Prologue

275 56 189
                                    

*
*
*
_______________________

AKU lebih memilih menyatakan perasaanku, daripada mendapatkan pernyataan perasaan dari seseorang. —Iya, jujur! apalagi itu sosok yang sudah sangat lama aku sukai.

Haaah, rasanya pasti lebih sangat puas. Meskipun belum tentu mendapatkan jawaban yang ingin aku dengar. Urusan ditolak atau tidak, itu belakangan. Yang penting, aku sudah mengatakan nya dengan jujur bukan?

Hei! bukan kah aku sudah pantas untuk mendapatkan penghargaan dan gelar sebagai gadis pemberani yang cantik dan gigih?

Karena sudah dengan sangat berani menyatakan perasaan kepada sahabatku sendiri, disaat kebanyakan orang lain terjebak dengan lingkaran setan bernama friendzone?

Bukankah aku sudah berhasil menembus garis merah itu dan membuat derajat seorang wanita naik?—Iyakan?

Aku yakin kalian sangat setuju dengan penuturan ku, yang masih sangat belepotan ini.

Hei guys! Aku ingin memberikan bocoran sedikit!—Sini sini, mendekat. Aku ingin membisikkan sesuatu yang sangat penting.

Sekarang, aku sedang berada di pasar. Iya, aku sedang ada di pasar serba ada. Sumpah, segala sesuatu memang beneran ada disini. Sangat mengagumkan.

Padahal sekarang baru jam 08:30 pagi, tapi semua toko sudah buka. Pantasan saja eomma selalu ke pasar pagi-pagi.

Hari ini, aku akan mengeluarkan seluruh bakat memasak ku yang masih jauh terpendam. Walaupun memang aku hampir tidak pernah menyentuh pisau dapur.—Yah, setidaknya hari ini aku akan mencoba dengan baik.

Hari ini, spesial diriku sendiri yang akan memotong, memasak dan meracik semuanya. Meskipun mungkin aku akan tetap harus melihat resep dan bertanya kepada oppaku.

Oiya, Sekarang aku masih harus berkeliling untuk mencari beberapa bahan yang masih kurang. Tapi, sebelumnya aku ingin menitipkan beberapa barang-barang ku di tempat penitipan, karena ini sudah terlalu berat untuk ditenteng.—sampai bertemu nanti malam ya!

Setelah seharian mengelilingi pasar dan merasakan bagaimana sesaknya suasana pasar. Disini lah aku sekarang, berdiri sembari memegang cake dengan senyuman terindah yang aku miliki.

Menatap makhluk manis yang selalu sukses menggetarkan hatiku, yang masih terpaku diam melihat kue ulang tahun berwarna hitam pekat yang ku buat khusus untuk dirinya di hari spesialnya ini.

Wah,— wajah bingungnya bahkan menggetarkan hati ku dengan sangat hebat. Untung saja disini sedikit remang karena memang beberapa lampu dipadamkan, jadi dia tidak bisa melihat sebagaimana merona nya wajahku hanya dengan menatap dirinya.

"Kenapa tidak ada hiasan apapun selain lilin disini?" Tanya nya menatapku dengan bingung.

"Yaa! Lebih baik kau segera tiup. Lilinya sudah hampir habis." Ujarku menginstruksikan.

"Huuuuffff."

"Yeay! Happy birthday Jeon Kookies! 15 years for you! my sweetest friend." Seruku segera menyimpan kue ke atas meja dan berhambur kedalam pelukannya untuk memberikan pelukan ulang tahun.

Your'ra || Min Yoongi (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang