Jonathan menggigit pelan nipple Gea, lalu melepaskan hisapannya.
“Udah basah banget sayang”
Gea tak menjawab. Pipinya memanas. Mukanya saat ini benar-benar merah.
Tangan Jonathan tadi tak dibiarkan diam. Kini ia mengusap vagina Gea dari luar panty yang Gea kenakan.
“Mmhh”
“Dilepas aja ya?” tanyanya pada Gea.
Gea pun langsung berdiri dari pangkuan Jonathan. Melepaskan rok yang tadinya masih Gea kenakan. Namun Gea sengaja membiarkan panty hitam itu membungkus vaginanya yang sudah mulai basah.
Jonathan masih setia menatap Gea lekat-lekat.
Gea menggerakan tangannya dan mulai mengusap vaginanya dari luar panty. Sengaja menggoda Jonathan.
“Mmhhh”
Jonatham yang tergoda pun mendorong Gea ke atas meja, dan membuka pahanya lebar-lebar.
Jonathan menampakkan smirk nya, lalu membuka panty Gea perlahan. Kini benar-benar tidak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuh Gea.
“Cantik" gumamnya, sebelum mulut panasnya menjilati yang sudah basah di bawah sana.
“Ashhh joo”
"Mmmhhh"Lidahnya mulai menusuk lubang vagina Gea, dan tangannya memainkan klit Gea tanpa ampun. Membuatnya semakin terbang.
“Aahhh mhhh”
Lidah dan tangan Jonathan semakin liar di bawah sana.
“Akuuh udaahh ngga tahanhh nghhh”
“AAHHH”Jonathan menghisap habis cairan Gea.
“Mmhhh hhh” Gea sedikit kesulitan mengatur nafasnya.
Kini Gea menarik tengkuk Jonathan dan mencium benda kenyal yang membuatnya benar-benar gila.
Ciuman mereka semakin dalam. Hingga tangan Gea beralih pada ikat pinggang Jonathan. Melepasnya, lalu menarik turun celananya pelan.
“Sekarang giliran aku”
Gea tersenyum menggoda, sambil mengusap kepunyaan Jonathan yang sudah mengembung di dalam celana dalamnya.
Jonathan hanya tersenyum, dan tangannya menarik kedua nipple Gea.
“Awhhh sakithh”
“Nakal banget sih” ucap Gea sambil mendorong Jonathan agar duduk di atas kursi.Gea mulai berlutut, dan kembali mengelus Jonathan junior.
“Aku lepas ya?” Gea meminta izin.
Jonathan sedikit mengangkat pantatnya, agar memudahkan Gea saat melepaskan celana dalamnya.
"Anying gede banget."
“Kenapa diem aja?” tanyanya padaku.
“Gede banget, hehe”
Tangan Gea mulai menggenggam benda panjang dan berurat itu.
“Suka?”
“Apasih?!” pipinya memanas lagi.
Gea mulai menggerakan tangannya, dan mengurut milik Jonathan pelan.
“Mmhh” desahannya Jonathan lolos begitu saja.
“Masukin ke mulut kamu Gee"
Muka horny nya membuat Gea semakin tertantang.
“Bentar dong pak, buru-buru banget”
Aku kembali mengurutnya, dan sedikit mengocok benda berurat itu.
“Ahh Geaninnahh”
Desahnya saat Gea mulai menjilat ujung benda itu, dan mulai mengulumnya."Aahh mulut kamu anget banget nnghh"
Tangan Gea memainkan kedua bola yang menggantung di bawah sana.
Jonathan menjambak rambut Gea yang terurai bebas, dan menggerakan kepala Gea agar mempercepat kulumannya.
“Ahh terus Gehh”
“Ngghhh”
Gea menberikan kode untuk berhenti sebentar karena nafasnya yang semakin pendek.
Namun Jonathan malah menggerakkan kepala Gea dengan semakin cepat.
Karena merasa tidak sanggup, Gea menepuk lengan Jonathan, memintanya agar berhenti. Jonathan pun melepaskan tangannya pada kepala Gea. Gea langsung menjatuhkan dirinya ke lantai.
“Nghh uhukk uhukk”
“You ok?” Tanyanya pada Gea.
Gea hanya mengangguk, sambil mengatur nafas karena pasokan oksigennya benar-benar hampir habis.
Lalu Gea kembali memasukkan kejantanan Jonathan ke dalam mulutnya.
"Nghhh Geahh"
Tangannya kini meraup payudara Gea yang bergelantung bebas dan meremasnya gemas.
“Ahh mulut kamu enak bangethh”
Tak lama kemudian Jonathan mendorong Gea lalu menggendongnya, dan menjatuhkannya di atas meja.
“Lebarin lagi sayang” ucapnya saat tangannya turun ke sana. Gea pun melebarkan pahanya.
"Mmpphhh" Jonathan mulai mengusap klitoris Gea, lalu memasukkan dua jarinya ke dalam lubang milik mahasiswanya itu.
Mulut panasnya kembali menghisap nipple Gea, dan tangan satunya ia gunakan untuk memilin nipple lainnya.
Permainannya benar-benar membuat Gea gila.
“Ahhh perih joo”
“Mhhh aahhh”
“Jooo”
“Ahhh”
“Aku mauhh keluarhh”
"NGHH AAAHHH"Jonathan menghentikan kegiatannya, lalu memberikan Gea waktu untuk mengatur nafas.
Ia mulai menggosokkan ujung senjatanya pada lubang Gea.
“Mhhhh”
Desahan Gea kembali keluar.
“Masukinnhhh pleaseehh”
"Apa?"
To be continued