7

41 2 4
                                    

Heart's Desire
Chapter : 7

Kediaman keluarga ( Your Friends Name )
Rostov na Donu, Rusia.

Air mata sudah berhenti mengalir sejak ia memasuki ruangan itu, wangi bebauan bunga melati dengan chrysant memenuhi seisi sudut dengan tiupan dupa berasap kecil pada sisi sebuah figura photo seorang anak manis dengan senyuman yang mengembang lebar.

Perlahan, kaki itu berhenti melangkah. Rasa sesak dan kesepian seolah kembali memeluk erat tubuhnya, ucapan maaf terus terlontar di dalam pikirannya. Tak pelik, yang ia harapkan hanyalah sebuah kenyataan bahwa dirinya baru saja menjalani mimpi buruk. Peluh membanjiri pelipisnya, seluruh tubuhnya terasa dingin dan mungkin saja jika ia tak cukup kuat untuk berdiri tegak maka lantai marmer akan menyambutnya dengan benturan keras.

Tolong, bangunkan aku.

Kedua kantung matanya terasa berair, retina nya mungkin telah berkaca-kaca. Seolah kebahagiaan baru saja di renggut secara paksa oleh tuhan, seakan ia tak pernah di takdir kan untuk bisa merasakan senyum dan tawa sedikit lebih lama.

Kenapa?

Bertanya-tanya tanpa sebuah jawaban yang ia terima, apakah kini semuanya begitu hampa layaknya angin lalu yang bertiup dan hilang begitu saja? Ingatan akan kegiatan yang dirinya lakukan bersama sang sahabat kembali terputar layaknya role film rusak, menampilkan kilas balik potongan-potongan kisah yang begitu menggembirakan.

Kini, kembali ia tatap photo itu dengan raut mata berduka yang di isi penuh oleh kesedihan.

Sosok pria yang sedari tadi hanya terdiam setelah sebelumnya menyambut beberapa tamu kini berdiri dari posisi duduknya, ujung dari mofuku hitamnya tampak kusut. Wajah tanpa ekspresi dengan kantung mata tebal yang menghiasi, rambutnya tak terurus hingga tampak acak-acakan.

( Your Name ) sudah pasrah dengan apa yang terjadi, semua ini di akibatkan karena dirinya. Komplotan para Port Mafia telah berhasil mengendus keberadaan nya di Rusia, sepulang dari pantai, para lelaki suruhan Mori Ougai itu menghujani mobil mereka dengan peluru kaliber berukuran 2 cm.

Gadis berambut panjang itu melindungi tubuhnya dari serangan, memeluk ( Your Name ) dengan erat walaupun tiap jengkal dari kulitnya telah terisi oleh benda logam berwarna crymson kekuningan. Darah bahkan termuntahkan sampai-sampai dirinya bisa melihat secara langsung ketika ( Your Friends Name ) merenggang nyawa.

Tuan ( Your Father Friends Name ) yang berusaha untuk melindungi putrinya justru menjadi korban pertama yang menerima tembakan sampai pada akhirnya tak sadarkan diri. ( Your Name ) sendiri bisa selamat setelah mendengarkan kata-kata dari ( Your Friends Name ) untuk berpura-pura mati.

Di saat dirinya memejamkan mata dengan degup jantung kencang, salah satu dari orang suruhan port mafia itu melakukan pengecekan dengan melihat kondisi seluruh manusia yang berada di dalam mobil. Menghubungi seseorang dengan memberi pernyataan bahwa ( Your Name ) dan salah satu temannya telah mati sedangkan pria di bangku pengemudi sudah tak sadar.

" Bos, apakah aku harus menembak nya? "

" Tak perlu, dia akan tetap mati kehabisan darah. Perintahkan semua anggota untuk pergi ke bandara, kalian kembali ke Jepang "

" Baik bos! "

Setelah mereka semua beranjak pergi dengan kendaraan masing-masing, ( Your Name ) berusaha keras untuk membangunkan sahabatnya yang sudah memejamkan mata dengan rapat. Dirinya tau, ( Your Friends Name ) sudah tak lagi bernyawa. Itu hanyalah cara agar dirinya tak merasa terlalu sedih.

Tapi pada kenyataannya, hanya diam membisu yang ia terima. Gadis berambut ( Hair Color ) itu dengan tangan bergetar mengambil ponsel milik sang paman dengan setengah mengingat nomor telepon yang Ango tuliskan di dalam buku catatan untuk berjaga-jaga jika gadis itu berada dalam keadaan genting atau darurat. menghubungi seseorang yang begitu ia kenal.

Nomor tidak aktif

Dua tiga kali ia mencoba, namun tak satupun tersambung. Pikirannya kalut, merasa cemas saat ayah dari teman dekatnya itu masih hidup namun berada dalam keadaan sekarat.

Nomor tidak aktif

" Otou-san, aku mohon. Angkat teleponku... "

[ Heart's Desire ]
Chapter 7


Busho Tantei Sha, Yokohama, Japan.
Armored Detective Agency

" Anda terlihat sangat serius sejak saya memasuki kantor, ada apa. Sacchou? " Dazai membuka suara setelah duduk berhadapan dengan sosok pemimpin dari organisasi yang kini menaunginya.

Fukuzawa, lelaki dengan baju tradisional Jepang yang sebelumnya memejamkan mata kini menatap sebuah dokumen yang dirinya sembunyikan di balik laci meja. Menyodorkan nya kepada sang manusia perban.

" Aku baru saja mendapatkan informasi dari pemerintah, mereka meminta kau dan Atsushi untuk menjemput seseorang. Jangan sampai keberadaannya di ketahui oleh pihak luar, terutama bagi Port Mafia "

" Memangnya, apa kaitan orang itu dengan Port Mafia. Sacchou? "

" Dia gadis pemilik kekuatan terbesar, dia adalah penghubung antara dunia roh dengan dunia nyata. Jika dia mati, maka keseimbangan di antara dua dimensi akan menjadi kacau, singkatnya. Seluruh kekuatan yang di miliki oleh orang-orang di dunia ini akan hilang " ucap Fukuzawa dengan suara tenangnya, sebuah kucing calico yang tertidur malas di antara kusein jendela kini berjalan kecil menghampiri nya.

Seolah berkata - Ini adalah jam makan ku! - agak menyeramkan jika membayangkan hewan berbulu dengan kumis panjang itu melakukannya, Fukuzawa hanya terkekeh gemas lalu mengelus hewan manis itu dengan kelima jemari tangannya.

" Apa hanya itu yang ingin anda sampaikan? "

" Ya, hanya itu saja. Apa kau menerimanya, Dazai? "

" Tentu, lagipula ini keinginan dari pemerintah " jawab pemuda itu dengan pasti.

" Baiklah, untuk keterangan mengenai orang yang akan kau jemput itu sudah berada di dalam berkas. Pukul 20:00, pelabuhan Yokohama "

" Baik, saja dan Atsushi akan mempersiapkan diri " Dazai membungkuk hormat dengan membawa berkas coklat itu pergi keluar bersama dengannya, baru saja tangan itu hendak meraih engsel pintu. Interupsi suara kembali ia terima.

" Ingat, jangan sampai Port Mafia tau " kali ini, Fukuzawa Yukichi benar-benar memperingati untuk yang kesekian kalinya.

Dazai Osamu membalasnya dengan anggukan kecil dan senyum tipis, melangkah keluar dengan sorot mata tak terbaca.

....
Heart's Desire
Information

Mofuku : Kimono hitam atau pakaian yang di gunakan untuk keadaan berkabung ( meninggal nya seseorang )

....

Heart's DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang