part 25

4.8K 449 47
                                    


      Pagi hari telah tiba,shania yang melihat ara dan ge tidur di ruang tamu pun merasa heran,apalagi dengan ara,sejak kapan dia datang,shania ingin membangunkan mereka namun tidurnya sangat pulas dan akhirnya shania pun merasa kasihan dan tidak membangunkanya,ia pun pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan

"Ya allah suamiku kasian banget sih" gumam shani yang melihat ge tidur di lantai,ia pun membenarkan selimut ge dan menutupi tubuhnya hingga ke bagian dada
"Ini juga si bocil" ucap shani yang juga membenarkan selimut ara kemudian ia pun menyusul shania ke dapur

"Pagi maa" sapa shani pada shania
"Ehh pagi juga kakak,ehh mama mau tanya,itu ge sama ara kenapa tidur di ruang keluarga,trus kapan ara datang?chikanya juga kemana?" Tanya shania
"Jadi gini ma,kemarin malam ara sama chika datang,katanya chika tiba-tiba pengen tidur sama aku,kata dia ini kemauan anaknya ma" ucap shani

"Terus ge aku suruh tidur diluar aja karna kalo tidur bertiga aku kasian sama chika,jadi aku suruh tidur sama ara aja di luar" sambung shani
"Aduhh,kasian banget anak-anak mama ya,kek di usir sama istri-istrinya" ucap shania

"Haha,trus kemarin ge ancam chika ma,katanya dia udah nurutin kemauan chika nanti anak chika harus kaya ge katanya" ucap shani sambil tertawa
"Iyakah,aduhh ge lucu banget sih" ucap shania sambil tertawa

"Pagi ma,pagi ci" sapa chika yang baru datang
"Ehh,pagi chika" ucap shania dan shani
"Kamu ngapain kesini chik,kamu kenapa gak tidur aja" ucap shania
"Aku mau bantuin mama sama ci shani masak ma" ucap chika
"Jangan sayang,kamu kan lagi hamil,trus nanti juga takutnya ara marah lho" ucap shania
"Gapapa ma,ara gak bakalan marah kok" ucap chika
"Yaudah,kalo gitu kamu bantuin potong² bahan bahan aja ya,jangan yang berat-berat" ucap shania
"Oke mama" ucap chika dengan semangat

    Kini jam menunjukan pukul 09.30 ara belum juga bangun dari tidurnya,sedangkan ge sudah bangun dari jam 7 dan langsung pergi ke kantornya

"Kasian banget ara,maafin ya sayang,gara-gara aku kamu jadi tidur di luar" ucap chika,lalu ia menampung kepala ara di pahanya lebih tepatnya ara menjadikan paha chika sebagai bantalnya

"Ara belum bangun juga chik" tanya shani yang duduk di kursi
"Belum ci,tadinya mau aku bangunin,tapi kasian" ucap chika
"Iya sih,tadi kata ge juga kan mereka tidur subuh" ucap shani
"Iya ci,eh tadi mama mau kemana?" Tanya chika
"Biasalah,mama mau arisan sama teman-temanya" ucap shani
"Oh gitu" ucap chika dan di angguki oleh shani

"Eughhhhh" ara meregangkan ototnya
"Ehh sayang"ucap ara dengan nada khas orang baru bangun tidur
"Kenapa hmm" tanya chika sambil mengusap kepala ara
"Nggak sayang" ucap ara lalu menyembunyikan wajahnya di perut chika yang mulai membesar

"Bangun ih udah siang" ucap chika
"Bentar lagi,masih ngantuk aku" ucap ara
"Ya suruh siapa pake begadang segala" ucap chika
"Sesekali sayang" jawab ara

"Aishhh jadi nyamuk aku" sindir shani dan ara pun melirik ke arah shani
"Eh ada kakak,kirain gada" ucap ara cengengesan
"Segini besarnya gak keliatan?" Tanya shani
"Ya maaf kakak ku" ucap ara












***












***












***











***


    Bulan telah berganti,kini usia kandungan sudah 9 bulan,ara memutuskan untuk cuti bekerja karena dokter bilang minggu ini kemungkinan chika melahirkan,chikara juga di paksa oleh bobby agar tinggal dulu di rumah agar mereka bisa mengawasi chika,dan ara hanya pasrah dan menurut pada ayahnya

Bos Muda (ChikAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang