Jangan lupa voment
.
.
.
Sore ini Gea terpaksa melangkahkan kaki ke kampus meskipun tidak ada mata kuliah yang harus dihadiri.
Alasannya datang ke sana hanya untuk mengembalikan buku Hukum Perdata ke perpustakaan kampus.
Gea sedikit tergesa, dan berlari kecil dari tempat parkir sambil mencari benda pipih, kartu anggota perpustakaan dari dalam sling bag yang tergantung di pundaknya.
Namun sialnya Gea menabrak sesuatu-- atau mungkin seseorang.
"Bangsat" umpat seseorang di depannya. Gea reflek menoleh.
Dia adalah Jevan, salah seorang kating dari fakultas yang sama dengan Gea. Dan kebetulan satu organisasi dengannya.
"Eh sorry kak, gua lagi buru-buru"
Ucapnya saat menyadari cup kopi yang Jevan genggam tak sengaja terjatuh karena bertabrakan dengan Gea.
"Elah Ge, lo ngapain sih jam segini lari-larian?"
"Itu-- gua mau ke perpus. Buat kopinya gua ganti deh" jelas Gea seraya meraih dompet dari dalam sling bag.
"Gua ngga mau duit lo. Gua mau yang lain aja." tolaknya saat meyadari pergerakan Gea.
"Apaan?"
"Ntar gua kabarin. Dah sono, katanya mau ke perpus."
Gea pun tak menghiraukannya, dan segera bergegas ke perpus.
-----
Jam menunjukkan pukul 7 malam.Setelah selesai membersihkan diri, Gea memilih untuk merebahkan tubuhnya di kasur. Sambil memikirkan project kelompok yang seharusnya selesai dalam waktu dekat.
Notif handphone membuyarkan pikirannya.
"Lah kak Jevan?"
Ternyata Jevan benar-benar mengiriminya pesan.
"Aneh."
----------
Mata kuliah siang ini benar-benar membuat otak Gea memanas. Gea, Vio dan Jina memutuskan untuk melangkahkan kaki mereka menuju kantin kampus.
Sesampainya di sana, mereka hanya memesan minum dan membicarakan hal-hal random.
Gea melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah pukul 2 lewat 50 menit.
Teringat pada pesan singkat dari Jevan, Gea pun berniat untuk pergi.
"Gua cabut duluan ya beb"
"Mau kemana lo, Ge?" tanya Via padanya.