09: SALON

1.3K 223 29
                                    

Taeyong mematung, closet yang sebelumnya hanya berisi pakaian-pakaian formal dan casual milik Jaehyun yang didominasi warna gelap, kini dipenuhi pakaian baru berwarna muda. Semuanya begitu baru dipenglihatan nya. Mulai dari kaus, celana, bahkan beberapa pasang pakaian formal sudah tersusun apik di dalam. Taeyong menanyakan apakah semua itu adalah pakaian milik Jaehyun. Namun jawaban mantap ia dapatkan dari Doyoung bahwa itu semua adalah miliknya.

"Ini semua milik anda Tuan muda"

"Tapi, ini berlebihan" Taeyong berbalik kebelakang dimana Doyoung berdiri, ia baru saja selesai membersihkan diri dan bersiap untuk berpakaian. Tapi saat memasuki closet ia dikejutkan dengan pakaian-pakaian baru yang tiba-tiba sudah ada disana. Ia mengingat ucapan Jaehyun yang mengatakan bahwa pakaian baru nya akan sampai pagi ini. Tapi ini berlebihan bagi Taeyong sebab semuanya terlihat sangat mahal baginya.

"Tidak ada yang berlebihan Tuan, ini semua Tuan Jung yang membeli. Jadi harap Anda kenakan"

"Apakah harus?" cicit Taeyong

Doyoung mengangguk mengiyakan. Alhasil membuat Taeyong pasrah lalu mengambil sepasang celana dan kaus santai. Ia memilih pakaian yang simpel, mengenakannya sendiri walau Doyoung sudah menawarkan diri untuk membantu. Tentu saja ia menolak, ingat usianya sudah dua puluh dua tahun.

"Ada yang bisa kulakukan setelah ini?"


Tok tok tok

"Masuk"

Johnny yang mendengar izin pun segera masuk ke dalam ruangan sang Direktur, berjalan mendekati Jaehyun lalu meletakkan beberapa lembar kertas di meja "Ini sajangnim catatan perusahaan untuk bulan ini. Kita mendapatkan kenaikan saham dan meningkatkan penjualan dari produk properti" ujar Johnny menjelaskan.

Jaehyun melirik selembaran kertas yang Johnny beri "Aku ingin kau merekap semua catatan ini menjadi file dan mengirimkan langsung ke email ku. Aku akan mempelajarinya dimansion"

"Baik sajangnim" jawab Johnny

"Apakah anda ingin sarapan sekarang? Sejak meninggalkan mansion anda belum mengonsumsi apapun sajangnim" lanjut Johnny khawatir.

Jaehyun beralih dari laptop melihat arlojinya yang menunjukkan pukul sembilan, baru menyadari jika ia tidak sempat untuk melakukan sarapan pagi tadi, biasanya menghabiskan satu piring american breakfast dengan secangkir kopi sudah menjadi kebiasaannya.

"Bawakan aku makanan yang tidak terlalu berat, aku merasa kurang selera saat ini" putusnya

"Baik"

Tak lama kepergian Johnny sebuah ketukan pintu berbunyi kembali, Jaehyun pikir itu adalah Johnny yang membawakan makanan namun ternyata sekretaris yang memang ia tempatkan di perusahaan untuk meng-handle dan mengirimkan laporan saat ia tidak ada di kantor.

"Ada apa Mina?" tanya Jaehyun begitu wanita berusia dua puluh tiga tahun itu masuk dan berdiri tidak jauh dari mejanya berada.

Mina gugup, ia ingin melaporkan kejadian yang ia alami kemarin saat atasannya itu tidak ada.

"Maaf mengganggu waktu Anda sajangnim, kemarin Nona Naeun datang ke kantor. Beliau mengatakan ingin bertemu dengan Anda. Tapi seperti yang Anda perintahkan sebelumnya saya mengatakan jika Anda sedang melakukan perjalanan bisnis untuk beberapa hari" ujar Mina Jujur, sebab ia juga tidak tahu kemana Jaehyun pergi semalam. Padahal tidak ada jadwal pada hari kemarin. Ia hanya diperintah untuk berbohong kepada Naeun jika wanita itu datang.

"Apa respon nya?"

"Beliau tidak percaya, Nona Naeun mencoba untuk menerobos masuk ke ruangan Anda. Namun saya berhasil mencegah beliau" Mina meremas erat jemarinya, ia sangat takut akan Jaehyun yang mengetahui jika Naeun hampir menerobos masuk ke dalam ruangannya, berakhir pria yang kini sedang memakai kacamata baca itu murka.

[1] Billionaire Husband ✓ || JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang