01. Time

210 50 184
                                    

Terdapat masa lalu di setiap
ucapan.

*
*
*
____________________

AKU benar-benar lupa bagaimana rasanya tidur dengan tenang. Sudah hampir setengah jam suara dering itu menganggu tidurku,—seseorang tolong matikan alarm itu sebentar saja.

Aku masih sangat lelah untuk terbangun dari posisi ini, aku masih ingin melanjutkan perjalanan ke alam mimpi, yang bahkan hampir tidak pernah memberikan ku mimpi.

"kring. . .kring. .. .kring. . ."

Itu dering ke-tiga kalinya pagi ini, setelah lemas untuk terus berguling kesana kemari mengabaikan keributan itu, aku terpaksa terbangun dan langsung meraba nakas yang ada di samping tempat tidur.

Dengan mata yang masih terasa sangat berat, mencari benda kotak tipis yang menjadi sumber kebisingan.

Dunia sekarang terlalu canggih, tidak perlu menunggu ayam berkokok atau menyuruh orang lain untuk membangunkan. Cukup dengan benda pintar ini, setiap pagi akan terasa sangat cepat datang.

Setelah benda itu tidak terdengar lagi, aku lalu mencari posisi ternyaman untuk kembali terlelap.

Belum sampai 5 menit rasanya mata ini tertutup, lagi-lagi aku harus dikejutkan dengan suara kebisingan lain dari ketukan dan teriakan yang sangat mengganggu di balik pintu.

"YOURA!! bangun! Ini sudah jam 10 pagi!! Apa kau tidak sekolah?"—Ahh itu kebisingan yang sudah lama punah, semenjak aku libur kelulusan SMP, tepatnya sebulan yang lalu.

Akhirnya untuk pertama kalinya, aku mendengar suara melengking dan cempreng itu lagi.—dimulai hari ini.

Aku masih dalam posisi terbaring, berusaha membuka mata dan mencerna semua kalimat aneh dari orang dibalik pintu. "Haaah!! Jam 10!!!!!"

Aku langsung beranjak dan melompat dari tempat tidur, kaki ku menyentuh lantai parket bercorak natural beach yang terasa hangat karena mesin penghangat yang menyala 24 jam sejak musim dingin hingga musim semi sekarang.

Aku mengambil ponsel pintar yang tadi ku letakkan kembali diatas nakas.

Wajar saja jika aku percaya dengan apa yang dikatakan kakak laki-laki ku dibalik pintu sana. Tadi malam aku terlelap hampir jam 3 subuh, karena marathon drama Song kang yang sudah aku skip beberapa hari karena terlalu sibuk bekerja. Ditambah lagi, memang semenjak libur aku selalu terbangun tepat pada jam 10 pagi.

Aku melihat jam dari benda canggih yang ada di genggaman ku, tanpa sadar aku langsung menendang pintu kamar.—keras "Oppa apaan sih tidak lucu tau!" Teriak ku nyaring.

Dibangunkan secara tiba-tiba, dengan teriakkan dan ketukan keras dari pintu—siapa yang tidak marah coba?

Bahkan kepalaku saja terasa nyut-nyutan, karena langsung melompat dari kasur tanpa memberi jeda untuk kesadaran ku yang masih jauh di alam bawah sadar.

"Hahahaha, makanya jangan kebo. Eomma udah bolak balik bangunin. Eh masih ngak bangun bangun. Takutnya udah gak nafas lagi. "—wahh omong kosong yang sangat keterlaluan.

"Oppa ngomong lagi aku sumpahin jomblo seumur hidup!!" Teriakku dari dalam kamar dengan penuh rasa kesal, berjalan menuju standing mirror hadiah ulangtahun ku dari manusia laknat di luar sana. Mengikat rambut panjang ku sembari mengecek belek di mataku.

Your'ra || Min Yoongi (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang