Chapter 12 Happy family (end)

2K 114 8
                                    

"uh.. Cape sekali"

"Baru sebentar kau sudah Cape cebol, umur mu berapa?" Tanya Hange.
"Diamlah mata empat sialan"

Hange dan Levi sedang belajar untuk ujian besok. Dimana Eren? Dia sangat pintar.
"Saking pintarnya sampai tidak perlu belajar" kata Levi.

"Hahaha.. kau harus memintanya mengajarimu cebol" saran Hange.
"Idih gak mau ah yang ada dia malah minta 'itu' badanku masih sakit tau"

"Hange, Levi!! Aku menemukan buku ini" teriak Historia.
"Buku apa?" Tanya Levi dan Hange

"Buku.. buku gambar!! Sekarang aku bisa menggambar haha.. buku ku sudah habis jadi aku membeli yang baru, memerlukan waktu lama tau hahaha.." jawab Historia
"Mm! Hebat, hebat banget. Kukira untuk UJIAN BESOK!!" Teriak Hange dan Levi

"Lah ada ujian besok?!?!"

"HISTORIA MENGAPA KAU MELUPAKANNYA??" Teriak Hange dan Levi lagi.
"Astaga aku ikut belajar ya hehe.."

*Setelah mereka selesai*

"Aku ngantuk hoamm.." kata Historia.
"Sebaiknya kalian pulang ini sudah malam" kata Levi

"Ya kau benar" jawab Hange dan Historia.
.
.
.
.
.
.
"Cebol kau sudah selesai? Apa kau sudah makan?" Tanya Eren.
"Ya oh Eren bisakah kau mengajari ku tentang ini"

'aku terpaksa meminta bantuan Eren, Hange dan Historia tidak ingin membantuku'

"Baiklah dengan satu syarat..."

. . . . . . . . . . .

"Nghh mmh" desahan Levi terdengar. Tangannya sedang memegang pen, ia sedang mengerjakan soal yang diberikan Eren.

"Jawabanmu salah, apa ini artinya malam ini aku dapat melakukan apapun kepada tubuhmu ini?"

"Ahh.. ngh"

"Akan ku anggap itu iya" padahal Levi tidak menjawab. Sepertinya hari ini Eren benar benar beruntung

*Skip 2 hari kemudian*

"ERENNNNNN" Teriak Levi sambil berlari ke arahnya.
"Oi cebol tumben sekali kau berlari ke arahku"

"Ish terserah aku lah, lihat aku mendapatkan nilai sempurna" Levi menunjukkan sebuah kertas. "Apa pelajaran yang ku berikan saat itu membantumu?" Canda Eren.

"Diamlah kau selalu saja begitu" Levi memalingkan wajahnya ke belakang. "Levi, aku mau kita mempunyai anak"

"EHHHHHHH k-kau serius, ayolah aku sedang tidak ingin bercanda. Aku ini kan laki-laki bagaimana bisa hamil"

"Kalau begitu kita akan mengadopsi seorang bayi" jawab Eren. "S-santai sekali kau bilang begitu, lagipula kita kan masih sekolah"

"Kalau begitu aku akan tunggu sampai kita lulus"

Dan kita akan membuat keluarga yang bahagian......







































Beberapa tahun kemudian























"Eren bisakah kau ambilkan air panas" Levi sedang membuat susu. "Baiklah" jawab Eren lalu segera mengambilkan air panas.

"Mama Vien mau susu" Vien adalah nama anak mereka. Kurasa begitu, keluarga ini benar-benar bahagia *author ambil nama dari akhir nama papa mamanya le vi,er en

Vien meminum susunya sambil menonton tv.
"Sayang aku lapar.." kata Eren yang tiba tiba muncul dari belakang Levi.
"Kau itu kebiasaan sekali muncul tiba tiba" kata Levi.

"Hehe...."

"Kau mau makan apa" Tanya Levi. "Terserah" jawab Eren.
"Kalau begitu aku masak fried rice ya"

"Baiklah"

Eren pasti merasa sangat bahagia memiliki 'istri' yang sangat baik. Levi juga merasa begitu. Mereka sekarang memiliki seorang anak laki-laki. Semoga saja nanti dia dapat menjadi anak yang baik.

"Apa kau mau berkemah di dekat hutan seperti saat itu, tapi kali ini bersama Vien" tanya Eren

*Flashback*

"Levi apa kau mau berkemah di hutan?" Tanya Eren.
Levi mengahadap kebelakang dengan mata berbinar binar.

"Benarkah, aku mau" jawab Levi dengan semangat.

*Flashback end*

"Berkemag, tentu saja aku mau kapan?"

"Mungkin besok?" Jawab Eren.
"Kalau begitu hari ini kita mulai bersiap-siap" Levi pergi untuk mempersiapkan barang-barang.
"T-tunggu bagaimana dengan makananku"

"Masak saja sendiri, kau kan sudah besar" teriak Levi
"Apa??"

Vien mendekati Eren lalu berkata "papa sabar ya, mungkin mama lebih saja Vien dari pada papa"

"Apa maksudmu, mama itu milik papa!"

"Mama milik Vien, lihat saja mama mau membuatkan susu untuk Vien dan tidak membuatkan sarapan untuk papa"

"D-dasar anak nakal!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Woah dulu papa sama Mama pernah ke sini tempat ini benar benar indah"

"Ya dulu papa mengajak mama untuk berkemah, tempat ini indah bukan" jawab Levi

Eren dan Levi mempersiapkan tendanya, saat sudah selesai mereka mulai membereskan barang-barang. Mereka bertiga duduk di depan tanda sambil memakan snack.

"Vien papa minta satu ya" Kata Eren lalu mulai mendekatkan tangannya ke Snack yang dipegang Vien tetapi Vien malah menjauh. "Gak boleh"

"Kau bernar benar anak yang jahat"

"Hahaha ini milik Vien kalau papa mau kejar aja Vien. Vien berlari menjauh dari tenda lalu Eren langsung mengejar.

"Kalian berdua berhati-hatilah" teriak Levi. Ia tersenyum melihat tingkah laku suaminya juga anaknya.

End......















UwU
Bagaimana untuk akhir chapter dari fall in love with my enemy. Walau ada beberapa chapter yang gajel sih aowkwkwk...
xD semoga kalian suka sama cerita ini ya..

Fall in love with my enemy (Ereri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang