Hangout

9 2 0
                                    

       Terik siang yang sangat tajam serta menusuk kulit saat ini sedang menerjang atmosfer bumi bagian kota metropolitan. Di hari weekend begini, beberapa orang yang libur dari aktifitas rutin weekdays sedang menikmati waktu senggangnya dengan berbagai macam aktifitas. Tak terkecuali Tiara. Saat ini ia sedang membaca salah satu koleksi novel nya yang ia timbun di rak buku kesayangannya.

"Bosen banget gue baca novel sambil goleran dikasur doang seharian. Pengen hangout deh. Call Kila kali ya", gumam Tiara, lalu ia mengambil ponselnya diatas meja belajar samping tempat tidurnya.

Tut.. tut.. tut.. Cukup lama Kila mengangkat panggilan Tiara, hingga akhirnya terangkat.

"Halo Assalamu'alaikum. Ada apa oy? Tumben amat siang siang gini lu telpon gue", Kila membuka percakapan via telpon.

"Wa'alaikumsalam. Gue bosen banget gaada kegiatan yang berbeda di rumah. Lo lagi apa Kil?", Tiara menjawab salam serta melontarkan pertanyaan kepada Kila sambil berguling guling diatas kasurnya.

"Gue lagi nonton netflix nih. Lu mau hangout? Ayok deh, tapi panas banget woy diluar. Ga umum ini panasnya".

"Yee elah, kaya ga biasanya panasan deh ni oncom. Yodah gini aja, kita main main ke kafenya mama gue aja gimana? Kan mayan tuh ngadem, lu bisa makan plus minum gratis juga tuh disana".

"Ide bagus banget sih. Gass. Gue bentar lagi otw, nyampe rumah lo dalam waktu 15 menit. Oke langsung gue tutup ya, bye!"

       Tiara menjauhkan ponselnya dari telinganya, lalu ia langsung bersiap menggunakan outfit with looks casual. Hari ini ia menggunakan kaos putih dibalut jaket jeans serta celana kulot berwarna hitam. Ia menguncir rambutnya serta menggunakan topi berwarna putih. Sepatu converse putih hitam menambah looks casual nya yang sangat cocok dengan penampilannya. Sesuai ucapan Kila, ia tepat sampai dirumah Tiara 15 menit setelah Kila menutup telpon dari Tiara.

Tiara dan Kila langsung menuju kafe Mama Farida menggunakan motor matic milik Kila. Setelah 15 menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai.

"Gila panas banget ampun! Kulih gue makin eksotis kalo gini caranya deh", gerutu Kila setelah melepas helm nya dan meletakannya di rak helm yang terletak di sebelum pintu masuk kafe.

"Lo tuh putih. Ga usah ngadi ngadi deh. Dah yuk ah masuk", Tiara melenggang masuk terlebih dahulu meninggalkan Kila yang masih menggerutu sendiri.

"Siang Tiara. Tumben ke kafe? Siang panas gini lagi", sapa sang pegawai kafe yang sudah sangat familiar dengan Tiara.

"Hehe iya nih. Bosen di rumah, pengen keluar, tapi karena panas mending ngadem didalem kafe aja", Tiara memberi alasan mengapa dia datang ke kafe milik mama Farida tersebut.

Tiara lalu memesan makanan serta minuman, "Mas Fin, Tiara pesen Iced Avocado Coffe nya 1, Iced Green Tea Milk nya 1, 2 Nasi Goreng Spesial, 1 French Fries, sama Roti Bakar Coklat 1 ya. Oya untuk French Fries sama Roti Bakar nya nantian aja gapapa. Makasih ya mas".

"Noted it. Silahkan ditunggu di meja Tiara cantik", ucap Mas Fin, salah seorang pegawai yang menyapanya tadi serta yang bertugas mencatat pesanan di meja pemesanan.

"Hilih. Oke mas", Tiara berlalu meninggalkan meja pemesanan, menuju meja yang ditempatinya dan Kila.

"Gue liat liat, pegawai mama lo yang satu itu masih muda banget ya, ganteng lagi", oceh Kila sambil menunjuk Mas Fin menggunakan dagunya.

"Iya, dia part-timer disini, tapi dah akrab juga sama keluarga gue. Lo suka? Gue comblangin deh. Mayan loh dia, dia udah kuliah tapi sambil kerja buat ngeringanin biaya kuliah sama nambah uang jajannya", ungkap Tiara yang dibalas anggukan kepala oleh Kila.

"Keren sih. Mau banget sebenernya dicomblangin lo. Tapi... kayaknya nggak deh. Kalo gue liat tadi, dia tuh kek ada rasa sama lo. Entah kagum atau suka, tapi keliatan jelas dimata gue. Maka dari itu, gue memilih mundur lebih dulu daripada udah suka terus kenyataan paitnya, orang yang lo taksir ternyata sukanya sama sahabat lo. Jiakkh", jelas Kila dengan panjang kali lebar sambil tertawa.

"Haha bisa aja lo Kil. Entah apapun itu, gue cuma bisa ngehargai aja kalo pada kenyataannya emang benar apa yang lo ucapkan barusan", urai Tiara sambil membenarkan ikatan rambutnya.

Lalu tiba tiba ada seseorang muncul dibelakang Tiara, lalu menyodorkan ikatan rambutnya menggunakan tangan orang tersebut.

"Hei, maaf. Ikatan rambutmu jatuh di lantai", ucap seseorang sambil menyodorkan tangan yang berisikan ikat rambut Tiara.

"Astaga, makasih banget", ungkap terima kasih Tiara sambil mengambil ikatan dan menengok ke arah orang yang memberikan ikat rambut Tiara.

"Lo?", kaget mereka berdua bersamaan.

***

Kira kira siapa ya orang yang buat Tiara terkejut karena kehadiran tak terduga dari orang tersebut? Gimana part kali ini? Part terpendek yang aku tulis sejauh ini untuk karya pertamaku, wkwkwk. Semoga kalian suka ya. I need a lot your comments and loves, sebagai bentuk dukungan kalian untuk aku. Jangan lupa komen dan vote nya guys. Share juga ke teman teman kalian. Maaf kalo update nya lama. :( Anyway, have an enjoy reading guys! Love, D!♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Cup of CoffeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang