8. Gedung Lantai 6

23 3 1
                                    

Next
.
.
.

"Oh Shit, semuanya diam. Le hentikan mobilnya!!"Ray tiba-tiba membuat semua tawa dalam mobil itu lenyap seketika. Mobil terhenti di tengah jalan dan kami semua menatap ke arah depan.

Kami melihat sebuah mobil melaju cepat kearah kami, dan tak lama kemudian segerombolan zombie dengan jumlah tak terhitung berlari mengejar mobil yang kearah kami.

Oh gila, mobil itu mengundang zombie-zombie itu kearah mobil kami.

"Cepat belok kanan di perempatan depan Le!!"Abil berteriak seperti orang gila, dengan cepat Leo melajukan mobil kearah depan. Aku mencengkram sandaran kursi depan, baru saja aku merasa lebih baik, dan sekarang...

Mobil kami melaju begitu cepat kearah zombie-zombie itu, kami seakan saling menyerang, jarak kami dengan mereka itu sudah sangat dekat, aku menatap semuanya tegang, tanganku semakin mencengkram erat sandaran kursi depan.

Mobil kami melaju cepat kearah depan, sementara zombie-zombie itu itu juga berlari kearah kami, ya Tuhan kami akan bertubrukan dengan mereka. Jika Leo terlambat berbelok...

Argh...

"Berpegang!!"teriak Leo lalu langsung membelokkan mobil kearah kanan tanpa menginjak rem membuat kami semua terguncang saling menindih. 

"Akhhh,"jerit kak Julie saat kepalanya terbentur jendela mobil.

"WRAGHH!!"dua zombie berhasil melompat di moncong mobil yang kami kendarai, membuat Leo terganggu menyetir.

"KITA BISA KECELAKAAN!!"teriaknya kesal. Aku menatap kedua Zombie yang berwajah hancur itu bergerak untuk menyerang.

"Mainkan stirnya Le!!"teriak Abil gemas, ingin mengambil alih menyetir.

Leo langsung melajukan mobil dengan jalur zig-zag  membuat zombie yang ada di moncong mobil bergerak tak terarah hampir terjatuh.

"TERUS LE!!"teriak Abil, Leo semakin melajukan mobil dengan cepat dan jalur zig-zag.

Brak..

Brak...

Dua zombie itu berhasil terjatuh membuat semuanya bernafas lega. Ku seka keringat dingin yang sudah menjalar di wajahku. Aku merasa seperti baru saja selesai bermain rollercoaster atau bahkan ini jauh lebih mengerikan.

"Good!!"Ray tersenyum lega.

"Kita masih dikejar," kak Julie menoleh kearah belakang, membuat kami semua menoleh. Melihat banyak zombie yang terpecah mengajar kami. Ternyata bukan hanya dua zombie tadi, tapi gerombolan zombie mengejar kami dengan gencar.

"Sial, siapa pengemudi tadi, bisa-bisanya dia membuatkan kita masalah!"teriak Abil kesal.

"Terus perhatikan jalan Le,"ucap Ray mengingatkan, Leo mengangguk dan terus melajukan mobil di bawah hujan yang semakin deras. Dengan kecepatan atas rata-rata.

Saat pembelokan, Leo membelokkan mobil kembali tanpa menginjak rem membuat kami miring beberapa derajat dan saling menindih. "Akkkh,"ringisku saat kepala Kak Julie kini terbentur di lengan atasku yang luka.

"Ouhh maaf Ann,"kak Julie. Aku menggeleng tak apa.

Citt....

Leo menginjak pedal rem mobil tiba-tiba. Membuat kepalaku kembali terbentur pada sandaran kursi depan. Ya Tuhan, apa lagi ini.

"Sial kita terkepung." Leo menatap jumlah Zombie di depan yang berjarak sekitar 50  meter di depan. Kami melihat kebelakang, jauh dari belakang zombie juga berlari mengejar kami.

"Kita akan mati,"beoku dan menatap semuanya tak percaya, arah depan dan belakang dipenuhi dengan zombie yang jumlahnya sudah tak terhitung. Tunggu apa lagi? Tentu kita akan mati, mobil tidak akan bisa menabrak banyak zombie yang ada di depan sana.

TRAPPED ZOMBIE'S (COMPLETED)Where stories live. Discover now