00. Prolog

183 15 7
                                    

Assalamualaikum...

Bismillahirrahmanirrahim...

Di sini, aku memakai 'aku' sebagai tokoh utama 'Alana'.

Bahasanya emang agak aneh.

Bacalah, selagi kalian gabut:v

Kalian, akan belajar banyak dalam cerita ini.

Semoga banyak yang baca:)

Have fun!

-Prolog-

"Berbalik lah!"

Aku membalikkan badanku. Sontak, aku terkejut, saat melihat Sajak di seberang jalan. Saat itu, ia tengah berdiri sambil mengenakan jas berwarna putih, seperti jas dokter. Jas yang dipenuhi dengan bercak darah. Pelipisnya terluka, mengeluarkan darah segar. Laki-laki itu hanya berdiri kaku. Tangannya terlihat kosong.

Mana teleponnya?

Kenapa denganku?

Apa aku gila?

Tidak! Aku tidak gila! Itu beneran Sajak!

Sajak tersenyum kecil ke arahku.

Tunggu....

Tiba-tiba saja, raut wajahnya berubah menjadi sendu. Ia menangis, hinnga air matanya luruh. Aku benar-benar tidak sanggup, saat melihat laki-laki itu menangis. Baru kali ini, aku melihat ia mengeluarkan air mata sebanyak itu. Kelihatan seperti benar-benar terluka.

Kenapa dengannya? Seberapa besar luka yang ada di dalam dirinya?

Aku ikutan menangis. Bibirku bergetar hebat. Rasanya aku ingin memeluknya, detik itu juga.

"Alana?" panggilnya, terdengar parau.

"Jangan pergi..... Tetaplah di sini..... Disisiku...." lirihnya, bergetar.

"Aku mencintaimu....."  lanjutnya

"Aku juga mencintaimu, Sajak!" sahutku, deras.

Detik itu juga air mataku hancur sehancur-hancurnya. Sontak, telepon yang ada di tanganku jatuh. Aku berlari ke arah Sajak, secepat mungkin. Tanpa, aku sadari, aku melepaskan payung yang aku genggam erat, sedari tadi. Detik itu juga, Aku mendengar jelas suara klakson mobil, hingga meruak-ruak ke telingaku.

Aku menoleh ke kanan, ternyata sebuah mobil truk yang melaju begitu cepat ke arahku. Mataku terasa silau saat sorot lampu truk mengenai wajahku.

"Aaaa!"

-oOo-

Jeng jeng jeng, kalian bakalan terkejut, saat baca cerita ini. Pasti kalian ga bakalan nyangka, terus bertanya-tanya. Kok bisa, eh ini kenapa.

Makanya, baca, terus ikuti saja alurnya.

Biar part ini banyak komennya.

Spam next dulu!

See you:)

Misheart 1983Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang