4

45 4 0
                                    

Heart's Desire
Chapter : 4

Yokohama, Japan.
Flashback 17 Years Ago.

Seorang anak lelaki bersurai hitam kecoklatan hanya dapat berbaring di atas ranjangnya, menatap langit-langit kamar yang di ukir penuh keindahan khas Eropa. Jendela kamar yang terbuka membuat cahaya mentari cerah masuk dengan leluasa, dapat dirinya rasakan angin sejuk dari laut yang mengisi ruangan.

Kamarnya begitu sepi, hanya ada suara helaan nafas berulang kali yang ia dengar. Keindahan di luar sana begitu menarik perhatian, tapi bersamaan dengan itu. Kondisi salah satu kakinya benar-benar menyulitkan.

Ya, namanya adalah Dazai Osamu. Anak dari bos Port Mafia yang terkenal diktaktor, kejam, dan tak berperasaan. Ia tumbuh dengan segala peraturan dan juga ketentuan, di banding menghabiskan masa kecil dengan bermain bersama anak-anak seusianya. Dazai justru harus melatih diri dengan memainkan pistol dan senjata tajam.

Jangan hakimi jika suatu saat nanti ia dapat dengan mudahnya menjadi malaikat pencabut nyawa, salahkan saja Mori Ougai yang mendidik dirinya dengan sistem Tiger Parenting. Bahkan kalaupun yang mengetahui kisah hidupnya adalah seorang psikiater, Dazai yakin ayahnya sudah bisa di katakan berada dalam kriteria gila yang memerlukan perawatan mental.

Kembali lagi pada kondisinya yang menyedihkan. Di antara pilar-pilar penyangga yang memberi kekokohan pada kamar luasnya, lelaki itu hanya bisa menghela nafas panjang. Melepaskan semua beban emosi yang sebelumnya tertahan, mengingat kembali percakapannya 20 menit yang lalu bersama dengan seorang pimpinan Port Mafia.

" Kau tak terlihat sehat, Dazai "

Ya, bahkan untuk memanggil bocah itu dengan nama kecilnya saja Mori sama sekali tak menghiraukan. Ketimbang memberi imbuhan marga besar keluarganya di awalan huruf anak itu. Lagipula, tak ada yang akan tau jika seorang Dazai Osamu memiliki orang tua yang masih hidup.

" Besok, aku harus pergi ke Rusia selama beberapa hari. Selama itu, tetaplah berada di sini dan jangan berusaha untuk kabur "

Lagipula bagaimana caranya anak itu untuk melarikan diri dari penjara yang ayahnya bangun? Pengawal dan penjaga berdiri di setiap sudut koridor, kamera pengawas di pasang sepanjang langit-langit gedung Port Mafia. Berusaha kabur sama saja dengan menggali lubang kubur sendiri. Walaupun Dazai berada dalam kategori anak yang cerdas sekalipun, ia tetap waras untuk tau jika seminggu kedepan bukanlah saat-saat yang tepat untuk membuat masalah dengan antek-antek dari Mori Ougai.

" Aku menyayangimu "

Kalau saja lidahnya tak cukup kelu untuk menjawab, mungkin saja sejak kedatangan ayahnya itu Dazai sudah berujar sakartik dengan memberi tatapan mata nyalang. Kaki kanannya di gips akibat mengalami keretakan, mata kirinya bengkak karena terkena pukulan saat berlatih. Lalu, apa yang bisa ia lakukan?

" Jangan membuat masalah selama aku tak berada di sini, oke? "

Kalau saja bisa begitu, mungkin saja sang anak bungsu akan membunuh dirinya dengan meledakan gedung tertinggi di Yokohama ini. Tapi mungkin yang ia dapatkan hanyalah gelak tawa dan cibiran bodoh di dalam kubur nanti. Kalaupun Dazai benar-benar tiada, itu bukanlah masalah besar bagi kedua orang tuanya.

Sesaat setelah pintu itu tertutup dengan membawa ayahnya pergi dari kamar, untuk yang kesekian kalinya. Anak lelaki dengan seluruh tubuh yang hampir di lilit oleh perban masa itu merasakan kehampaan juga rasa dingin yang bertambah besar di setiap detiknya, menangis dengan raungan sampai-sampai tak lagi terlihat bulir air jernih yang membasahi kemeja putih dengan celana bahan hitamnya. Melainkan, darah segar.

