Chapter 02

54 22 36
                                    

Happy Reading
🌹

"Kita mau pergi kemana?"

"Ayo cepat putri, jangan lambat"

"Baiklah"


Eleana POV.

Elena menguti sang pemburu menuju hutan tanpa ada niat buruk sekalipun dalam pikiran Eleana, Eleana saat ini sudah sangat jauh masuk kedalam hutan sehingga hutan kini suasana semakin mencengkram semakin kedalam, Suasana tak enak kini mulai menghantui  Eleana sehingga dia berfikir bahwa Sang Pemburu ada maksud tertentu mengajaknya kedalam hutan nan jauh.

"Sebenarnya kita kemanasih, makin sini makin tersesat nanti kita!"

"Aku tahu jalan ini, tenang saja putri"

"Kamu tidak ada maksud tertentu kan?" Tanya Eleana dengan penuh kecurigaan.

"Yah enggak lah putri, mana mungkin aku begitu" Gumam Sang pemburu.

"Bagus deh"

Pemburu POV.

Sang pemburu kini merasa bersalah atas apa yang nantinya dia lakukan sehingga dia bimbang dengan keadaan sekarangnya, apakah harus membunuh nya atau membiarkan sang putri di dalam hutan terus menerus, sehingga pikirannya kini menjadi ribut satu sama lain.

"Apa yang akan aku lakukan pada dia" Ucap ku didalam hati.

~

"Aku tak tega melihat dia dibunuh begitu saja, apa aku tinggalkan saja dia disini yah?"

~

Pikiran ku kini di ajak muter-muter lagi, aku tidak tahu apakah aku harus menuruti permintaan sang Ratu supaya aku tidak mengecewakannya ataukah aku membantu Sang Putri dan memintanya jangan kembali lagi kedalam istana?.

"Nah kita sampai Putri

" Hah disini?" Tanyanya.

"Ngapain kita kesini?" Tanyanya lagi.

"Sebenarnya aku..."

"Iyah kamu mau ngomong apa?"

"Aku tak bisa membohongi diriku sendiri Putri, maafkanlah aku Putri" Ucap ku sambil memohon pengampunan.

~

Sang putri tampak terheran dengan tingkah Sang pemburu yang begitu tiba-tiba memohon pengampunan.

~

Eleana POV.

Aku tampak heran dengan tingkahnya seakan menyembunyikan sesuatu dariku, tapi apa?
Seketika itu juga aku menanyakan lagi apa tujuan sebenarnya membawaku kesini.

"Apa ini ada hubungannya dengan kau membawaku kesini?" Tanyaku kepada Sang pemburu.

"Benar sang putri, tapi aku harus memulai percakapan ini dari mana ini sangat rumit" Gumam Sang pemburu tergesa-gesa.

Aku coba menenangkan Sang Pemburu dengan menyuruhnya menarik nafas pelan-pelan dan hembuskan. Seketika itu juga Sang Pemburu tampaknya lebih tenang dari sebelumnya, Sehingga aku menanyakan nya lagi dengan sangat pelan kepadanya.

"Maafkan aku karena telah membawamu kesini, Ini tugas dari Sang Ratu"

"Maksudnya tugas apah!?" Tegasku kepada Sang Pemburu.

"Aku harus membunuhmu didalam hutan ini, namun aku tak kuasa melakukannya" Terang Sang Pemburu.

"Apah!"

Aku sangat marah dengan apa yang di ucapkan Sang pemburu kepadaku sehingga aku tak kuasa mengendalikan emosiku saat ini.

"Kau mau membunuhku!?"

"Aku tak kuasa membunuh mu, pergilah dari sini dan jangan kembali lagi kewilayah istana, aku takut kau akan di hukum nantinya juga" Sang pemburu berteriak kepada Eleana sambil menyuruhnya pergi dari hadapannya.

"Jika aku pergi kau juga akan di hukum nantinya jika kembali tanpa membawa apa-apa"

"Tenang saja aku akan membunuh hewan untuk diambil hatinya dan memberikannya kepada Sang Ratu bahwa itu adalah hatimu biar sang Ratu percaya dengan ku" Tegas Sang pemburu.

Sang pemburu menyuruhku terus menerus pergi dari hadapannya dan jangan pernah kembali lagi, bagaimana aku mau pergi aku tak tahu arah kemana aku akan pergi.
Sang pemburu menyuruhku mengikuti aliran sungai dan nantinya aku akan sampai di sebuah rumah dan bersembunyi didalam rumah tersebut.

Aku akhirnya berniat pergi dari hutan ini dan berlari dengan Secepatnya meninggalkan Sang pemburu yang begitu lesuh mukanya karena gagal dalam tugasnya. Aku belum sempat berpamitan dengannya aku pergi begitu saja dari hadapannya dan aku berlari mengikuti arus sungai yang ditunjukan sang pemburu kepadaku.

Dan seketika aku mengikuti aliran sungai sesuatu menimpaku dan

Brukkk...

Aku terjatuh oleh batu yang ada di depanku dan aku tidak lihat bahwa batu itu ada di depanku.

~

Author POV.

Eleana terjatuh di hadapan batu yang menimpa kakinya dan mulai mengelus-elus kakinya yang sedang kesakitan, Seketika mulai berdiri lagi untuk melanjutkan pelariannya.

Sang putri tampak tercengah apa yang ia lihat dihadapannya dan dia mulai mendekati sesuatu yang memancarkan sinarnya kepada Sang putri.

"Hey bukankah itu......"



TBC..
JANGAN JADI SILENT READER YAH..

~

Voment nya juga dong..
Masa iya kamu malas gitu doang cuman bacanya doang!?.

Btw gimana chapter hari ini?

Seru dan Penasaran kan?

Pastinya wkwkwk

Next ikutin terus jangan sampai ketinggalan.

×××××××®×××××××

CERMIN AJAIB [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang