Kay Blakely bekerja sebagai Photographer Alam di waktu senggang sekaligus Penata Fotografi handal di salah satu stasiun televisi di Manhattan. Di dalam hidupnya Kay tidak percaya cinta dan hanya membenci satu hal, yaitu Playboy. Namun sialan, sebuah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara ketukan pintu membuat Kay terkesiap dan berhenti memandangi bayangannya melalui pantulan cermin. Ia menoleh lalu mendapati Sebastian tengah berdiri di ambang pintu kamarnya sambil memandangi Kay dari atas sampai bawah.
"Sudah selesai, cantik?" tanya Sebastian.
Demi Tuhan pria itu terlihat sangat yum! Setelan hitam yang Sebastian kenakan membuatnya terlihat semakin gagah dan seksi.
Kay mengangguk, dengan pipi yang merona menghampiri pria itu, "Kita pergi sekarang?" tanyanya.
"Mick sedang sakit, jadi kita harus mampir ke apartemenku sebentar untuk mengambil mobil, kau tidak keberatan bukan?"
"Tentu tidak" jawab Kay.
Sebastian tersenyum, sebelum menggandeng tangan Kay ia lebih dulu mengecup pipi gadis itu. Sebenarnya Sebastian ingin mencium bibir Kay dengan sangat buruk tapi apa daya ia tak tega merusak riasan kekasihnya.
Sorry darl you missing the text. Cerita ini sudah tamat dan dapat kamu beli di google playstore or playbook, link pembelian ada di bio aku. Xoxo, RERE.