09. Yūkai

69 12 2
                                    

Hahahaha

Sejak keluar dari bioskop tadi Techi tak berhenti tertawa sehingga Yui menjadi kesal dibuatnya.

"Ketawa aja terus. Kalo bisa jangan sampel berhenti" ketus Yui sembari menatap Techi sinis.

"Hehehe maaf senpai soalnya kau lucu sih. Orang lagi nonton serius kau tiba-tiba saja teriak gak jelas" ujar Techi di sela tawanya. Muka Yui memerah karena malu. Ia masih ingat kejadian itu dimana ia sedang melamun dan tiba-tiba saja wajah Techi masuk dalam pikirannya.

"TIDAK!!!!"

Yui menutup wajahnya mengingat saat ia tiba-tiba teriak 'tidak' dan alhasil semua penonton menatapnya aneh.

"Senpai" Yui menatap Techi yang sedang tersenyum manis sambil menyodorkan minuman kaleng kearahnya. "Ini untuk senpai dan maaf soal yang tadi" ujar Techi tulus

Yui mengalihkan tatapannya dari Techi dan memasang wajah acuh "Sebenarnya aku tidak butuh, tapi jika kau memaksa mau bagaimana lagi" sahut Yui pura-pura tak peduli. Pada dalam hati ia sangat kehausan saat ini.

"Aku tidak memaksa. Jika senpai tidak mau, buatku saja" saat Techi akan meminum minuman tersebut, dengan cepat Yui merebutnya.

"Kau tidak sopan sekali. Segala sesuatu yang sudah kau berikan tidak boleh kau ambil lagi" omel Yui.

Techi tersenyum tipis

Yui meminum minuman tersebut tapi tiba-tiba saja seseorang menyenggolnya sehingga minuman itu tumpah mengenai bajunya.

"Sialan" Yui menatap kesal pelaku yang sudah membuat pakaiannya basah "Woi pak punya anak tolong dijaga. Lihat baju saya kotor jadinya" teriak Yui tak santai. Untung saja posisi mereka tidak ramai atau gak mungkin merema sudah jadi pusat perhatian.

Jangan tanyakan Techi sedang apa, yang pastinya ia sedang menutup mulutnya menahan tawa begitu melihat raut wajah kesal Yui yang sangat kentara.

Pria dan anak kecil itu berbalik.

"Maafkan anak saya" ujarnya sembari membungkukkan badan. Setelah itu pria itu pergi menarik anak kecil itu.

Techi menatap lekat pria itu 'Kayak ada yang aneh' gumam Techi sangat pelan. Lalu Techi melirik Yui yang sedang membersihkan bajunya.

"Senpai ayo" ucap Techi sambil menarik tangan Yui.

"Hei tunggu dulu. Setidaknya biarkan aku ke toilet membersihkan bajuku" gerutu Yui kesal.

"Tidak ada waktu"

Yui menyentakkan tangan Techi kasar "Kau tidak lihat bajuku kotor, apa kau mau membuatku malu"

Techi menghela nafas berat, lalu ia melepas jaket Levis nya dan dipakai kannya ke Yui "Untuk saat ini senpai pake ini saja dulu. Kita harus bergegas sebelum terlambat"

"Eh" Yui sempat terdiam saat Techi memakaikannya jaket tersebut tapi saat Techi menarik tangannya lagi, Yui tersadar dari diam nya. Ia pun mengikuti Techi tanpa bersuara.


"Kenapa kita disini?"

"Ssstt senpai kecilkan suaramu nanti ada yang dengar" bisik Techi sambil meletakkan telunjuknya di bibirnya.

"Kenapa kita disini?" tanya Yui lagi dengan suara pelan.

"Kau lihat itu" bisik Techi sambil menunjuk kearah pria dan anak kecil tadi.

"Mereka yang tadi kan?"

Techi mengangguk.

"Lalu kenapa kita membuntuti mereka?" seketika mata Yui membulat "jangan-jangan kau hmphhhh"

Who are youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang