Awali membaca dengan vote
Terimakasih yang udah vote
Sun dulu buat part ini:*
Happy reading
****
Jam istirahat masih berlanjut. Laksa baru keluar dari ruang BK setelah selesai Menyelesaikan urusan siswa pelanggar aturan. Laksa berjalan menuju kantin hanya untuk sekedar membeli minuman.
Saat tiba di kantin, tiga cowok melambaikan tangan ke arah Laksa. Laksa menatap mereka datar dan menghampirinya.
"Lo dari mana aja sa?" Tanya Alif.
"BK"
"Siapa lagi yang buat masalah?." Kini giliran Arga yang bertanya.
"Bobby sama gengnya, ngerokok di rooftop. Dia juga ngelawan gue" jelas Laksa tanpa ekspresi.
"Wah harusnya tadi lo manggil gue sa, biar gue ajak gelud tuh bocah cecenguk" celetuk Dito.
"Tai gaya banget, karate masih ilmu cetek bicaranya udah segede gaban" timpal Arga sekalian menjitak kepala Dito dengan sendok.
"Sialan, sakit bangsatt" Dito mengusap kepalanya bekas jitakan dari Arga.
"Nah kan, baru juga gue slepet pake sendok udah sakit, gayaan mau ngajak gelud orang, sini berguru dulu sama suhu" Dito menatap tajam Arga. Bisa-bisanya ia direndahkan yang gagah dan berani ini. Dito tidak terima!.
Dito merebut sendok di tangan Arga. Memukul kepala Arga dengan sendok itu cukup keras.
"Anjing, sakit goblok" teriak Arga.
Dito tertawa pelan. "Rasain, gimana hah rasanya? Sakit kan?"
"Astaghfirullah, lo berdua kalo nggak ribut sehari apa nggak bisa? Ingat apa kata pak Rohman guru PAI, jangan saling bertengkar dengan sesama teman, itu dosa" ucap Alif yang sedari tadi memerhatikan keributan dua manusia itu.
Alif ini emang paling alim di antara mereka berempat. Anaknya pak ustadz di kampungnya, maklumlah.
Alif siap menyirami kolbu temannya yang sedang salah arah dengan ceramah-ceramah islaminya. Singkatnya Alif ini ustadz mudanya dari tiga setan (Laksa, Arga, Dito). Pokoknya Alif ini paling Sholeh.Laksa tak sengaja menemukan objek yang selalu jadi sasaran empuknya untuk di beri hukuman karena kelakuan orang tersebut sangat di luar kata normal.
"Gue cabut" ucap Laksa, ketiga temannya hanya menatap Laksa.
"Woii sa mau kemana? Kebiasaan main cabut padahal masih enak" ucap Dito.
Takkkk
"Ngapain lo jitak gue njing?! Salah gue apa?" Dito menatap Arga dengan raut wajah yang masih kesakitan.
"Bahasa lo ambigu tolol" ucap Arga.
"Lah ada yang salah? Kan emang lagi enak gibah, enak makan, pikiran lo aja yang kotor ga, sini gue cuci biar suci lagi otak lo"
Alif hanya menggelengkan kepalanya, baru selesai debat eh sudah mulai lagi, memang anjing dan kucing yang tidak bisa akur.
Laksa berdiri tepat di hadapan targetnya. Tangannya masuk ke dalam saku celana, tatapan dingin menusuk, dan raut wajah tanpa ekspresi.
"Minggir, lo ngalangin jalan gue." Ucap Zeya dengan galak.
"Lapangan udah lo bersihin?"
Zeya mendongak menatap Laksa lekat. "Sa ada Bu Rini" ucap Zeya, tangannya menunjuk arah belakang Laksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeya
Teen FictionGeovano Laksamana Ramadhan. Cowok dingin yang berstatus sebagai pelajar, ketua OSIS dari SMA TRISAKTI Jakarta. Tidak hanya dingin, ia juga dikenal dengan julukan ketos killer. Tingkat kedisiplinanannya melibihi guru BK. Siapa saja yang melanggar per...