11

22 2 0
                                    

Heart's Desire
Chapter : 11

Yokohama Building State, Apartement. Japan.

     Sebuah apartemen berlantai 25 tampak berdiri kokoh pada sebuah lahan pembangunan di area kota Yokohama, tampak rindang dan asri oleh beberapa pohon rimbun serta taman bunga yang cukup sedap di pandang mata. Air mancur dengan patung cupid di tengahnya terlihat tengah memegang sebuah panah dengan anak busur menghadap ke pintu masuk, ada pula beberapa tanaman yang daunnya di pangkas serapih mungkin membentuk refleksi seseorang yang tengah berdansa.

Tidak, kedatangan mereka bertiga ke sini bukanlah untuk menikmati suasana. Garis polisi di ikat mengelilingi area, beberapa di antaranya memberi penjagaan ketat untuk mengindari kerusakan barang bukti atau hilangnya clue. Walaupun nyatanya mereka masih belum bisa menemukan kaitan antara satu hal dengan yang lain, tapi polisi-polisi bodoh itu bertindak seolah mereka paham dengan situasi.

Kunikida memutuskan untuk menemui salah satu dari mereka, mengenalkan dirinya sebagai anggota dari Busho Tantei Sha. Sedangkan Dazai dan ( Your Name ) hanya mengawasi dari jauh sambil memperhatikan beberapa orang yang berlalu lalang sembari berbisik mengenai apa yang sebenarnya tengah terjadi.

" ( Your Name ) Chan, apa yang kau pikirkan? "

" Bukan apa-apa "

" Benarkah? Aku memperhatikan mu sejak tadi, kau terus menerus melihat sebuah balkon di lantai 9. Bukankah begitu? "

Gadis itu hanya diam, membenarkan asumsi Dazai. Lagipula, seperti yang sudah di katakan sebelumnya. Pemuda perban ini memiliki intuisi yang bagus seperti Ranpo, bukan tak mungkin jika dirinya berkilah, Dazai akan tetap bisa membaca pikiran nya.

Itu cukup merepotkan dan mengerikan sebenarnya.

" Kisama! Kau bilang ingin menuntaskan kasus ini tapi sejak tadi hanya diam dan mengobrol seperti orang idiot, lakukan tugasmu dan cepat selesai sebelum kau mengganggu jadwalku di hari ini! " Suara melengking yang cukup menarik perhatian, Kunikida berjalan penuh kekesalan lalu menarik kerah baju Dazai mendekati sosok jasad tak bernyawa yang telah di tutupi oleh kertas khusus milik anggota kepolisian.

Selama Dazai dan Kunikida tengah mencoba menyelesaikan teka-teki pembunuhan itu, sebuah bisikan pelan mengalun di dalam pikiran ( Your Name ). Jantungnya berdegup keras dengan rasa dingin yang memeluk tengkuk leher belakangnya.

" Aku bukanlah pelakunya... "

Gadis itu menatap jasad itu dengan pandangan mata menyipit, apa kah ini adalah suara arwah dari mayat itu?

" Aku masih berada di sini, aku masih berada di tempatku. Tolong, bebaskan aku. "

( Your Name ) dengan spontan berlari memasuki gedung apartemen, kedua anggota agensi detektif bersenjata itu langsung menyusul sang wanita. Hingga tibalah langkahnya berhenti di sebuah pintu kamar lantai 7 unit 96.

" Aku, masih berada di sini... "

" Kunikida-san, Dazai-san. Bisa bantu aku membuka pintu kamar ini? " ( Your Name ) menatap kedua lelaki tersebut dengan pandangan mata yang penuh akan kesedihan.

" Bisa kau jelaskan terlebih dahulu, apa yang terjadi. Nona ( Full Your Name )? Apa alasanmu ingin kami membuka pintu itu? " Kunikida berucap dengan pemasaran, setidaknya ia bisa saja mengabulkan permintaan ( Your Name ) kalau sudah mendapatkan jawaban yang logis.

" Korban ada di dalam kamar ini "

" Hee? Bagaimana bisa, ( Your Name ) Chan. Bukankah kau melihatnya sendiri jika jasad korban ada di halaman lantai 1 apartemen? " Kali ini, Dazai tampak tak menunjukan raut wajah bercanda.

Heart's DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang