8. ASI

387 44 0
                                    

Jangan lupa untuk vote dan follow akun Author 😊

*****

Happy Reading ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading ❤️

.

.

.

"Haduh, bagaimana bisa seperti ini?" Sungchan menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat mengetahui kalau Jeongin terus menangis.

"Bibi juga tidak tahu, nak Sungchan. Padahal popoknya sudah diganti dan sudah diberi susu, tapi ia terus menangis" ujar Bibi Song sembari berusaha menenangkan Jeongin.

"Apa yang harus aku lakukan? Sebentar lagi aku ada ulangan Kimia" panik Sungchan.

"Coba nak Sungchan yang gendong, mungkin ia ingin digendong oleh ayah sementaranya" usul Bibi Song.

"Baiklah, berikan kepada ku" Sungchan mengambil Jeongin dari Bibi Song dan mulai menimang-nimangnya.

"Nak Minjeong tidak ikut?"

Sungchan menggeleng, "Aku takut merepotkannya."

"Kenapa nak Sungchan merasa seperti itu? Padahal bibi lihat nak Minjeong tidak merasa keberatan menolong nak Sungchan" gumam Bibi Song.

"Dia sudah banyak membantu ku, bi. Sejak dulu, dirinya selalu membantu ku. Aku tidak ingin terus merepotkannya" pelan Sungchan.

Hening.

"Sepertinya nak Sungchan harus kembali ke kelas, sebentar lagi jam pelajaran akan berganti dan Jeongin juga sudah tidur" Bibi Song menunjuk Jeongin.

Sungchan tersenyum, lalu ia pun memberikan Jeongin ke Bibi Song dan mengelus kepala bayi itu pelan.

"Aku pergi dulu ya? Jangan nakal, kasihan Bibi Song" ucap Sungchan, "Bi, aku pergi ke kelas dulu. Doakan aku mendapat nilai bagus untuk ulangan Kimia."

"Iya, nak Sungchan."

🍼🍼🍼

"Terima kasih sudah datang di toko kami."

Nyonya Cha tersenyum, lalu menghampiri Sungchan yang baru saja melayani pelanggan.

"Sungchan?"

Sungchan yang tadinya ingin membungkus sebuah kotak berisi jam tangan pun menoleh, "Iya, nyonya Cha?"

"Bagaimana kabar keluarga mu?" Tanya nyonya Cha.

"Mereka baik, nyonya" jawab Sungchan.

"Lalu anakmu?"

"Dia baik."

"Aku sungguh bangga padamu, Sungchan. Di usia mu yang masih muda, kau sudah berani mengambil tanggungjawab yang besar" kata nyonya Cha.

Daddy? | Sungchan✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang