Kejar tayang gaes...
Happy reading~Pagi menyingsing. Matahari bersinar dengan cerah. Cuaca diluar jauh berbeda dengan suasana didalam rumah Sakura. Lebih tepatnya mansion yang dia tempati bersama kedua kakak tirinya. Suram.
Sakura turun dari tangga. Memakai kacamata hitam (menutupi matanya yang membengkak karena terlalu banyak menangis) serta dress andalannya. Bersiap ke tempat pemotretan. Beruntung, ia tidak bertemu Itachi maupun Sasuke.
Pagi tadi mereka masuk kantor. Mungkin juga karena ancamannya kemarin. Tidak, itu bukan ancaman, tapi memang keinginannya. Sejak dulu.
Tak berapa lama, Sakura sampai di garasi. Mengeluarkan mobil porsche hitam kesayangannya.
Hanya lima belas menit waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke gedung tempat studio foto kali ini berada.
Ino melambaikan tangannya. Tersenyum sumringah menghampiri sahabat pink nya.
"Jidat~" sapa Ino seraya memeluk erat Sakura yang tersenyum ringan.
"..." Sakura hanya diam menanggapi Ino yang enerjik.
"Hei, ada apa denganmu? Kau baik-baik saja, kan?" Ino merasa ada yang salah dengan reaksi Sakura yang tidak seperti biasanya.
Sakura tersenyum. Menganggukkan kepalanya. Berusaha ceria dihadapan sahabat blonde nya. "Baik, pig."
Ino mengernyitkan dahinya. Gadis barbie itu menatap Sakura dengan tatapan menelisik.
"Hmmm..."Sakura melepaskan lengan Ino, ia tersenyum lagi. Kali ini menggandeng tangan Ino. Mengajaknya berjalan menuju lokasi pemotretan.
###
Sasuke mengetuk meja kantornya beberapa kali. Ia bosan. Sungguh. Ini kali pertamanya ia bosan dengan segala aktivitasnya. Sebelumnya ia membunuh kebosanan yang melanda dengan mengamati segala aktivitas Sakura dari CCTV.
Sekarang? Jelas tak bisa. CCTV itu bernasib malang karena Sakura jelas menghancurkannya tanpa bekas.
"Huft, bagaimana bisa Sakura tahu kamera itu? Itachi atau Kakashi yang memberitahu?"
"Ck, ini salahku karena begitu ceroboh!"
Kata-kata itu terus saja ia lontarkan berkali-kali. Lihat? Sasuke bahkan seperti tidak menyesali perbuatannya. Atau malah tidak menyesalinya sama sekali? Entahlah. Hanya Kami-sama yang tahu.
Kakashi membuka pintu ruangan Sasuke. Kemudian menutupnya perlahan. Sasuke hanya menatap datar kedatangan Kakashi yang tanpa kabar.
Kakashi duduk dihadapan Sasuke yang menatapnya dingin. "Apa?" tanpa merasa bersalah Kakashi bertanya.
Sasuke mendongkol.
"Seharusnya aku yang bertanya, mengapa kau ada disini?""Hanya bosan." Kakashi mengerdikkan bahunya.
"Kau pikir kantorku tempat hiburan?!" habis sudah kesabaran Sasuke. Meledak amarahnya.
"Hahaha... Aku hanya bercanda, Sasuke. Santai saja." tawa lepas keluar dari mulut Kakashi. Ia memang sengaja menggoda Sasuke.
Sasuke entah mengapa semakin kesal mendengarnya. "Keluar kau!"
"Hei, hei. Jangan marah. Aku tahu kau yang bosan karena tak bisa melihat Sakura."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill This Love
FanfictionWarning!!! 21+ Beberapa part akan di private (follow dahulu sebelum membaca) Hidup terasa tidak mudah bagi Sakura. Setelah kematian ayahnya, ia harus tinggal bersama dua kakak tirinya yang gila. Kalau bukan karena surat wasiat ayahnya dia tidak ak...