' Semua ini, aku membencinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

' Semua ini, aku membencinya... '

[ Heart's Desire ]
Chapter 4

Japan Institute of Boarding School
Moscow, Rusia.

( Your Name ) terduduk memeluk kedua lututnya di balik sebuah pohon besar, pipinya tampak lembab semi basah karena habis menangis. Matanya memerah senada dengan hidung, rambut ( Hair Colour ) nya lepek dan sedikit lengket karena terkena cairan sesuatu.

Secara singkatnya, dia di rundung.

Semua kejadian ini bermula pada ketika pelajaran kekuatan supranatural di mulai satu bulan yang lalu, seluruh murid di sana harus menunjukan kekuatan yang mereka miliki agar bisa di latih dan di kembangkan oleh guru pembimbing. Tapi, hanya ( Your Name ) saja yang tidak bisa melakukannya. Gadis manis itu di nyatakan sebagai satu-satunya murid yang tak memiliki kemampuan, membuat orang-orang mencemooh dan juga menindasnya karena berfikir bahwa dirinya lemah dan tak akan bisa melindungi diri.

Ucapan yang pernah Ango katakan sebelum lelaki berkacamata itu benar-benar kembali ke Jepang terpaksa ( Your Name ) setujui, lagipula pemuda itu berkata bahwa itu semua demi kebaikannya.

" Jangan pernah tunjukan kekuatmu pada orang lain, apapun itu alasannya. "

Jika kita menelisik lebih dalam mengenai kata-kata yang informan port mafia itu katakan, tentunya banyak makna dan arti yang bisa di tangkap. Walaupun sang lelaki Sakaguchi tidak menambahkan perumpamaan ataupun kiasan-kiasan rumit penuh kode, tentu saja ( Your Name ) tau betul apa maksud dari yang sahabat ayah angkatnya ini katakan.

Pertama, kekuatan dirinya hanya ada satu-satunya di dunia. Jika sampai di ketahui oleh pihak lain maka sudah pasti usaha melarikan dirinya dari Jepang akan berakhir sia-sia karena Port Mafia akan segera mengejarnya. Kedua, gadis itu masih tak terlalu mengerti mengenai karakteristik orang-orang di Rusia yang bisa saja memiliki niat buruk dengan menculiknya untuk di mintai tebusan karena keberadaan nya yang seorang diri tanpa keluarga. Ketiga, bagi ( Your Name ) kekuatannya adalah kutukan.

Hidup di negri orang memang tak selalu berakhir indah, kalaupun ia ingin mengadukan perbuatan teman-teman nya itu maka mustahil caranya. ( Your Name ) tidak di berikan akses telepon atau internet agar jika suatu saat nanti Port Mafia melacak keberadaan nya lewat Ango ataupun Odasaku, karena itulah ayah angkatnya setiap seminggu sekali berjanji untuk selalu mengirimkan surat kepadanya sebatas untuk menghilangkan rindu semata.

Ya, pokoknya semua hal ini terjadi karena Port Mafia. Berurusan dengan mereka memang sulit dan akan berakhir runyam, kalaupun berusaha melawan maka presentasi untuk menang tak sampai 1%.

Di sela kegiatan menyendiri nya, terdengar tapak kaki mendekat perlahan membuat gadis itu meneguk air liurnya dengan serat. Apakah itu para perundung? Siksaan apa lagi yang akan mereka berikan? Pertanyaan-pertanyaan itu bergelayut di dalam otak cerdasnya.

" Kau menangis? "

Dirinya mendongkak menatap sosok itu, bocah dengan wajah cantik juga rambut hitam panjang menyapanya dengan penuh senyuman manis. Ia memeluk kotak bekal bergambar Teletubbies sambil menyodorkan nya kepada ( Your Name )

" Kau pasti lapar setelah menangis kan? Aku biasanya selalu begitu, bagaimana jika kita makan bersama? "

Dan untuk pertama kalinya, setelah satu bulan berada dalam kesunyian dan kesepiannya. ( Your Name ) bisa merasakan senyum yang tercetak jelas di bibir kecilnya.

Heart's DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang