Kay Blakely bekerja sebagai Photographer Alam di waktu senggang sekaligus Penata Fotografi handal di salah satu stasiun televisi di Manhattan. Di dalam hidupnya Kay tidak percaya cinta dan hanya membenci satu hal, yaitu Playboy. Namun sialan, sebuah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hei, mau ke mana Kay!" panggil Sebastian, berteriak.
"Aku mau mandi" jawab Kay sambil melenggang pergi menghindari Sebastian.
Sebastian terkekeh geli setelah gadis itu masuk ke dalam kamarnya, tapi kemudian ia berdiri dan berpikir untuk menyusul sang kekasih ke kamar mandi. Well, tubuhnya juga lengket dan perlu dibersihkan saat ini. Mandi bersama Kay terdnegar menyenangkan dan ia tidak akan membiarkan gadis itu melarikan diri dari pertanyaannya lagi.
Sebastian menanggalkan boxer yang ia kenakan sebelum bergabung bersama Kay yang sudah telanjang di dalam bath up berisi air hangat. Gadis itu terbelalak mendapati Sebastian mendatanginya dengan tubuh yang telanjang, "Sebastian, apa yang kau lakukan di sini?!"
"Aku juga ingin mandi" jawab Sebastian dengan santai sambil membawa dirinya masuk ke dalam bath up Kay. Tak cukup sampai di situ, ia juga menarik Kay untuk bersandar di dadanya kemudian mulai menjalankan tangannya menjelajahi tubuh Kay yang basah.
"Sebastian bath up nya terlalu kecil untuk kita berdua....oh yeahh sialan, yeah di sana!!"
Sebastian terkekeh serak di telinga Kay, ia semakin menekan klitoris gadis itu dengan ibu jarinya sambil berbisik, "Katakan dengan lebih keras Amore, aku tidak dengar"
"Ahh....jangan berhenti!!" jerit Kay dengan lebih keras lagi.
"Okay, princess"
Sorry darl you missing the text. Cerita ini sudah tamat dan dapat kamu beli di google playstore or playbook, link pembelian ada di bio aku. Xoxo, RERE.