epilog

3.8K 349 46
                                    

⚠️Disclaimer cerita ini hanya FIKSI . Saya hanya mengambil VISUALISASI tokoh. Sifat dan watak tokoh BERBEDA dengan sifat ASLI tokoh. Dimohon untuk tidak menyamakan dengan kehidupan ASLI tokoh.

⛔Cerita ini mengandung unsur gay, bxb, dan sejenisnya. Mohon bijak dalam membaca karangan saya.

❗Cerita ini MURNI PEMIKIRAN SAYA yang saya buat dengan penuh pertimbangan yang ada. Jadi mohon untuk menghargai penulisnya. Jika ada kesamaan alur, tokoh dan tempat. Itu sebuah ketidaksengajaan dan Saya memohon maaf yang sebesar besarnya.

❗Cerita ini banyak mengandung Typo dan kesalahan dalam menafsirkan kata. Saya mohon maaf atas ketidak nyamanan dalam membaca.






































---selamat membaca---













































Bintang dan bulan menghiasi langit malam hari ini. Jalanan kota seoul juga sudah lengang karena sudah larut. Seperti pria ini yang sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Rumah besar ini tampak sunyi karena para penghuni di rumahnya sedang tidur.

Kaki panjang itu menghentikan langkahnya di depan pintu berwarna biru dengan stiker ironman tersebut. Membukanya secara perlahan dan melihat para bayinya yang tertidur pulas di ranjang masing masing.

Setelahnya ia menutup pintu itu secara perlahan dan melangkahkan kakinya ke kamar di ujung lorong. Kamar utama yang dia gunakan bersama sang istri. Dia melangkahkan kakinya melihat sang istri yang tengah memeluk boneka sapi itu.

Dia memilih untuk menyegarkan badannya setelah itu ikut tidur bersama sang istri. Wah sudah lama dia tak memeluk istri munyilnya itu. Semakin bertambah umur istrinya itu menjadi sangat manis dan sexy.

Renjun juga bertumbuh tinggi. Dulu badan renjun sangat kurus tapi sekarang lebih berisi. Tak gemuk hanya lemaknya bekerja di tempat tempat yang semestinya. Seperti pantatnya yang setiap hari semakin berisi. Ah.. Dia tegang memikirkan hal itu.

Pria itu seo Johnny juga semakin hari semakin matang. Badanya juga semakin indah di pandang. Bahunya semakin lebar. Wajahnya setiap hari semakin awet muda walaupun dia sudah berkepala empat.

Kembali ke kegiatan Johnny sekarang. Setelah ia mandi dan memakai piama dia menyusul sang istri sambil membawanya ke dekapannya. Sudah dua minggu dia tak memeluk sang istri karena harus ke jepang.

Dia mencium kening sang istri sambil menghirup aroma manis yang menguar dari rambut sang istri. Tak hanya kening, mata yang tengah tertutup itu juga ia cium. Pipi manis yang sedikit lebih berisi dan bibir cherry yang mengoda. Dia kembali mencium sang istri hanya sebuah kecupan menjadi sedikit lumatan lumatan nakal.

Renjun yang merasa terganggu tiba tiba membuka matanya. Sangat kaget teryata sang suami yang tengah menciumnya. Lidah Johnny sudah mengetuk ngetuk  bibir milik renjun supaya mau terbuka. Akhirnya renjun memberi akses kepada sang suami.

Bibir mereka saling melumat. Saliva keduanya bercampur menjadi satu dan mengalir di leher renjun. Ciuman itu semakin lama semakin dalam. Keduanya saling menikmati apa yang mereka lakukan. Johnny membawa renjun ke pangkuannya. Guna mempermudah dia meng eksplorasi mulut si manis.

Tak hanya mencium. Tangan Johnny sudah mulai bermain di dalam kaos si munyil. Sambil meremas pantat yang membuat renjun mendesah hebat. Tak hanya pantat dia mulai memainkan puting itu yang membuat renjun melonjak ke enakan. Jangan lupakan gerakan renjun tersebut memancing benda besar yang sudah tegang menjadi lebih tegang karena gesekan gesekan yang renjun berikan. Sampai pada akhirnya.

[END] Hot americano | johnrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang