S²E¹⁹

34 7 25
                                    











Kabar gembira mereka dapatkan setelah chaewon membagikan undangan pernikahan nya dengan yunseong.





"Tunangan nya kapan chae?"




"Yunseong gk mau hi, pengen langsung nikah aja katanya." Chaewon.




"Ngebet amat lu seong, pen kawin yah." Hitomi.



Chaewon melotot, "Tu mulut pen gue geplak yah."





"Yaudah sih ntar juga malam pertama ekhem." Hitomi.





"Apaan ekhm ekhm dah kita pergi, awas lo gk dateng, jan lupa bawa gandengan." Yunseong.




"Lo kira gue trek gandeng, udah sana huss pergi."





"Ck."




"Eh, bentar." Hitomi.



"Apaan lagi."
Chaewon.



"Lo udah kabarin eunbi belom, kita udah lumayan lama gk kontakan sama dia." Hitomi.




Chaewon mengangguk membenarkan, setelah menikah mereka hilang kontak dengan eunbi.

"Ntar gue coba hubungin dia lagi."





































Sementara eunbi sendiri tengah menikmati cemilan sambil menonton TV.

"Nona tuan sudah pulang." Pelayan.





"Hm, biarkan." Acuhnya.










"Astaga eunbi kamu kenapa makan berantakan gini sih." Seojun yang baru pulang disuguhi dengan banyaknya bungkus camilan yang berserakan.







"Oh, kamu udah pulang." Eunbi menghampiri seojun dan malah menampakan deretan giginya.





"Kamu bersih bersih sana." Seojun.



"Kenapa? Aku udah mandi kok." Eunbi.



"Pok-



Ueekk ueeek




"Bi, sayang kamu gapapa?" Seojun mendadak khawatir melihat Eunbi yang ingin muntah.




Dengan cepat eunbi menuju kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya, tapi hanya cairan bening yang keluar.


"Hei kamu gapapa?"





"Gapapa, kayaknya cum- ueek ueek.."




"Kita kedokter sekarang yah."




"Gaus-



"Gada penolakan, aku khawatir."





Skip


Seojun menunggu eunbi yang tengah diperiksa dengan sedikit gelisah.







"Ah, gimana istri saya dok." Seojun.






Sang dokter malah tersenyum.
"Selamat."







































Seojun tak henti mengembangkan senyumnya sedari tadi.

"Udah senyumnya nanti dikira gila."


"Iya aku gila karena kamu." Gombal.



"Dasar buaya." Eunbi.


"E-eh buaya? Ak-






"Sakura."





"SAKURA." Eunbi berteriak dan itu mendapat perhatian dari warga rumah sakit.
















Sakura yang mendengar sebuah teriakan melihat kearah eunbi yang melambaikan tangannya, dengan cepat dirinya melangkahkan kaki menuju sahabatnya yang sudah lama tak bertemu.








"Yaampun biii, gue kangen." Sakura.




"Gue juga, besok besok kita harus kumpul, gue kangen sama kalian." Eunbi.




"Aku udah bilang jangan kecapean, gk ada kumpul-kumpul." Seojun.




Dengan cepat eunbi mengerucutkan bibirnya.

"Lo sakit bi." Sakura.





"Gue... hamil hehe."


Sakura segera menutup mulutnya agar lalat tak masuk,"S-serius? Lo hamil? Anak siapa?"




Seojun membuka matanya, sakura yang mengetahui nya hanya mengangkat 2 jari,"Bercanda pak, maaf."





"Udah berapa bulan."




"Hampir 3 minggu."



"Kita harus ray-






"Dirumah aja." Seojun.




Eunbi langsung menoleh,"Boleh?" Dengan mata berbinarnya




"Hm."






"Besok dateng kerumah yah ajak yang lain." Eunbi, tentu saja sakura kegirangan.











Tbc.

MGBF 2 : HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang