Pagi hari di kediaman keluarga Afdillah
Jam menunjukkan pukul setengah tujuh, aktifitas di rumah Tiara sudah mulai terlihat. Papa Afdillah sudah berangkat kerja sedari jam 6 pagi karena ada urusan mendadak yang harus diurus di kantor utama. Mama Farida sudah selesai memasak sebelum Papa Afdillah berangkat kerja dan saat ini Mama Farida lagi makan pagi bersama anak anaknya. Tiara dan Ghea sedang menyantap makan paginya. Rio masih terlelap dalam tidurnya, karena dia tidak ada jadwal pagi di kampus.
"Ma, Ghea nanti ngga usah dijemput ya. Soalnya Ghea ada kumpul ektsra cheers", ucap Ghea sambil menatap Mama Farida serta mengunyah makanan yang ada di mulutnya.
"Terus ntar pulangnya sama siapa?", tanya Mama Farida.
"Paling naik bus, atau gojek atau ngga barengan sama temen", jawab Ghea.
"Yaudah, hati hati ya nak."
"Siap bu boss."
"Tiara nanti juga kayaknya gausah dijemput mah. Soalnya Tiara mau ke Gramed dulu sama Kila habis pulang sekolah."
"Oke deh nak. Hati hati nanti ya. Jangan kemalaman pulangnya."
"He'em iya maa."
Setelah itu Tiara dan Ghea berangkat sekolah diantar Mama Farida.
Sesampainya di sekolah
"Sampaii.", ucap Mama Farida.
"Aku turun ya ma. Assalamu'alaikum", pamit Tiara sambil mencium tangan Mama Farida.
"Wa'alaikumsalam. Baik baik di sekolah ya nak."
"Iya mamaku sayang."
"Ma, Ghea juga mau turun dulu ya ma. Assalamu'alaikum", Ghea menyusul Tiara.
"Wa'alaikumsalam. Manut ya di sekolah."
"Ih mama berasa aku bandel aja. Dadah maa."
"Daah."
Tiara dan Ghea berjalan masuk kedalam bangunan sekolah SMA Negeri 79. Bangunan SMA mereka memiliki 3 tingkatan terdiri dari lantai dasar, lantai 1, dan lantai 2. Di lantai dasar terdapat ruangan kelas 10, kantor guru, kantor BK, perpustakaan, aula, UKS, dan ruang lain selain kelas 11 dan 12. Ruangan kelas 11 berada di lantai 1, sedangkan ruang kelas 12 berada di lantai 2.
Tiara dan Ghea sekolah di sekolah yang sama. Ghea masuk di jurusan IPS kelas 10, sedangkan Tiara di jurusan IPA kelas 11. Karena kelas mereka beda lantai, mereka berpisah di dekat tangga.
"Bye Ghea."
"Bye ka Ti."
Tiara menginjakkan satu persatu anak tangga menuju ke lantai 1. Sesampainya di kelas, kelas sudah lumayan ramai oleh teman teman kelasnya.
"Tiaraaaa. Dah kerjain PR Biologi belum? Mampus gue belum kerjain, lupa banget", seru Kila saat Tiara sudah duduk di kursi sebelah Kila.
"Heboh banget sih Kil. Gue udah kerjain. Nih kalo mau liat", ujar Tiara dan mengeluarkan buku tulis Biologinya di atas meja.
"Ah sayang banget sama lo deh Ti", ucap Kila sambil memeluk Tiara dengan hati berbunga bunga karena Tiara memberi contekan PR kepadanya.
"Hilih. Ada maunya aja lo pake sayang sayangan segala", sindir Tiara sambil tersenyum tipis.
"Gitu dong senyum, jangan jutek jutek terus jadi orang", ceplos Kila.
"Hmm... seneng seneng lo deh Kil", Tiara langsung memasang earphone dan membaca buku novel yang dibawanya dari rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cup of Coffe
Ficción GeneralSejak kejadian 6 tahun yang lalu, Tiara yang dulunya sangat terbuka dan periang mulai berubah menjadi seseorang yang cukup tertutup. Hingga suatu saat ketika Tiara sedang menjadi salah satu panitia sebuah event kepanitiaan di kampusnya, ia tak senga...
