Duak!
Itachi tersungkur setelah menerima tonjokan keras dipipi kanannya."Itachi!!!" teriak Kakashi menghampiri Itachi yang mengusap ujung bibirnya seraya menatap adiknya datar.
"Sudah cukup, Sasuke. Dia aniki-mu."
Sasuke tersenyum sinis. "Jika kau tahu apa yang dilakukan olehnya. Apa kau tetap membelanya?"
"Sasuke." Iris mata Itachi menajam. Membuat curiga Kakashi yang masih memegang lengan Itachi setelah membantunya berdiri.
"Karena Itachi lah yang membuat Sakura seperti itu." Kata-kata Sasuke membuat Kakashi membulatkan matanya.
"Apa? Aku salah dengar kan?!" Kakashi menoleh, menatap Itachi yang hanya diam seolah membenarkan yang terjadi.
Itachi menundukkan kepalanya. Sejujurnya ia sangat bersalah dengan keadaan Sakura sekarang. Adik cantiknya tampak pucat. Bila waktu boleh diputar kembali ia mungkin akan berusaha menahan nafsu sialannya yang selalu meledak ketika melihat Sakura.
Daripada harus melihat Sakura yang menderita karenanya. Ia lebih suka menderita karena menahan gairahnya.
"Tunggu, sebenarnya apa yang terjadi pada Sakura?" Kakashi menatap Itachi dan Sasuke bergantian.
"Itachi, kau--"
Itachi beranjak dari tempatnya, melangkah mendekati Sakura yang masih tertidur setelah efek bius yang diberikan oleh Sasori, dokter kenalan Kakashi.
Sasuke berdiri menghalangi Itachi. Tatapan matanya tajam. Menghujam tepat di kedua netra onyx nya.
"Minggir."
"Tahu diri, Itachi. Kau sudah melukainya. Seharusnya kau cukup sadar untuk tidak mendekatinya lagi."
"Aku hanya ingin melihat keadaannya." suara getir Itachi membuat Sasuke mendecih.
Kakashi yang melihat interaksi kakak beradik didepannya, semakin penasaran dengan yang sebenarnya terjadi.
"Melihat cukup dari sini saja." ujar Sasuke seraya berjalan ke sisi kanan Itachi.
Itachi sangat tahu diri. Ia tak akan lepas kendali jika akhirnya Sakura menjadi seperti ini. Meskipun ia sudah lama sekali menahan gairahnya, akan tetapi demi imouto tercintanya. Itachi berusaha menahan nafsunya.
Netra Itachi menangkap Sakura yang tertidur nyenyak. Raut wajahnya pucat dan letih. Mungkin lelah atau malah kesakitan karena tingkah laku Itachi semalam?
"Kau sangat menjijikkan, aniki." desis Sasuke tajam.
Itachi tak membantah. Peristiwa ini menjadi tamparan keras untuknya. Ia akan menerima umpatan kasar serta pukulan keras adiknya. Setidaknya sampai Sakura memaafkannya.
Apakah dia akan memaafkan Itachi? Entahlah. Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Kakashi menepuk pundak sahabatnya, berusaha menguatkan. "Itachi, aku tahu kau sangat menyesal. Setidaknya aku yakin Sakura akan memafkanmu. Dia gadis yang baik."
"Hahahahaha... Memaafkan katamu? Kalau aku menjadi dia, aku tidak akan memaafkan seseorang yang memperkosaku." Sasuke tertawa keras, terlepas dari itu kata-katanya jelas membuat Kakashi melotot tak percaya.
"Mem.. Perkosa? Kau benar-benar melakukannya, Itachi? Aku salah dengar kan?" Kakashi mengguncang bahu Itachi dengan kencang.
"..."
"Hei, Itachi! Jawab! Apa yang kau lakukan kepada Sakura?!" Kakashi membentak penuh amarah.
Sasuke mengernyit. Merasa asing dengan reaksi Kakashi yang menurutnya berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill This Love
FanfictionWarning!!! 21+ Beberapa part akan di private (follow dahulu sebelum membaca) Hidup terasa tidak mudah bagi Sakura. Setelah kematian ayahnya, ia harus tinggal bersama dua kakak tirinya yang gila. Kalau bukan karena surat wasiat ayahnya dia tidak ak...