20.) Ending

9 0 0
                                    

Deg

Deg

Deg

Suara detak jantungku terdengar sangat jelas, aku memejamkan mataku berusaha menahan rasa nyeri pada leher dan lenganku.

Dengan tubuh yang sangat lemas, aku berusaha bangkit, tanganku mencengkram kaki meja untuk membantuku berdiri. Pakaianku sudah di penuhi darah yang berceceran, baik itu darahku sendiri maupun darah dari anjing yang ku tusuk.

Dengan langkah gontai aku bergerak keluar ketempat Abil.

Bruk..

Tubuhku ambruk tak sanggup lagi untuk berdiri. Leherku semakin sakit dan nyeri begitu juga dengan lenganku.

"Akhhh,"kurasakan diriku keringat dingin karena merasakan rasa sakit yang  berlebihan, cakaran anjing tadi sangat dalam hingga merobek kulitku.

Ayo Ann, kau harus bisa. Aku berusaha berdiri dan menopang tubuhku sendiri, dan kembali melangkah dengan terseok-seok keluar dari dapur.

Mataku memblalak saat melihat Abil yang penuh bercakan darah di tubuhnya dan seekor anjing yang tak bergerak menindihnya. Cowok itu tak bergerak sama skali, membuat tubuhku rasanya semakin lemas.

Brukk..

Aku ambruk, "A.. Abil?"panggilku, tak kuasa menahan air mataku sendiri.

Drap..

Drap..

Drap...

Suara ribuan kaki berlari terdengar jelas, itu pasti Zombie-zombie yang ada di lantai bawah dan naik kesini.

"Abil.."panggilku lemah, tapi pria itu sama sekali tak bergerak. Sementara suara suara kaki berburu itu terdengar jelas.

Aku bergerak mendekatinya dan mendorong anjing yang menindihnya, ku lihat cakaran dalam di dadanya.

"Hiks... bangun."aku menggoncang tubuhnya lemah, air mataku tak bisa lagi ku bendung.

"Bangun..."kembali ku goyangkan tubuhnya.

"Uhukk uhukk.."aku tersenyum lega saat melihatnya terbatuk-batuk.

Abik tersenyum miring, membuatku langsung memukulinya. "Brengsek, kau masih saja tersenyum." Kesalku lalu bergerak mundur.

Abil menatapku yang sudah tampak urak-urakan dengan bercakan darah yang di mana-mana.

"Anjing gila, mereka melukaimu."Abil berdesis kesal.

"Kau juga dilukai bodoh." Kesalku, Abil terkekeh ringan.

Derap langkah kaki yang terdengar seperti rombongan terdengar jelas, membuat Abil bergeming. Aku menarik tubuhku mundur.

"Tadi anjing, dan sekarang zombie lagi?"Abil mendengus lemah, tangannya meraih ranselnya dan mengambil dua senjata baru.

"Ambil ini Ann." Ucapnya lalu bangkit.

"Kau ke mana?"tanyaku, Abil tak menyahut ia berlari kecil ke arah dapur. Aku perlahan bangkit.

"ANNA..."Abil keluar dari dapur sambil membawa tabung gas. Aku tak tahu apa yang akan ia lakukan.

Ia meletakkan tabung gas itu di dekat pintu lalu bergerak mendekatiku.

"Kau mau apa?"tanyaku, Abil hanya bergeming.

Brukk..brukk..

Oh shit.

Beberapa zombie berjatuhan di depan pintu yang terlepas karena empat ekor anjing tadi. Aku menelan saliva sulit, banyak sekali mereka sampai mereka saling menginjak. Mereka masih belum melihat kami di ruangan yang terbuka, mereka masih belum melihat, satu zombie saja yang sadar maka ku pastikan kami akan mati.

TRAPPED ZOMBIE'S (COMPLETED)Where stories live. Discover now