"Kalau aja gue bisa balik ke masa kecil. Gue rela tetap jadi anak-anak, Sam. Saat di mana gue nggak tau gimana rasanya sakit hati. Saat di mana ... gue bisa terus bisa bercanda tertawa bareng lo,"
.
.
Sella Angelica Christabel 🌸🍂💜🍂
"Naik!"
"Hah?"
"Lo budek?"
"Nggak!" sahut Christabel tak terima.
"Naik atau tinggal?" Samuel menekan setiap katanya.
"Y-ya ... ya udah deh." Christabel lalu dengan cepat naik di jok belakang motor Samuel. Lumayankan, uangnya bisa dioper ke perut si minion.
Tanpa disadari, kedua sudut bibir Samuel tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman tipis yang sayangnya tidak dapat dilihat oleh Christabel. Samuel menutup kaca helmnya, lantas melaju motor kesayangannya meninggalkan halaman sekolah.
Sepanjang jalan, tidak ada percakapan yang terjadi antara keduanya, membuat Christabel merasa bosan dan akhirnya memilih untuk bernyanyi sendiri.
"Pernah kubaca puisi raja ...
Syairnya indah getarkan rasa ...
Namun saat namamu disebut ...
Kutergetar jiwa penuh rasa ...
Tuhan yang hadirkan rasa cinta ...
Rasa ... kasih sayang ...
Buat apalah susah cari ke sana ke sini,
Sudah di depan mata, kamulah tak---""Lo berisik banget, sih! Bisa diam nggak?" ujar Samuel menghentikan nyanyian Christabel.
Wajah Christabel berubah cemberut dengan bibir yang maju beberapa centi ke depan. "Perasaan gue udah nyanyi panjang banget, kenapa tiba-tiba pas masuk reff baru lo komplain?" ujar Christabel memilin jarinya.
"Tadi bagus, akhirnya bikin telinga gue sakit," decak Samuel.
"Padahal dulu lo suka banget nyanyi lagu itu bareng gue. Sekarang mal--"
"Dulu sama sekarang itu beda! Nggak usah ungkit masalalu ke gue. Sampah!"
Jleb!
Christabel tersenyum berusaha menahan rasa sakit di hatinya. Perkataan Samuel barusan sangatlah menyayat hati Christabel. Ia bahkan masih tidak percaya bahwa Samuel saat ini telah berubah seratus persen. Samuel yang dulu selalu tersenyum, merayu dan bersikap lembut padanya, kini telah berganti menjadi Samuel yang selalu bersikap datar, berbicara dan bertindak kasar pada Christabel.
Motor Samuel tiba-tiba berhenti membuat Christabel mengangkat wajahnya menatap heran pada Samuel yang sudah turun dan memegangi motornya.
"Turun!" titahnya.
Christabel celingukan kian kemari melihat keadaan sekitar. "Tapi, 'kan kita belum sampai di rumah, Sam?" tanyanya bingung.
"Gue laper. Cepat turun! Jangan banyak bacot!" ujar Samuel lagi. Christabel masih diam sambil melihat ke gerobak bakso itu. Ia tersenyum kala mengingat bahwa ini adalah bakso langgangannya dan Samuel sewaktu mereka SMP.
"Selain budek lo ternyata gila, ya?!" ucap Samuel membuyarkan lamunan Christabel.
"Hah? Enak aja!"
Samuel berdecak. "Turun atau gue lepas nih motor?" kata Samuel melepas motornya sebentar hingga membuat Christabel hampir terjatuh.
"E-ehhh, iya-iya gue turun! Ck, galak banget," gumam Christabel berdecak kesal menatap cowok itu yang sudah berjalan lebih dahulu.
"Gue dengar!" seru Samuel.
"Gue nggak nanya!" jawab Christabel pelan. Ia lalu kembali menatap gerobak bakso itu dan tersenyum senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dari Christabel
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA ❤) "Lo dan gue dipertemukan bukan untuk dipersatukan, kata kenal nggak selamanya berakhir dengan cinta. Sadar diri! Lo dan gue itu beda!" •Samuel Algreen• "Kita itu ibarat air dan api. Sering dipertemukan, tapi hanya untuk sa...