Chapter 13🍃

1.4K 91 11
                                    

Semua anggota keluarga besar Jaehyun dan Chaeyeon saat ini sedang berada di rumah sakit. Kabar mengenai Renjun telah sampai pada mereka semua. Tubuh Chaeyeon langsung jatuh ke lantai ketika mendengar kabar tentang putra kecilnya.

"Dengan keluarga pasien?" Tanya dokter ketika keluar dari ruangan tempat dimana Renjun di rawat. "Saya dok, saya-saya ayahnya." Jawab Jungkook ragu sambil sekilas menatap Jaehyun.

"Pasien telah berhasil melalui masa kritisnya. Keadaannya saat ini masih lemah. Terima kasih tuan Jungkook dan Jaehyun karena membawa pasien tepat waktu ke rumah sakit. Jika terlambat sedikit saja, mungkin tidak ada kabar baik untuk kita. Bisa saja kita kehilangan pasien untuk selama-lamanya. Untuk saat ini, kami akan terus mengawasi perkembangan pasien sampai beberapa hari kedepan. Saya ingin mengingatkan untuk tidak terlalu membebani pikiran pasien dan untuk sekarang pasien harus beristirahat secara total. Kami sudah berhasil mengeluarkan peluru yang ada di kakinya. Kemungkinan setelah ia sadar, akan ada efek sedikit rasa sakit pada kaki pasien." Jelas dokter itu.

"Terima kasih dok. Terima kasih banyak." Ujar Jungkook sambil mencium tangan dokter itu karena sungguh saat ini hatinya sangat senang mendengar bahwa putranya sudah berhasil melewati masa kritis dimana nyawa adalah taruhannya.

"Apa kami boleh menemui pasien dok? " Tanya Chaeyeon. "Maaf untuk sementara ini, kami belum bisa mengizinkan siapapun menjenguknya. Tapi kalian bisa melihatnya melalui kaca dinding ruangan." Jawab dokter itu.

________________________________________

     Setelah hampir seminggu penuh menutup matanya, kini Renjun perlahan membuka kelopak matanya. Ia berusaha menyesuaikan penglihatannya. Dan ketika menoleh ke samping ranjang tidurnya, ia menemukan sosok yang sangat ia rindukan.

"Hyung......."

"Eung....Ka-kau sudah bangun? Hyung panggilkan dokter. Tunggu sebentar."

"Tidak usah hyung, ak-aku baik-baik saja. Tidak perlu khawtair."

"Asal kamu tahu Injun nya Hyung yang lucu imut kiyowokkk. Satu minggu yang lalu, kamu hampir aja nebeng pulang sama malaikat maut." Ujar Haechan dengan tatapan tajam. "Jangan natap gitu atuh hyung, ngeri dedek lihatnya." Balas Renjun sambil terkekeh pelan.

     "Hyung aku mau pulang ke rumah. Bosan disini terus. Mana baunya obat-obatan nyengat banget. Pulang yuk...." Ajak Renjun sambil berusaha turun dari ranjangnya. "Siapa yang ngizinin kamu pulang?"

"Om Taeyong?"
"Hai om, apa kabar nih?" Sapa Renjun pelan.

"Ren kamu tega bohongin-" "Ya maaf om, orang juga namanya khilaf." Potong Renjun sebelum Taeyong menyelesaikan ucapannya. "Khilaf tapi direncanain." Balas Taeyong.

    "Ec-Renjun....." "Papa..." Sapa Renjun sambil melambaikan tangannya pelan.
"Ka-kamu udah sadar nak. Kamu-kamu ada yang sakit nggak? Bilang sama papa kalo ada yang sakit. Tangannya masih sakit? Atau kakinya masih sakit ya? Oh atau bagian punggung kamu-" "Papa aku baik-baik aja kok. Jangan panik gitu, Injun ngeri lihatnya." Potong Renjun saat mendengar beribu-ribu pertanyaan hinggap di telinganya.

    "Jangan pernah lagi ngelakuin hal berbahaya. Papa sayang sama kamu, papa nggak mau kehilangan kamu." Ujar Jaehyun sambil memeluk pelan tubuh Renjun.

________________________________

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jung Family ft. DREAM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang