391 67 4
                                    

»--•--«
Three
»--•--«

•❅──────────✧❅✦❅✧──────────❅•

❝Aku tidak ingin kamu terluka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Aku tidak ingin kamu terluka. Pergilah sekarang!
•❅──────────✧❅✦❅✧──────────❅•

Kaki cantik seorang gadis bangsawan tak henti menghindari para wanita yang haus akan gosip tentang dirinya. Hari ini, dia harus menghadiri dua acara sekaligus.

Acara pertama, dia harus pergi ke acara minum teh keluarga seorang bangsawan yang dekat dengan keluarganya. Lalu acara kedua, dia harus pergi ke acara pesta dansa untuk memberikan ucapan selamat atas umur salah seorang putri bangsawan yang sudah menginjak angka dewasa atau bisa dibilang sebagai pesta debut dalam dunia para bangsawan.

Kedua acara tersebut [Name] lakukan—walaupun terpaksa—untuk mencari pasangan hidup.

◈◆◈

Gadis bergaun putih dipadukan dengan biru tua yang menyerupai warna langit dan bulan malam ini tengah menatap langit malam dengan tatapan kosong.

[Name] sudah mengunjungi acara minum teh dan hasilnya tidak ada. Dia tidak menemukan orang yang dia harapkan. Matanya melirik sebuah meja yang terdapat sebuah alkohol di sana. Sedikit tergoda. Gadis itu berniat untuk mengambilnya.

Hanya sebuah niat saja. Dia tidak berniat meninggalkan tempat ini dan juga dia belum diperbolehkan untuk minum hal seperti itu.

Balkon adalah tempat pelarian yang paling bagus menurutnya untuk suasana seperti ini. Hembusan napas panjang gadis itu keluarkan. Pertanda bahwa dia benar-benar buntu.

"Aku pikir jika aku melakukan ini, aku tidak akan menghela napas seperti ini," pikir gadis itu.

Kini gadis berambut [Hair Colour] itu paham jika dirinya memang tidak cocok dengan acara seperti ini.

"Aku tidak kenal dengan siapapun." Kepalanya disangga oleh tangan berbalut sarung tangan senada dengan warna gaunnya.

"Oh, bulan, tolonglah pertemukan aku dengan Penjual Bunga Misterius itu," gumaman berupa doa dilontarkan oleh mulut pink [Name] dengan serius.

Mata yang terpejam menandakan betapa dia sangat serius dalam doa kali ini. Seakan bulan itu hidup, ada angin yang berhembus sebagai jawaban dari doa gadis itu. Rambut [Name] yang tergerai sebagian, kini terbang mengikuti arah angin bertiup.

Ketika membuka mata, gadis dengan penampilan seperti dewi bulan menemukan sebuah kertas yang tertumpuk oleh batu di depannya.

"Huh?!" [Name] menoleh ke sekitarnya.

𝗬𝗼𝘂 𝗪𝗶𝘁𝗵 𝗠𝗲 ◈ 𝙵𝚛𝚎𝚍 𝙿𝚘𝚛𝚕𝚘𝚌𝚔 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang