Tidak Ada Rasa

275 36 6
                                    

Happy reading
Bantu tandain Typo ya gaes 🤗





Sekarang semuanya sudah berkumpul di ruang tamu,
Ada Abah yang duduk bersebelahan dengan Umi Halimah, Zidan berada disebelah kiri Uminya sedangkan Zaki disebelah kanan Abah nya.

Kemudian di sisi yang berlawanan ada Ayah nya Aisyah juga Ibu nya.
Lalu Aisyah dan Raka adik nya, duduk bersebelahan.
Di dapur ada beberapa saudara Aisyah juga yang ikut hadir menyambut kedatangan Abah Zainal sekeluarga.

Setelah beberapa saat lalu basa basi dari kedua keluarga berlangsung akhirnya Abah Zainal membuka suara lagi untuk membahas mengenai kedatangan mereka sekeluarga.

"Begini Pak Furqon, kedatangan saya dan keluarga ke mari yang pertama untuk menjalin silaturahmi antar keluarga agar tetap terjaga," ucap Abah Zainal.

"Dan yang ke dua, kedatangan kami sekeluarga kesini untuk menyampaikan niat baik melamar putri Pak Furqon untuk putra saya," lanjut Abah Zainal.

Keluarga Aisyah pun terkejut mendengar penuturan Abah Zainal.

Mereka kira Abah sekeluarga berkunjung hanya mampir sehabis dari mana atau hanya silaturahmi biasa tapi ternyata ada niat yang lain juga.

"Masya Allah, saya sangat tersentuh dengan niat baik Pak Kyai sekeluarga, dan jujur saja saya terkejut mendengar ini," ucap Ayah Aisyah diakhiri dengan kekehan diakhir.

"Iya, memang ini begitu mendadak, bahkan saya juga baru diberi tahu semalam bahwa putra saya berniat untuk melamar nak Asiyah, dan saya setuju saja jadi hari ini kami langsung datang kemari,"

Mendengar percakapan antara kedua keluarga, Aisyah saat ini benar-benar tidak baik-baik saja.

Jantung nya berdetak tidak karuan sekarang, kupu-kupu pun seakan tengah berterbangan didalam perut nya.
Dia sangat terkejut sebenarnya, tapi juga bahagia dan deg-degan pasti nya.

Aisyah benar-benar tidak sangka jika Gus Zidan akan memberikan kejutan yang sangat tak terduga seperti ini.

"Jadi ini kejutan nya, Gus Zidan benar-benar tidak bisa ditebak," batin Aisyah.

Asiyah berusaha mengondisikan ekspresi nya agar tidak terlalu berlebihan. Tapi saat dia melirik Gus Zidan ekspresi nya benar-benar berbanding terbalik dengan ekspresi Aisyah saat ini.

"Tapi kenapa ekspresi Gus Zidan seperti itu, bahkan dia terlihat lebih diam dari biasanya dan auranya pun terlihat berbeda," diam-diam Aisyah mengamati Gus Zidan.

"Kalo boleh tau, siapa putra yang di maksud Pak Kyai tadi, bukankah Pak Kyai punya 2 putra," tanya Ayah Aisyah.

Dan yaa, Aisyah baru menyadari itu, sedari tadi Pak Kyai tak menyebutkan putra mana yang beliau maksud.

"Putra saya yang pertama, Zaki dialah yang berniat untuk melamar Aisyah," jawab Kyai Zainal seraya menepuk pundak Zaki.

Duaaarr, hati Aisyah seperti disambar petir sekarang, bagaimana bisa yang melamar nya itu Zaki padahal dia kira Zidan yang akan melamar nya.

Aisyah benar-benar tidak percaya ini, dia melirik ke arah Zidan yang ternyata sedang melirik kearah nya juga, tapi hanya sepersekian detik kemudian Zidan  mengalihkan pandangannya terlebih dahulu.

"Apa ini, bagaimana bisa seperti ini," Aisya masih menatap Zidan dengan tatapan tak percaya, dia kira kejutan yang dimaksud adalah Zidan yang memberikan nya kenapa malah Zaki.

Dan bagaimana bisa Zaki melamar nya.

Ahh Aisyah ingat sekarang, dulu saat masih sekolah Zaki pernah menyatakan perasaannya pada Aisyah, lalu apakah Zaki masih mencintai Aisyah sampai sekarang, jadi dia melamar Aisyah.

Imam Ku Gus Kembar√ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang