Chapter Five.

3.1K 211 6
                                    

Gulf membuka matanya yang kini sulit untuk terbuka. Kepalanya yang sedikit sakit, gulf memegang kepalanya yang terasa seperti ada sesuatu yang melilit kepalanya. Bukankah ini perban? Gulf mencoba memandangi sekeliling, akhirnya gulf mengingat kejadian kemarin tetapi kenapa gulf tidak berada dirumah sakit melainkan disebuah kamar asing.

"Kau sudah bangun?"

Gulf terserak mendengar suara seorang pria dan ternyata gulf sedari tadi tidak menyadari jika ia tidur disampingnya.

Gulf mencoba bergeser ke tepi kasur, memberi jarak padanya. "Kenapa aku ada sini?" tanya gulf dan pria itu duduk dari posisi tidurnya.

Ternyata pria gila kemarin.

"Aku yang membawamu kesini," ucapnya datar. Sedangkan gulf menatapnya tidak percaya, bagaimana ia bisa berkata begitu mudahnya.

Gulf ingat jika kakaknya menyuruhnya untuk menjauhinya, tanpa disuruh pun gulf sudah takut beras disekitar pria itu.

"Terima kasih sudah merawatku, kalo begitu saya akan pulang," kata gulf dan segera turun dari kasur itu namun pria itu menahannya.

Gulf menatap genggaman tangannya pada dirinya lalu matanya. "Bukankah kau seharusnya tahu jika aku yang menyuruh mereka mengejarmj dan menabrakkan mobil meraka padamu?" jelasnya sembari menatap mata gulf.

"Jika bukankan aku berkata padamu kemarin jika kita akan bertemu," tambahnya membuat gulf menggeleng tidak percaya, pria ini sangat gila.

Gulf mencoba melepaskan genggaman itu tapi tidak bisa, ia terlalu kuat mencengkram tangan gulf. "Apa yang kau mau!?" teriak gulf.

Pria itu menarik tangan gulf dengan kuat sehingga membuat gulf terjatuh ke kasur dan berjarak dekat dengannya. Ia mendekatkan wajahnya pada gulf dan tersenyum. "Kau akan menjadi milikku," tegasnya dan gulf tidak terima, gulf berusaha melepaskan genggaman tangannya dengan menarik tangan dirinya sendiri.

"Lepaskan aku!" desis gulf dan pria di depannya ini hanya menatap gulf remeh.

"Lepaskan!" desis gulf lagi dan ia malah tersenyum. "Kau tidak akan terlepas dariku Gulf, kau akan terjerat selamanya bersamaku. Jadi ingatlah itu."

"Aku tidak mau bersama denganmu," teriak Gulf yang langsung menggigit tangan pria itu dan membuat genggamannya di tangan gulfbmerenggang, tidak tunggu lama gulf langsung mengambil kesempatan itu untuk kabur.

Gulf membuka pintu kamar lalu langsung berlari menuruni anak tangga yang menuju kebawah. Saat gulf sampai dibawah, Gulf merasa terpukau oleh megahnya mension ini. Gulf seketika kebingungan, mension ini terlalu luas, bagaikan kastil. Gulf mencoba melewati lorong-lorong yang berdiri pilar-pilar besar membuatnya terperangah.

Saat gulf berbelok dilorong itu, entah darimana datangnya pria itu sudah berasa di dan sembari menyilangkan tangannya di dada. Wajahnya yang dingin dan tatapannya yabg tajam menandakan ia sedang marah. Gulf memilih berlari kembali melewati lorong tadi dan tangan gulf tersentak kebelakang. Pria itu cepat sekali mengejar gulf dan kini ia menggenggam tangan gulf atau lebih tepatnya meremas dengan kuat.

Gulf mencoba menarik tangannya yang diremasnya sambil teriak "Ini sakit sekali, sungguh!". Pria itu menarik gulf dengan kuat membuat gulf menangis kesakitan dan hampir pingsan. Pria itu langsung memapah gulf naik ke atas.

Ia membawa gulf ke kamar tadi dan melemparkan tubuh gulf ke atas kasur. Gulf langsung menyudut ke ujung kasur dan menatapnya was-was.

Pria itu mengusap wajahnya letih lalu menunjuk ke arah gulf. "Kau tidak akan keluar dari mension ini," anjam pria itu pada gulf.

Seseorang pria datang ke kamar yang gulf tempati, ia melihat gulf dan lalu menatap pria gila itu. "Apa yang kau lakukan dengannya Mew?" tanya pria itu dan gulf akhirnya tau nama pria gila itu.

WIFE OF MAFIA - BL21+.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang