part 7

4.4K 392 3
                                    

Warning!!! :17+

    Setelah selesai mandi,chika lupa membawa baju ganti,dan itu membuatnya kebingungan,yakali dia harus terus2an di kamar mandi,dan akhirnya memutuskan untuk keluar kamar dengan menggunakan handuk putih yang membaluti tubuh putih mulusnya sedada,saat dia keluar dari kamar mandi,ara melihat chika pun tidak mengedipkan matanya dan membuat chika sangat canggung

"Gak gitu juga kali liatnya" ucap chika mengambil baju ganti di lemari ara,chika mengambil kaos putih dan celana pendek milik ara kemudian kembali ke kamar mandi untuk memakai baju

"Gw gak mimpi kan" ucap ara menepuk2 kedua pipi nya dengan tanganya
"Aduh sakitt,berarti gak mimpi dong" ucap ara lagi

   Beberapa menit kemudian chika pun keluar dari kamar mandi dan pergi mengeringkan rambut di depan cermin ara,karena selama pacaran dengan ara dan sering datang kerumahnya,chika merasa kamar ara adalah kamarnya,semua milik ara di kamar ara juga itu miliknya

   Ara bangun dari rebahanya dan pergi menghampiri chika yang telah selesai mengeringkan rambutnya,lalu memeluk chika dari belakang dan mencium wangi rambut milik chika

"Wangi benget sii" ucap ara mencium rambut chika
"Iyalah aku kan baru mandi,awas dulu aku mau rapiin rambut aku dulu" ucap chika dan ara pun melepaskan pelukanya dan kembali ke kasur dan menyalakan tv lalu menonton film kartun kesukaanya

   Setelah selesai merias diri,chika pun menghampiri ara lalu memeluknya kembali seperti sebelum chika mandi tadi

"Udah gede juga masih aja nonton film bocah" ucap chika
"Gapapa daripada sinetron banyak drama" jawab ara

   Karena bosan,chika pun memainkan ponsel milik ara

"Sayang anterin aku pulang,udah mau magrib" ucap chika
"Udah nginep aja disini,lagian ayah sama bang gre gak ada,lagi ke turki,jadi aku,mam sama kak shani gak ada temen" jawab ara
"Tapi nanti mama gimana yang" tanya chika
"Bentar aku ijin dulu ke mama ya,biar sekalian mama yang bilangin ke mama kamu kalo kamu nginep disini" jawab ara lalu pergi keluar kamarnya

   Chika tiba² memikirkan kejadian tadi di sekolah,jika tadi ara tidak datang tepat waktu,yah mungkin harga dirinya sudah di renggut oleh vivi,chika juga tersenyum saat melihat ara marah kepada orang yang menganggunya,chika juga merasa kasihan pada vivi yang babak belur,dan sekarang ntahlah bagaimana kondisi vivi,namun sudahlah chika sudah tidak peduli lagi

"Kenapa ngelamun?" Ucap ara yang baru saja masuk ke dalam kamar
"Ngga sayang,gimana?udah izin?" Tanya chika
"Udah sayang,kata mama kamu boleh,asal jangan nginep di rumah orang lain aja" jawab ara
"Mama juga mungkin udah terbiasa,kalo aku telat pulang pasti sama kamu" ucap chika
"Ya karna itu kamu jangan manfaatin,mama udah percaya sama kamu kalo kamu sama aku,jangan sampe kamu bilang ke mama kamu sama aku tapi kamu malah sama orang lain" ucap ara lalu chika pun memukul tangan ara

"Mulutmu" ucap chika menatap ara
Bukanya takut ara malah menatap chika kembali,karna posisi ara duduk menyenderkan tubuhnya pada senderan ranjang,dan chika duduk di samping ara juga menyenderkan tubuhnya sama seperti ara
   Ntah dorongan darimana,chika mendekatkan wajahnya pada ara,da ara pun hanya diam,kini tidak ada jarak di antara mereka,dan chika bisa merasakan hembusan nafas ara dan juga detak jantung ara terdengar di telinga chika
   Ara memejamkan matanya saat chika menempelkan bibirnya,ara terdiam merasakan manisnya bibir chika,chika melumat bibir milik ara,dan dengan reflek ara mendorong tengkuk kepala chika dan ikut melumat bibir atas chika
   Karena merasa pegal,ara pun merebahkan dirinya tanpa melepas ciumanya dengan chika,setelah puas di bibir,dengan nafsu yang sudah di ujung kepala ara menciumi leher mulus chika,ara sesekali mendengarkan desahan dari chika

Bos Muda (ChikAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang