Chapter 3 mulainya perasaan

2.7K 230 22
                                    

(WOAHH jadi ini rumah Eren) Levi kagum melihat rumah Eren yang besar

"Cepat masuk cebol"

Didalam rumah tersebut terdapat barang barang mahal rumahnya sangat bersih

(Apa orang Yang sedang duduk di sofa itu orang tua Eren, kurasa iya) Levi berbicara dengan dirinya sendiri

"Woah Eren apa dia pacarmu" Ibu Eren bertanya saat melihat Levi

"Apa maksudmu wanita tua?? Dia adalah teman cebolku" Eren membalas

"Hei dia ibumu" Levi memarahi Eren yang kasar kepada ibunya

"Lihatlah kekaksihmu yang sopan itu" Ibu Eren berkata lalu tertawa

"Kau pikir aku akan jatuh cinta dengan si cebol ini tambah dia adalah seorang laki laki" Eren melempar jaketnya kepada seorang pembantu lalu pergi ke arah tangga

"Oi cebol cepat naik" Eren berteriak lalu ia pergi ke atas

"Siapa namamu nak?"

"Aku Levi"

"Maafkan anak kasar itu ya Levi dia adalah orang yang kasar dan juga tidak tau sopan santun"

"Tidak apa apa Tante"

"Eh Tante aku akan menjadi ibumu bukan?"

"Sepertinya Tante salah paham aku hanya temannya Eren, aku datang untuk mengerjakan tugas kelompok bersamanya" Levi menjelaskan

"Sayang sekali anak sopan sepertimu bukan kekasih anak itu"

"K-kalau begitu aku naik ya"  Levi sangat malu saat dipuji seperti itu

"Ya" ibu Eren menjawab

(Dasar sialan itu tidak bisa menghormati orangtuanya) saat sudah sampai dilantai atas Levi mulai kebingungan dimana kamar Eren ia berkeliling di tempat yang seperti labirin tersebut

(Apa ini kamar Eren?) Levi membuka pintu kamar tersebut dan melihat Eren yang tidak memakai bajunya *pakai celana aja :/*

"Pakai bajumu sialan!!" Levi berteriak   dan menutup matanya dengan tangan

"Memangnya kenapa cebol ini rumahku"

"PAKAI SAJA" Levi menutup pintu kamar Eren dengan keras

Karena mendengar suara yang berisik ibu Levi berteriak dari bawah

"Ada apa Levi?"

"Tidak apa apa Tante"

Karena mendengar suara ribut  seorang perempuan berambut hitam datang ke depan kamar Eren
"S-siapa kau?" Perempuan itu bertanya

"Ahh aku teman Eren" Levi menjawab

"Oi cebol cepat masuk" Eren menarik tangan Levi

"Sakit" Levi menarik kembali tangannya saat ia sudah berada di kamar Eren yang sangat luas dan indah

"Jangan dekat dekat dengan Mikasa" Eren berkata

"Mikasa gadis yang diluar itu?"

"Ya, jika kau mendekatinya kau akan tau apa akibatnya" Eren mengancam

"Dia yang datang sialan sudahlah ayo kerjakan tugasnya aku tidak ingin terus bersama orang sepertimu"

Apa yang Levi inginkan adalah  kebalikan dari kalimat yang dikatakannya itu
(E-ehh kenapa aku ingin terus bersama orang sepertinya, apa gadis itu pacarnya atau ISTRI, lalu kenapa aku harus peduli) Levi terus melamun tanpa ia sadari orang yang sedang dipikirkannya sedang memanggil

Fall in love with my enemy (Ereri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang