[ DBW- 9: Mungkin sudah asing ]

88 33 462
                                    

Hi, sobat ambyar! Aku kembalii lagi nih ^•^

Sumpah demi Alek gue balik membawa sejuta depresod setelah PBAK selesai ಥ‿ಥ

Sebenarnya proses PBAK gak se rumit yg di otak w, TAPI TERNYATA! SERVER KAMPUS SUSAH BANGET DI MENGERTI KEK PERASAAN DOI ಥ‿ಥ

Sampe skrg tugas PBAK sama Absen gue jdi terbengkalai karena merjuangin server yg gak pasti ༎ຶ‿༎ຶ

Dan gue mutusin buat CUKUP!.

Dah cukup, gue di mainin sama doi aja, gue gamau sampe jdi mainan server yg down mulu kek mental w ಥ‿ಥ

Dah sekian cerita depresod gue:v

Alhamdulillah dah mulaii aktif kuliah nih. Doain lancar, aman, damai, sejahtera yaw

Jangan lupa untuk ramein kolom komentar dan pincittt tu lambang bintang di pojok kiri yaww🌝

____________________________________

Happy Reading guys🌹
_

_

_

aku mencintaimu dengan sederhana, namun kau menghancurkan ku secara sempurna.

-Rea-

Tak terasa dua minggu berlalu setelah insiden pohon mangga. Langkah kaki ku sudah kembali normal, kemarin pun gips yang membalut kaki ku sudah di lepas. Sekarang hanya tinggal aku yang berdiri sendiri di depan gerbang sekolah Windu. Aku menghela napas berkali-kali karena yang ku tunggu tak kunjung keluar dari dalam sana. Sebenar nya aku takut jika ternyata Windu sudah pulang dan aku hanya menunggu hal yang sia-sia di sini.

Jangan tanya kenapa aku memutuskan untuk menghampiri Windu ke sekolahnya, itu semua terpaksa aku lakukan karena selama dua minggu belakangan ini tak ada komunikasi antara diriku dan Windu. Bahkan yang lebih parahnya lagi, Windu memblokir semua kontak dan akun media sosial ku.

Bingung, sedih, marah dan khawatir, perasaan itu bercampur menjadi satu di dalam benak ku. Aku bergeming saat mata ku menangkap sosok Windu sedang berjalan ke arah ku sambil bercengkrama dengan seorang siswi di samping nya. Kaki ku sontak berjalan mundur saat kedua nya saling menatap dalam dengan senyum yang tercetak jelas di antara nya.

Seperti nya yang tersiksa hanya aku

"Rea.." Gumam Windu

Aku tersenyum remeh karena tak menyangka perjuangan ku selama ini ia sia-sia kan. Aku malu, sangat malu. Saat melihat dia yang aku bela di depan banyak orang ternyata menjatuhkan ku di depan mata.

"Rea!" Windu berlari mengejar diri ku yang berbalik karena muak melihat pemandangan menyakitkan di hadapan ku.

Tangan kekar itu mencekal lengan ku hingga tanpa sadar air bening sudah terjun dari pelupuk mata "Kenapa?!"

Distance between WINDU [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang