01: PERINTAH

5.2K 382 34
                                    

BXB, Romance, 21+ Adult. I WARN U! CERITA INI CRINGE + KAKU! SO, DON'T JUDGE ME

Fiksi adalah cerita atau latar yang berasal dari imajinasi, tidak berdasarkan sejarah atau fakta. Jadi, jangan bawa ke RL!

Gaya penulisan berantakan!Typo atau ketemu kata-kata tidak nyambung, komen aja, Saya usahain revisi.

            _________________________

              Billionaire Husband
            _________________________

Jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Tetapi seorang lelaki muda bersurai hitam gelap masih gesit merapikan meja dan kursi di sebuah kafe. Bersama sesosok lelaki bertubuh tak jauh mungil darinya yang menyandang gelar sebagai sahabat.

Raut lelah jelas tampak dari paras-paras menawan mereka, bahkan kulit sedikit kusam sebab seharian bekerja. Namun karena malam ini adalah jadwal keduanya membersihkan kafe mereka pun enggan untuk pulang sebelum selesai.

Dengan telaten kedua submissive tersebut mengelap serta membersihkan setiap debu dan noda bekas makanan yang menempel pada permukaan meja, dilanjut mengangkat kursi ke atas nya. Tak ayal keringat mengucur dari dahi hingga membasahi pelipis.

"Apa kau akan langsung pulang setelah ini?" Ten memecah keheningan yang dipenuhi suara benda besi yang ditumpu. Meski tubuh tak cukup besar untuk mengangkat sebuah beban, namun nyatanya mereka terbiasa akan hal tersebut.

"Hmm, mungkin" sahut Taeyong.

"Jangan pulang dulu, bagaimana dengan secangkir kopi? Aku menyimpan sisa kopi untuk kita berdua, kau mau?" menghabiskan waktu sepulang bekerja bersama Taeyong adalah hal yang dinanti-nanti Ten, pasalnya sudah cukup lama kedua submissive itu tidak mengobrol berdua dengan suasana yang private. Saling berkeluh kesah atau sekadar berbincang ringan.

Taeyong sejenak menghentikan kesibukannya kemudian berbalik untuk melihat sahabatnya itu.

"Kedengarannya bagus, sudah lama kita tidak minum kopi bersama. Tapi aku tidak bisa, kau tahu bukan jika ada nenek sihir di rumah ku. Dia akan marah jika aku pulang larut malam"

Ten mendengus kesal, menyandarkan tubuh rampingnya di meja "Ah, nenek tua jelek itu ya?! Mendengar tentang nya tiba-tiba membuat ku kesal. Dia benar-benar merepotkan mu Taeyong" Ten kembali mengingat bagaimana pertama kali dirinya bertemu dengan Sion, ibu tiri Taeyong.

Saat itu Ten datang ke rumah Taeyong untuk mengajak sang lelaki bersurai hitam berbelanja persediaan bahan makanan kafe, namun sesosok wanita paruh baya ia jumpai. Seraya menunjukkan wajah tak bersahabatnya wanita itu memberi pilihan pada Ten untuk pergi atau menunggu Tayeong menyelesaikan pekerjaannya.

Ten yang sudah menebak siapa sosok wanita itu pun lebih memilih menunggu sahabat nya, mudah baginya menebak sebab Taeyong sudah terlebih dahulu bercerita tentang sosok Sion.

"Apa kau tidak berniat untuk mencampurkan racun di minuman atau makanannya? Jika aku jadi kau mungkin aku sudah melakukan hal itu dari dulu, melihat tindakannya padamu membuat ku kesal, padahal mereka yang sudah memasuki kehidupan keluargamu tapi kenapa justru kau yang menjadi seperti orang asing?" Ten melipat kedua tangannya di dada dan memandang Taeyong lekat. Karakter antagonis dalam dirinya seketika muncul kepermukaan.

Taeyong terkekeh "Tentu saja aku pernah berniat melakukan hal itu, tapi apa kau ingin aku berakhir di penjara?" Taeyong menaik turunkan alisnya menggoda Ten, karena ia tau jika sahabatnya itu sangatlah menyayangi dirinya. Menganggap satu sama lain layaknya seperti saudara hingga kini tidak ada lagi kecanggungan diantara keduanya, bahkan mencemooh ibu tiri Taeyong sudah seperti hal biasa.

[1] Billionaire Husband ✓ || JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang