Epilogue Two: All My Love

210 20 9
                                    

Made With Love
Please read with love too.
© venusura

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

[]
Jeongguk tidak yakin akan apa yang pantas ia persembahkan untuk Taehyung, ledakan bahagia yang menimbulkan tarikan bibir lebar pada calon suaminya atau justru makian pedas untuk menyadarkan pria yang tengah tertawa puas di hadapannya, seolah mereka tengah dihadapkan dengan semut kecil yang menghisap gula di atas meja—tidak ada apa-apanya.

"Kau benar-benar sudah tidak waras, Shin Taehyung!" Jeongguk kembali mendesah, diiringi usapan kasar pada rambut hitam gelamnya yang masih acak-acakan. Benaknya tak habis pikir ketika mobil yang mengantar mereka berhenti di pelabuhan, menampilkan kapal pesiar yang menjulang tinggi di depan sana. Taehyung yang berdiri disebelah Jeongguk terlihat begitu tenang, tak tampak terkejut sama sekali sepertinya.

"Mereka hanya sebagai sarana pendukung." Kata Taehyung ringan beberapa waktu lalu, diselingi gelak tawa menjengkelkan ketika Jeongguk menanyakan perihal tiga gedung yang sudah mereka datangi untuk menjadikan salah satu tempat mengikrarkan janji suci dan pesta pernikahan.

Sejujurnya Jeongguk tak masalah dengan seberapa besar biaya yang Taehyung kerahkan untuk mengikatnya, tetapi menerima fakta bahwa ia dipermainkan selama ini sungguh membuat Jeongguk ingin menebas kepala siapa saja yang lewat di hadapan. Calon suaminya bukan lagi seorang pria sederhana yang menggantungkan biaya hidup padanya serupa awal tahun Taehyung menginjak Malta. Kini semua keperluannya akan selalu dipenuhi oleh pria Shin.

Kematian kedua orang tua pria itu mengubah segalanya yang ada ketika nama Shin Taehyung masih terukir sebagai ahli waris satu-satunya pada keluarga Shin, meninggalkan Jimin dan Yuna yang entah sedang apa mereka saat ini. Dan Jeongguk tidak tahu harus merasa bahagia atas apa yang calon suaminya raih atau tidak.

"Sayang, dengar," Taehyung menarik telapaknya lembut, lantas membubuhkan kecupan lembut pada punggung tangan dan mengusir lamunan Jeongguk. "Aku priamu, juga kepala keluarga dalam rumah tangga kita nanti. Sudah tugasku untuk menghidupimu, membahagiakanmu, dan juga mencintaimu sebagaimana janjiku dengan ayah dan bunda waktu itu, juga nanti ketika di depan Pendeta. Jadi, jangan pernah merasa bahwa kau tidak layak menerima apapun yang aku berikan padamu, okay?"

Jeongguk tahu sebesar apa cinta yang Taehyung berikan padanya, bahkan jika pria itu menjadi penguasa alam semesta, mungkin Taehyung tak akan berpikir panjang untuk mempersembahkan dunia kepadanya. Tetapi, Jeongguk bukan seorang Ratu yang hanya akan dilayani oleh dayangnya. Ia adalah Patih yang akan ikut berjuang bersama Sang Raja untuk menghadapi perang.

Senyum lembut serta anggukan Jeongguk berikan kepada Taehyung, "Aku tahu, Taehyung." Nadanya sehalus sutra dan ucapannya semenenangkan sapuan angin di luar sana. "Tapi, tetap saja. Ini kehidupan kita berdua, bukan hanya aku dan bukan hanya engkau. Jadi, alangkah baiknya kita melewati semuanya bersama. Karena apapun yang dikerjakan oleh dua orang akan terasa lebih ringan daripada sendirian, dan kini kau telah memilikiku, Taehyung."

Made With Love ㅱ Taekook (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang