09: Precious

306 47 19
                                    

Made With Love
Please read with love too.
© venusura

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

tw // mention of suicide.

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

[]
Taehyung menjelajah ke dalam pikiran, ikut serta membawa Jungkook di sampingnya. Berkisah awal cerita bagaimana pria Shin bisa berdiri pada tepi jembatan, bahkan telah berpijak pada tiang penyangga, bersiap untuk terjun bebas sebelum tubuhnya bertemu dengan perairan.

Kala itu, segala kekacauan terkumpul menjadi satu, membentuk bundaran besar yang bersarang dalam kepala. Tak mengizinkan Taehyung untuk berpikir jernih barang sedetik pun, yang ada hanyalah rasa bersalah yang terus bertumbuh seiring detik berjalan, serta rindu kian membumbung akibat sekelebat kenangan mendadak hadir.

Dalam pikiran pria Shin hanya ada satu jalan, menyusul sang kasih, Choi Jeongguk. Ikut bersemayam dalam lautan, mempersilakan dinginnya air memeluknya dalam kegelapan, memenjarakan Taehyung pada asa atas kembalinya sang kasih yang tak kunjung terjadi. Pun hingga kini ia tetap berharap, meski yang pulang hanyalah sapuan angin dari samudera.

Taehyung meratap, membiarkan telapak hangat Jungkook bertumpu pada pundak, serta tak melarang deraian air mata membentuk jalannya sebelum jatuh membasahi fabrik kain. Ia total cemas, takut apabila luka yang baru kering kembali basah akibat ulahnya. Namun, kala kata penenang terurai dari labium Jungkook, Taehyung berpasrah. Menyerahkan kepercayaan pada pundak Jungkook selagi pria itu bergumam menenangkan.

"Semuanya telah berlalu, Tae," Lirih Jungkook, masih bersama elusan halus pada surai legam pria yang lebih dewasa. "Ayo buat kenangan indah untuk menguburnya." Jungkook menunduk, memandang surai milik pria Shin sebelum kembali berucap, "Apa kau tidak ingat?"

Sedang Taehyung menengadah dibuatnya. Mempertemukan pandang dengan pemilik marga Choi, lantas balik bertanya dengan kata apa bersama kerutan pada dahi.

"Kau berharga, Shin Taehyung. Jika kau tidak diinginkan di sini, belum tentu kau akan ditolak di tempat lain. Pun dirimu telah bertahan. Tak membiarkan rasa sakit yang mengajakmu menyerah. Dan sekarang adalah waktunya, ayo berjuang bersama dan menjadilah berharga untukku."

Jawaban Jungkook tak kunjung mendapat respons, sebab Taehyung masih menelaah pun mengingat. Hingga ketika kenangan itu terlintas, matanya berbinar dengan sunggingan senyum tipis pada wajah, menerawang uluran tangan yakin yang mengarah padanya. Pria Shin ada pada pilihannya, melepaskan kedua pegangan tangan dari besi pembatas atau hanya melepaskan salah satunya dan membalas uluran itu.

Ia total ingat akan lalu lalang mobil, panasnya mentari, serta kencangnya sapuan angin yang menjadi saksi bahwa Taehyung terlampau gila karena berdiri pada ujung kematian. Dirinya terlampau pelik, mendapati prianya berdiri dengan pongah tepat di depan mata. Seolah tak pernah terjadi apa-apa dengan mengulurkan tangannya dengan tulus.

Made With Love ㅱ Taekook (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang