Awali membaca dengan vote
Makasih yang udah vote
Sini cium dulu:*Happy reading
***
Zeya keluar rumah, hanya mengenakan celana training panjang dan kaos polos berwarna putih. Kakinya melangkah menuju rumah yang berada di seberang jalan rumahnya.
Zeya berhenti tepat di depan pagar rumah tersebut.
"Laksaaaaa."
"Main yuk"
"Woii Laksa!."
Zeya berteriak sekuat tenaga. Berharap pemilik rumah mendengar teriakannya.
Tak ada tanda-tanda Laksa muncul akhirnya Zeya berteriak lebih keras lagi.
"Laksa kampret budek jelek keluar lo!."
Laksa muncul dari balkon kamarnya saat mendengar suara teriakan cempreng dari luar. Laksa menatap Zeya datar. Sudah ia duga siapa lagi di area perumahannya yang memiliki suara cempreng selain Zeya.
"Nagapain lo teriak-teriak di depan gerbang rumah gue? Mau minta sumbangan?." Ucap Laksa cukup keras dari atas balkon kamarnya agar Zeya mendengar.
"Sa main layangan yok, gabut nih gue." Teriak Zeya disertai cengiran yang menghiasi bibirnya.
Nahkan, mulai sintingnya. Laksa sudah punya firasat sebenarnya, kalau tetangganya itu teriak-teriak di depan gerbang rumahnya itu tandanya otaknya lagi korslet. Sebenarnya tidak ada yang aneh sih dari ajakan Zeya. Cuma masalahnya timingnya yang tidak tepat. Bayangkan saja, orang gila mana yang ngajak main layang-layang menjelang Maghrib?. Tentu hanya Zeya.
"Nggak usah aneh-aneh. Balik ke rumah atau gue sambit pake vas bunga." Laksa sudah bersiap ingin melempar vas bunga di tangannya ke arah Zeya.
Buru-buru Zeya melarikan diri, ia berlari masuk ke dalam rumahnya. Zeya tau cowok itu tidak akan ragu-ragu melempar vas bunga di tangannya ketika Zeya mengajaknya main di waktu yang tidak tepat. Pernah Zeya melakukan hal yang sama. Mengajak Laksa untuk maling mangga di rumah pak haji Sodik yang terkenal galak di lingkungan perumahan mereka di waktu menjelang Maghrib. Tentu saja Laksa langsung melempar pot yang berada di balkonnya ke arah Zeya untung saja Zeya langsung menghindar. Tapi itulah Zeya, ia tidak akan kapok untuk selalu mengajak Laksa melakukan hal-hal yang nyeleneh yang menurut Zeya seru.
Laksa menggeleng pelan melihat Zeya yang berlari terburu-buru masuk ke dalam rumah. Ada-ada saja menang tingkah Zeya yang selalu membuat Laksa heran.
*********
Zeya merebahkan dirinya di kasur queen sizenya. Ia meraih ponselnya untuk mengecek apakah ada notifikasi masuk dari para fans atau gebetannya. Jangan salah, walapun terkenal badgirl namun Zeya juga cukup populer karena wajahnya yang cantik. Terbukti pengikut Instagramnya mencapai angka ratusan ribu. Tentu itu membuat Zeya senang. Ya seperti itulah Zeya.
Ia membuka ruang chat. Benar saja ada banyak notifikasi masuk dari beberapa kenalannya dan bahkan nomor yang tidak dikenal.
"Resiko jadi cewek cantik gini nih, dikit-dikit banyak yang ngechat." Gumam Zeya sambil tersenyum-senyum melihat isi chat dari mereka. Demi apapun isi ruang chat Zeya seperti asrama putra.
Tentu Zeya tidak segabut itu untuk membalas semua chat dari mereka. Ia hanya memilih yang sekiranya masuk dalam list tipe nya. Misal, ganteng, tajir, keren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeya
Teen FictionGeovano Laksamana Ramadhan. Cowok dingin yang berstatus sebagai pelajar, ketua OSIS dari SMA TRISAKTI Jakarta. Tidak hanya dingin, ia juga dikenal dengan julukan ketos killer. Tingkat kedisiplinanannya melibihi guru BK. Siapa saja yang melanggar per...