Kata-kata memiliki beberapa tujuan.
Pertama kejujuran, kedua alasan dan
terakhir kebohongan.*
*
*
_________________________________AKU memeluk erat botol kompres berisi air hangat yang ku selip diantara paha dan perutku, dengan posisi berbaring menghadap kesamping, berharap rasa sakit yang sejak semalam menyiksaku ku bisa segera berakhir.
Aku sedang kedatangan tamu yang sangat menyusahkan sekarang, membuat ku hampir tidak bisa bergerak dan hanya terdiam mematung diatas kasur sejak tadi pagi.
Beruntungnya tamu-tamu ini datang seminggu setelah aku selesai mengikuti ospek. Sehingga, tidak menganggu aktivitas ku ketika kegiatan ospek berlangsung.
Sekarang, aku sudah resmi menjadi siswi di Ganggnam High School dan juga anggota di club kesehatan.
Sejujurnya aku ingin bergabung dengan club pecinta alam, tapi Kookies memaksaku untuk masuk bagian kesehatan.
Aku tidak menyesalinya, setidaknya dengan berada di club kesehatan aku bisa mempelajari tentang obat-obatan dan cara memberikan pertolongan pertama ketika ada insiden.
Sedangkan Jungkookies, sudah pasti dia masuk club basket. Untuk apa dia menyuruhku masuk club kesehatan jika tidak ada keuntungan untuk dirinya?—Kalian pasti mengerti maksudku.
Aku dan Kookies lagi-lagi satu kelas dan ini tahun ke 3 kami sekelas sejak duduk di bangku SMP, bahkan kursi kami bersampingan. Bukan secara kebetulan, karena memang Kookies yang lebih dulu membooking kedua kursi itu untuk kami.
Laki-laki itu tidak akan bisa jauh-jauh dariku, lihat saja tadi pagi. Dia bahkan datang ke rumahku masih dengan piyama bergambar kelinci pink, setelah menerima pesan dari Seokjin oppa bahwa hari ini aku tidak masuk sekolah lagi.
Kalau saja aku tidak mengusirnya dengan kasar, Kookies pasti masih disini menemaniku dengan berbagai celotehan nya tentang rasa sakit yang aku rasakan sekarang.
Seharusnya sih aku tidak perlu mengusir kookies tadi pagi. Lihatlah sekarang, aku sangat membutuhkan seseorang untuk disuruh membelikan ku sesuatu yang manis di toserba depan gang.
Tapi jika tidak ku usir dia pasti akan ikut absen dari sekolah, terus nanti siapa yang akan mengajariku tentang materi yang tertinggal?—ahh sudahlah.
Aku membalik posisiku menghadap sisi lain, menatap kasur kecil yang berada di lantai. Melihat malaikat kecil yang sedari tadi tidak terganggu sama sekali dengan suara rintihan sakit yang beberapa kali lolos dari bibirku
"Huaa kiyowo." Astaga aku ingin menggapai, memeluk, mencium dan mencabik nya dengan gemas sekarang.
Bagaimana bisa Tuhan menciptakan spesies makhluk manis, lucu dan imut begitu sempurna seperti Kim Molly?
"Molly. . . Molly. . ." Panggilku, terlihat pergerakan dari makhluk imut itu. Mengerang dengan mata yang masih sedikit tertutup. "Come to eonni, Molly. ." Seruku lagi.
Molly hanya bangun untuk merenggang kan otot-otot nya, setelah itu ia mencari posisi membelakangi ku untuk kembali terlelap.
Aku melenguh kecewa menatap ibu hamil itu, bisa-bisanya dia tidak menghampiri ku disaat aku sangat ingin memeluk tubuh gemoy nya yang sudah terlihat semakin membesar di bagian perut.—ahh sebentar lagi aku akan jadi Gomo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your'ra || Min Yoongi (Fanfiction)
FanfictionNgak pandai bikin sinopsis :') baca ajalah ya Tidak ada yang gagal, dan tidak perlu ada yang disalahkan. Karena mencintai bukan kesalahan dan memilih untuk tidak membalas cinta itu juga bukan kegagalan. "Orang beruntung bukan penunggu, tapi petarung...