1 b

5.1K 210 9
                                    

"Dad, bangun atuh aih kamu ini udah jam berapa masih betah aja selimutan"

Chanisa mengelus rambut sang suami yang masih betah menutup mata nya, tidak ada tanda-tanda akan bangun

"Daddy..anak-anak nungguin daddy dibawah, naon sih kamu tidur apa meninggal?"

Chanisa mencubiti pipi sang suami sambil terkikik

Padahal dulu tuh Mark kalo dibangunin cepet banget, dicium pelan aja langsung melek, setelah nikah ngebo nya gak ketulungan.

"MAMIHHHH!!!! ADEK NGOMPOL!!!"

Chanisa menghela nafas saat mendengar suara anak keduanya, Michelle Joyce Bhaskara 5 tahun si cerewet pengikut setia mamih, princes gemes nya daddy.

Baru saja Chanisa hendak berdiri akan keluar kamar tangannya ditarik sampai kembali terduduk lagi di kasur, siapa lagi pelakunya kalau bukan daddy.

Lelaki itu langsung memeluk pinggangnya, masih menutup mata

"Oh udah bangun rupanya, ayo dad mandi dulu abis itu sarapan, terus bawa anak-anak kerumah mamah"

"Eum? ngapain ke rumah mamah?" tanya Mark dengan suara parau khas bangun tidur nya

"lailah, masih muda udah pikun aja ini laki. Sekarang sabtu ay, udah jadwalnya ke pondok indah"

"Males aku, main dirumah aja"

"Sok atuh ngomong sama Kakak Mozarel yang jelita"

Mark langsung diam membuat Chanisa mencebik, suaminya itu memang paling tidak bisa tidak menuruti putri sulungnya, Mozarell Eugene Bhaskara 7 tahun si cantik kesayangannya daddy, princes duplikat daddy, wajah, sampai sifat nya aja menurun.

"Awas aku mau kebawah"

Mark pun melepas pelukannya

Chanisa berdiri dari duduknya, "Mandi dad, jangan lama entar anak-anak pada ngambek"

"Hem"

Chanisa pun keluar

"Ihh..baik nya kakak Moza"

Chanisa bertepuk tangan bangga saat menyaksikan anak sulungnya kini sedang mengganti celana adiknya

"Udah dilap pake tissu basah dulu?" tanya wanita itu

"Udah mih" jawab Moza

Chanisa mengangguk lalu mengambil alih Marshal, sibungsu Marshal Christ Matthew Bhaskara 1 tahun, si tampan setelah daddy, kesayangan semuanya.

"Mbak, mamih bisa minta tolong ambilin dot dedek di dapur?"

"Oke mih"

Moza beranjak dari duduknya lalu pergi ke dapur

"Mamih ay liat cantikkan?"

Chanisa menoleh pada Michelle yang bersuara dan menunjukkan layar ponsel milik Chanisa yang menampilkan sepatu anak padanya

Darah Chanisa memang mengalir deras pada Michelle

"Cantik, teteh suka?"

Michelle mengangguk ribut, "Boleh teteh beli?"

"Eummm..boleh gak yah?" Chanisa memasang wajah berfikir

"Ihhh..mamih halus boleh! kan teteh udah bantuin belesin kotak makeup!"

Chanisa terkikik, lalu mengangguk

"Oke!! thank you mamih ay!"

Michelle langsung segera meng-check out, sepatu nya

Leter M (HAM Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang