S²E¹⁸

32 7 19
                                    






Hari ini hari untuk yuri melepas gips di kakinya, dengan ditemani sang bodyguard alias mas kang hyun mereka menuju rumah sakit.

"Yul mau makan dulu?" Tanya kang hyun.

"Gausah nanti dirumah aja, lagian cuma sebentar." Jawab yuri, dirinya masih sedikit tidak ikhlas kalo si mas hyun punya pacar.


"Yaudah."





Ckiiittt

Ban mobil berdecit membuat yuri hampir terbentur kedepan,"Aw..hyun kenapa sih tiba-tiba."






Yuri terus mengerang dan tak mendapat jawaban dari sang lawan bicara,

Yuri menolehkan wajahnya, melihat kanghyun yang memandang keluar jendela, karena penasaran yuri mengikuti arah pandangnya.




"C-chaeryeong." Gumamnya.


Yuri yang mendengar nya pun seperti tak asing, pemandangan yang mereka lihat membuat sang pria yang bersama yuri menjadi panas, dilihatnya sang kekasih tengah asik bergandeng sesekali tertawa dan saling bersandar satu sama lain.



Yuri yang mengerti keadaan segera mengalihkan kanghyun dari pandangan yang membuat nya panas,"Ekhm, jalan gk nih mobil dibelakang pada marah2 tuh."


"A-ah iya maaf."











.......






Kedua orang anak muda kini tengah diintrogasi dengan beberapa pertanyaan yang mengintimidasi.



"Kamu, pacar anak saya?"




"A-ah b-bukan pak, s-sa s-saya...." Sang lelaki memberi sinyal ke sang perempuan untuk membantu menjelaskannya.





"D-dia-





"Diem wony, ayah bicara sama dia." Tunjuk ayah jang.





"S-saya temennya w-wony pak." Jihun gelagapan, dia diintrogasi ama bapaknya yang anaknya katanya wony.





"Bener wony?" Ayah jang.






"B-bener pah." Wonyeong juga gelagapan.





"Semalem kalian ngapain di aja d-






"GAK NGAPA NGAPAIN OM/YAH SUMPAH!" Keduanya barengan.






Si ayah nyipitin matanya, curiga tapi gk ada hal yang buat dicurigain dari keduanya.




"Bener?" Keduanya mengangguk cepat.






"Kamu mabuk ya semalam." Si ayah nanya lagi, baru juga napas.







"I-iya om, maafin saya ngerepotin anak om." Jihun menggaruk tengkuknya yang gak gatel.









"Udah-udah nanti lanjut lagi interogasi nya, sekarang sarapan dulu, ayo kamu juga." Si mamah.




Jihun nunjuk dirinya sendiri,"S-saya tan?"






"Bukan,

Ya kamu lah siapa lagi."






"Gausah deh tan, saya langsung pulang aja, gak enak ngerepotin." Tolak jihun.






"Udah ayo sekalian, tanggung juga." Ajak wonyeong narik jihun ke arah meja makan.



"Maaf ya tan ngerepotin." Dengan cengirannya.






"Tau aja gue laper, mana sesek abis diintrogasi, detektif serasa tersangka gue." -poor jihun.










.......







Tak jauh beda dengan wonyeong, beberapa saat lalu hyewon pun diintrogasi oleh kedua orangtuanya yang tiba-tiba pulang subuh tadi.




Bedanya kedua orangtuanya malah seneng anakn perempuan nya dekat dengan anak sang rekan bisnisnya.





"Sering-sering kesini ya bin, kita main catur." Papah kang.




Hanbin cuma senyum kaku,"Iya om, kalo gitu hanbin pulang dulu, maaf ngerepotin on sama tante, terutama lo won, makasih."





"Hm." Cuma dehem won.





"Hati-hati hanbin." Si tante.





"Siap tan."










Tbc.

MGBF 2 : HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang