Part 28

4.5K 459 31
                                    


     Ara menatap orang itu dengan tatapan tidak suka dan mata yang marah menahan emosi

"Chika,apa kabar,maafin aku ya chik,aku balik lagi ke indonesia untuk kamu,aku dapat kabar dari teman aku kalo kamu udah mengandung anak aku,dan sekarang udah lahirin anak aku" ucap orang itu yang ternyata rendi (masih ingatkan siapa rendi:author)

"I-ini a-anak aku chik?ganteng banget anak ayah,sini nak" ucap rendi sambil merentangkan tanganya

"Siapa namanya chik?" Tanya rendi

"Aran" ucap chika masih tidak menyangka siapa orang yang di depanya

"Bagus banget namanya,emm chika k-kamu mau kan terima aku jadi a-ayah aran,aku mau kita mengurus aran sama-sama chika" ucap rendi penuh permohonan lalu ingin memegang bahu chika namun dengan kasar di tepis oleh ara

"Jaga omongan lu ya brengsek,kemana lu selama 4 tahun ini hah,dimana harga diri lo saat lu hamilin anak orang trus lu tinggalin dengan seenak jidat lo hah" bentak ara dengan emosi yang sudah memuncak

"Dengan gampang lo kembali lagi kesini mau bawa chika sama aran dari gw hah,punya otak gak lo hah" ucap ara dengan nada tinggi

"S-sayang udah ayo kita pergi" ucap chika memegang pundak ara

"Tapi dia anak gw" bentak rendi

"Lu cuman bapak yang gak bertanggung jawab,lu gak mikirin hidup atau mati dia,lu gak mikirin makan atau tidaknya,lu tidak mikirin hal yang lainya,orang tua kaya lo itu pantesnya mati" ucap ara membentak sambil menunjuk rendi

"Silahkan jika kamu ingin melepas rindu dengan die" ucap ara lalu membawa aran masuk ke dalam mobil dengan keadaan emosi

"Chik" lirih rendi

"Jangan ganggu kehidupan aku,aku udah bahagia tanpa lu" ucap chika membawa belanjaanya lalu pergi menyusul ara

"Argggggg kenapa gw bisa sia-siain chika sih bodoh banget gw" teriak rendi dan menjadi pusat perhatian pengunjung mall

Dalam mobil

    Setelah menyimpan barang di bagasi chika pun masuk ke dalam mobil dan melihat ara yang sedang memangku aran dengan tatapan penuh amarah,chika pun mengambil ara dan membiarkan ara marah terlebih dahulu dan menyelesaikan semua masalahnya di rumah

"Baru saja aku melihat senyum di bibir kedua penyemangat aku,kenapa seketika hancur karna si brengsek itu"batin chika

    Sesampai di apart ara membawa barang dan pergi lebih dulu dari chika,selama perjalanan ara hanya diam,chika paham dengan apa yang di rasakan ara,sakit hati? Tentu saja,sudahlah chika hanya pasrah apapun yang ia dapatkan dari ara,ia akan menerimanya

    Setelah sampai di apart ara pun langsung masuk ke dalam kamar mandi dan mengganti bajunya karena kotor saat memakan es krim bersama aran,sedangkan chika ia menidurkan aran karena selama perjalanan aran tertidur,mungkin karena ia capek

    Chika pun pergi ke dapur untuk mengambil minum,sedangkan ara yang sudah selesai dari kamar mandi,ia pun membaringkan dirinya dan memeluk aran yang tertidur,dan chika pun masuk ke kamar lalu menghampiri ara

"Raa" ucap chika memegang punggung ara yang tengkurep

"Ra ihh,maafin aku" ucap chika namun lagi-lagi tidak ada jawaban dari ara

"Ra,jangan diemin aku" ucap chika sambil menangis

"Apaa sih,hah apa" ucap ara lalu duduk karna kesal

"Maafin aku ra" ucap chika menundukan kepalanya

"Maaf apa?maaf karna kamu mau sama bajingan itu?" Ucap ara sedikit meninggikan emosinya

Bos Muda (ChikAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang