2

54 6 0
                                    

Heart's Desire
Chapter : 2

Dalam hidup ini semua terbagi dari beberapa hal


Si kaya dan si miskin
Si cerdas dan si bodoh
Si riang dan si muram

Begitu pula dengan sifat manusia

Baik dan jahat layaknya putih dan hitam

Namun yang terlupakan adalah

Masih tak sepenuhnya orang berada di dua sisi itu

Tak bisa di katakan kejam ataupun ramah
Atau mungkin, keduanya?

Tak selalu monokrom yang tercipta

Nyatanya, tidak benar-benar ada orang yang jahat ataupun sungguh dalam hal baik.

Mungkin, Sakunosuke Oda berada di antara kehidupan yang abu-abu, di antara hilangnya moral dan juga tumbuhnya empati. 4 tahun yang lalu, ia di kenal sebagai pembunuh berdarah dingin yang di anugerahi oleh kemampuan membaca masa depan dan kini dirinya rela untuk merawat bocah yatim piatu dengan ekspresi minim juga tutur kata yang sedikit blak-blakan.

Awal pertemuan mereka adalah ketika pemuda itu baru saja menyelesaikan misi di pinggiran kota Yokohama, tersiar informasi bahwa ada satu desa yang mengalami kebakaran hebat sampai-sampai membunuh banyak jiwa. Karena lokasi misi dengan tempat kejadian perkara tidak memakan waktu lama, Odasaku menghabiskan sisa waktunya untuk mengelilingi desa yang telah sebagian rumahnya hancur itu.

Di sela kegiatannya, sebuah persepsi gadis kecil menarik perhatian. Wajahnya benar-benar datar dengan tatapan mata yang kosong, bertelanjang kaki dengan anakan rambut pendeknya yang tertiup angin.

Memegang sebuah roti yang Odasaku rasa sebagai makanan tak layak, dirinya tanpa rencana justru melangkah mendekat dengan raut wajah tak terbaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memegang sebuah roti yang Odasaku rasa sebagai makanan tak layak, dirinya tanpa rencana justru melangkah mendekat dengan raut wajah tak terbaca.

" Apa yang kau lakukan di sini? "

" Aku hanya mencari ibu dan ayahku " ucapnya dengan iris yang menunduk, menatap sendu pasir berkerikil di bawahnya.

" Lalu, dimana mereka? "

" Orangtuanya nya sudah mati dalam kebakaran itu, dia tak mau percaya dengan apa yang kami katakan dan terus mengelilingi desa ini menyerukan nama ibu juga ayahnya " seorang perempuan paruh baya menimpali pembicaraan di antara mereka berdua, terlihat sedang memunguti barang-barang berharga dari rumah yang telah rata dengan tanah.

" Sebelum mereka pindah, desa ini damai dan tentram. Tapi setelah mereka tinggal dan menetap di sini, banyak musibah yang terjadi kepada kami. Salah satunya adalah kebakaran itu, untung saja ibu juga ayahnya mati tapi sangat di sayangkan anaknya justru masih hidup. Keluarga mereka memang pembawa masalah dan bencana " Laki-laki gempal yang Odasaku rasa sebagai suami dari wanita paruh baya itu melanjutkan ucapan.

Heart's DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang