Chapter 11🍃

1K 109 5
                                    

    Hari ini Jungkook memutuskan untuk segera pulang ke rumahnya dikarenakan ada urusan yang sangat mendadak. Dan dengan terpaksa, ia harus membuang waktu berharga untuk menyaksikan interaksi kedua putranya.

    "Pa, jalan-jalan yuk..." Ajak Jeno. "Tumben minta jalan-jalan? Biasanya juga jalan sama mbak pacar?" Bukan Jaehyun yang bertanya, melainkan Renjun-adiknya.

     "Kangen jalan-jalan bareng sama kalian. Terakhir jalan-jalan tiga bulan yang lalu kan." Jawab Jeno. "Kak Nana bisa ikut kan?" Tanya Renjun pada Jaemin. "Jadwal kakak di rumah sakit kosong sih, cuman hari ini ada-" "Kakak mah gitu. Ikut yok kak. Anggap aja ini buat kenangan kalo Injun rindu kalian pas di rumah nenek." Potong Renjun.

     "Ehm....Ya udah deh kakak ikut." Jawab Jaemin sambil mengusap pelan pucuk kepala adiknya. "Nah sip. Oh ya pa, mama mana?" Tanya Renjun. "Mama kamu lagi buat cemilan di dapur." Jawab Jaehyun.


"MAMA BUAT CEMILAN YANG BANYAK, KITA MAU JALAN-JALAN KELUAR!!!"

Plak




    "Aduh sakit...." Keluh Renjun. "Itu mulut minta dilakban bener ya. Sini hyung lakbanin pakai lakban bekas tutup paralon." Ujar Haechan pada Renjun. "Apaan sih hyung. Nggak jelas deh." Balas Renjun pada Haechan. "Nggak usah teriak juga malih. Kan bisa samperin mama bilang baik-baik." Ujar Haechan.

    "Ya maaf kelewat seneng hyung." Jawab Renjun sambil berlari menuju Chaeyeon yang sedang memasak di dapur.

      "Mama buat apa?" Tanya Renjun saat melihat mamanya sibuk dengan perlahan dapur. "Mama lagi buat cookies kesukaan papa. Yang buat kamu, abang, kakak sama hyung udah mama simpen di toples." Jawab Chaeyeon sambil tersenyum lembut ke arah Renjun.

     "Maaf ya ma, tadi Injun teriak ke mama." Ujar Renjun. "Iya mama maafin. Lain kali jangan diulang ya..." Jawab Chaeyeon. "Injun sayang mama...." Ujar Renjun tiba-tiba sambil memeluk Chaeyeon dari belakang. "Mama juga sangat sayang Injun." Jawab Chaeyeon sambil memutar badannya guna melihat putra kecilnya yang sedang memeluk dirinya.

______________________________

     "Pa, beli permen kapas yuk...." Ajak Haechan. "Gigi kamu nak..." Jawab Jaehyun. "Nggak apa atuh pa. Nanti sebelum tidur kan juga sikat gigi." Bukan Haechan yang menjawab, melainkan Renjun. Mata anak itu berbinar saat mendengar ajakan Haechan untuk membeli permen kapas. "Minta izin dulu sama mama." Jawab Jaehyun. Ia sudah yakin jika istrinya pasti tidak akan mengizinkan untuk membeli permen kapas sesuai keinginan Haechan. Chaeyeon bisa dibilang ibu yang sangat memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh anak-anaknya. Jika dirasa itu tidak sehat, maka dengan keras ia melarangnya.

   

     "Mama, Echan sama Injun mau beli permen kapas sama papa boleh?" Tanya Haechan pada Chaeyeon. "Ya ampun sayang. Kan kalian baru aja sembuh. Jangan dulu ya. Lagian kurang sehat juga buat kalian." Ujar Chaeyeon. "Kalo gitu es krim boleh?" Tanya Renjun.

     "Sayang...." "Abang sama kakak boleh minum es krim, Injun juga mau." Ujar Renjun sambil menatap ke arah Jeno dan Jaemin yang terlihat sangat menikmati es krim di genggaman masing-masing. Sedangkan yang ditatap hanya menyunggingkan senyum manisnya. "Mama harus jaga pola makan kalian sayang. Kalian baru aja keluar dari rumah sakit. Tolong ngertiin mama ya. Ini demi kebaikan kalian juga." Ujar Chaeyeon pelan.

    "Maafin Echan ya ma...." Ujar Haechan tiba-tiba sambil memeluk Chaeyeon. Renjun melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh hyungnya.

     "Papa Mama.....Maaf...."

