13. Flashback

16 1 0
                                    

Timing UP!!
Happy Reading guys 👋

**

Aku menatap Leo dan Ray yang berdiri mematung di penyangga besi rooftop, apa yang membuat mereka berdiri tak bergerak?

"Ada apa? Kenapa wajah kalian seperti itu?"cetus Abil lalu berdiri mendekati dua sahabatnya, Abil juga ikut mematung.

Aku menatap kak Julie yang juga keheranan, kami berdua berdiri.

Drap

Drap

Drap

Langkah kakiku terasa sangat jelas, di tengah keheningan rooftop. Aku mendekati ketiga cowok yang mematung itu. "Ada Ap--"aku tercekat tak bisa melanjutkan pertanyaanku, rasanya ada yang menyekat tenggorokanku.

Kakiku lemas ketika melihat ke arah bawah,  "wraghh." Geraman-geraman mengerikan terdengar memenuhi area bawah. Di bawah begitu banyak zombie, sudah seperti lautan manusia menjijikkan.

Aku hanya mimpi, aku kembali bergerak ke arah sisi kanan rooftop, "hah,"aku menutup mulutku tak percaya, mereka sangat banyak.

Aku kembali bergerak melihat sekeliling apartemen lantai enam ini, sungguh kakiku rasanya sangat lemas melihat lautan zombie di bawah sana.

"Kita tidak mungkin bisa keluar dari sini,"ucap Leo dengan wajah datarnya.

"Kita terjebak." Ucapku dengan tubuh yang mematung, tak bisa bergerak.

"Terjebak zombie." Ray menimpali, Raungan-raungan mereka terdengar sangat jelas, menusuk gendang telinga.

Ray menghembuskan nafasnya pelan lalu bergerak ke arah tengah rooftop dan disusul Leo, keduanya duduk pasrah. Kak Julie juga mendekati mereka, sementara aku masih saja menatap lautan zombie itu.
Langkah kaki berat terdengar mendekatiku.

"Sejujurnya aku sangat lapar, tapi melihat mereka yang sudah seperti lautan membuatku malas makan." Abil berdiri tepat di sampingku dengan mata yang terus tertuju di bawah.

Aku mengeratkan cengkramanku pada gagang besi penyangga rooftop. "Riki benar, kita sepertinya dihukum." Abil mendongak ke atas menatap langit yang mendung.

"Belakangan ini, hari juga sering hujan. Oh Anna, aku kesal pada diriku sendiri."

Aku menatapnya yang menatap kosong ke arah langit, aku memerhatikan mimik wajahnya. Aku tidak tahu apa yang di pikirkannya.

"Hemm." Abil tersenyum geli lalu menatapku.

"Kau tidak takut kan Ann? Terjebak di tengah lautan zombie err." Abil terkekeh kecil mengalihkan topiknya yang serius.
Aku tersenyum kecut.

"Manusia waras mana yang tidak takut saat terjebak seperti ini?"cetusku membuatnya terkekeh geli

"Waww miss golf, kau ternyata waras." Abil kembali terkekeh geli, ia bahkan menjentik keningku pelan.

"Aku merindukan adikku yang sudah kehilangan kabar saat hari pertama wabah muncul. Dia seumuran dengan mu, kalian sama-sama mengesalkan." Abil terkekeh kecil, aku kembali menatapnya, matanya menyiratkan luka. Aku bukan psikolog yang paham dengan ekspresi orang, tapi Abil sangat jelas terlihat terluka.

Tanganku menonjok lengannya pelan.

"Owhh, sebenarnya benci mengatakan ini padamu." Ucapku pelan, Abil menatap ku dengan sebelah alis yang naik.

"Aku tak ingin memiliki kakak selain kak Julie, tapi karena rasa kemanusiaanku yang tinggi, aku siap menjadi adikmu." Ucapku sambil terkekeh geli dengan ucapanku sendiri.

TRAPPED ZOMBIE'S (COMPLETED)Where stories live. Discover now