sedangkan eomma tampak biasa saja, tidak sedih tapi juga tidak bahagia. Karena sejujurnya, eomma kurang menyukai Seohyun dan keluarganya. Mereka datang dan memberikan beberapa masukan untukku.
"Pernikahan dilakukan satu kali seumur hidup, Kyu. Jangan pernah mempermainkan ikatan yang disatukan oleh Tuhan. Mungkin saat ini kau masih terbelenggu perasaan dengan gadis tak tahu diri itu, tapi aku yakin perlahan kau akan mencintai menantuku, Yoona. Dia gadis yang baik, pengetahuannya pun cukup luas, serta sikapnya yang sederhana sangat cocok menjadi menantu keluarga Cho. Tidak seperti mantanmu, bahkan memilih untuk pergi dengan alasan kesempatan" perkataan appa saat itu benar-benar membuatku marah. Bagaimana bisa dia menjelekkan wanita yang kucintai.
Eomma saat itu mengelus punggungku, namun perkataannya pun cukup membuatku terdiam. "Sejujurnya eomma senang pengantinmu bukan wanita itu, Kyu. Terimalah dia sebagaimana janjimu dihadapan Tuhan, karena menurut eomma dia gadis yang cocok bersanding denganmu. Tapi bila memang taka da kecocokan diantara kalian, eomma juga tak melarangmu untuk melepaskannya."
Drrt drrt
Lamunanku terhenti saat notifikasi pesan di ponselku berbunyi.
Oppa, aku kembali. Bisakah kau menemuiku di rumah?
Neo yeojachingu,
Seohyun
Senyumku langsung terbit, aku benar-benar tak sabar bertemu dengannya. Setelah itu, aku bergegas menemui Seohyun di rumahnya. Biarlah sahabatku berkata seperti apa, yang kutahu aku dan Seohyun saling mencintai.
Selama perjalanan yang kupikirkan adalah bagaimana caranya aku menceraikan Yoona, setelah malam panas diantara kami terjadi. Sebenarnya, Yoona termasuk gadis yang baik namun perasaan tak bisa dipaksa kan? Aku mencintai Seohyun-atau begitulah yang kukira-.
KAMU SEDANG MEMBACA
FICTION KYUHYUN-YOONA
Fanficcerita yang berdasarkan hayalan liar author tentang kyuhyun dan yoona. judul awal adalah drabble, tapi setelah dibaca ternyata ceritanya kepanjangan, jadi aku ganti. selamat membaca yeorobun