______________________________

     "Aku telah menemukan keberadaan Eunha. Aku akan segera mengirimkan alamatnya. Setelah ini kita siapkan rencana untuk membebaskannya.

"Baik hyung, terima kasih atas bantuannya."

    "Doy hyung, Taeyong hyung sudah menemukan keberadaan Eunha. Tolong katakan pada semua anak buah kalau sebentar lagi akan ada rapat untuk menyusun rencana pembebasan Eunha." Ujar Jungkook pada Doyoung. "Baiklah. Jika ada hal lain yang bisa ku bantu, katakan saja padaku." Jawab Doyoung.  "Terima kasih hyung." Ujar Jungkook yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Doyoung.

"Aku harap semua segera berakhir dan keluarga ku bisa berkumpul seperti yang sudah aku impikan selama ini."

______________________________

     "Abang jangan mainin pipi Injun terus...Sakit tahu." Keluh Renjun saat tangan Jeno sedari tadi memainkan pipi chubby miliknya. "Maaf, kamu sih lucu banget dek. Apalagi pipimu. Jadi pengen abang unyel-unyel terus." Jawab Jeno.

    "Mama......Bang Jeno nakal." Adu Renjun pada Chaeyeon. "Tukang ngadu." Ejek Haechan yang berada tak jauh dari mereka. "Biarin." Balas Renjun.

     "Injun rencana di rumah nenek sampai kapan?" Tanya Jaehyun. "Entah pa. Pokoknya Injun mau kesana dulu...Hehehe..." Jawab Renjun.

     "Selama kamu jauh dari mama, jangan lupa buat jaga kesehatan, makan makanan yang sehat dan bergizi. Nurut sama perkataan nenek sama kakek. Tidurnya jangan malem-malem. Awas aja kalo mama sampai rabu kamu begadang kayak abangmu." Ujar Chaeyeon. "Siap mama!!!" Jawab Renjun semangat.

     "Oh ya, mama papa...Maaf kalo selama ini kehadiran Injun udah ngerepotin kalian. Injun bahagia bisa ada di keluarga papa dan mama. Terima kasih telah merawat Injun dengan penuh kasih sayang. Mama sama papa jangan sedih ya kalo jauh dari Injun. Anak kecil ini nggak bisa lihat papa sama mamanya sedih. Oh ya buat abang sama kakak, tiap hari yang akur ya. Jangan berantem mulu kayak Injun sama hyung. Buat abang, jaga kak Siyeon baik-baik. Dia perempuan yang baik banget. Kak juga jaga kak Minju ya. Jangan sakitin perempuan-perempuan yang udah baik dan menerima kalian dengan apa adanya. Aku yakin semua masalah diantara kalian akan berakhir dengan baik. Semua akan baik-baik aja. Buat hyung, jangan rindu berat pas Injun di rumah nenek. Kalo kangen bisa kunjung sama papa, mama, abang, dan kakak. Oh ya...Khusus buat hyung, Injun mau beri gelang kembar buat kita pakai barengan." Ujar Renjun sambil menyerahkan sebuah kotak kecil yang berisi gelang bewarna hitam pekat. "Kamu ini kayak mau pergi jauh aja. Kalo papa kangen, bakal papa samperin kamu langsung ke rumah nenek." Ujar Jaehyun. "Hehehe siap pa. Jangan lupa kalau kunjung oleh-olehnya pa." Jawab Renjun.

    Semua orang tertawa lepas saat Renjun mengeluarkan candaannya untuk Jeno. Sedangkan Haechan, anak itu tersenyum tipis. Entah mengapa kalimat yang Renjun ucapkan tadi memiliki makna tersembunyi bagi dirinya. Ia tidak tahu apa makna itu. Ia harap itu bukanlah hal yang buruk. Ia tidak ingin hal buruk terjadi pada keluarganya terutama adiknya.

    "Hyung, jangan melamun. Tidak baik melamun malam-malam begini. Oh lihat!!! Bulannya bersinar sangat terang. Banyak bintang juga di langit." Ujar Renjun yang menyadarkan Haechan dari lamunannya. "Apa bulan kesepian disana? Pasti tidak. Ada bintang-bintang yang menemani bulan. Benarkan hyung? " Tanya Renjun pada Haechan. Sang kakak hanya tersenyum tipis pada Renjun.






















'Disaat yang tepat aku akan menemanimu.....'

~>☆TBC☆<~
______________________________

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

     Thank you yang udah nyempetin buat cerita ini😊Jangan lupa vote, comment, and share😊
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Jung Family ft. DREAM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang