Chapter One.

5.3K 282 0
                                    

Lampu yang kedap kedip berwarna warni dan Musik yang begitu kencang  dan membuat Gulf pusing.

Suasana club ini begitu asing baginya dan tidak cukup menarik minat Gulf sama sekali untuk datang ke tempat seperti ini tetapi karena suatu hal, ia harus ketempat ini. Gulf yang menarik tangan sang kakak dan menggiringnya keluar club ini walau ia harus menabrak setiap orang yang kini sedang berjoget ria.

Setiba diluar sang kakak melepaskan tangan Gulf dan berlari ke sudut club, ia memuntahkan isi perutnya. Tentu saja vodka itu yanh membuat begitu, kuyakinkan besok pagi ia akan terkena migrain berat. Gulf yang menepuk punggungnya pelan berharap itu membuatnya lebih baik walaupun ia merasa tidak yakin akan hal itu.

Sang kakak menatap adiknya dengan wajahnya seperti kebingungan. "Kau siapa? Kenapa kau mengikutiku?!"

Shit. Apakah ia ingin membuatku memasukannya kedalam toilet?

Gulf mulai kesal kini "kak! Berhentilah. Ayo pulang, aku lelah," gerutunya.

Mildjinna bukannya mendengarkan adiknya ia malah berlari sembari mengepakkan sayapnya. Astaga. Kurasa Gulf mulai ikut gila jika bersamanya. Dari tempat Gulf kini, Gulf dapat dengar jika kakaknya menyanyikan lagu dengan kencang. Kakaknya memang gila jika sedang mabuk.

"I believe i can Fly" nyanyinya dengan kencang, bahkan beberapa orang menatapnya gila. Ah ternyata bukan aku sendiri yang mengatakanya gila.

Daripada kakaknya semakin melakukan hal bodoh lebih baik aku menghampirinya dan bila perlu menyeretnya pulang secara paksa. Gulf berjalan ke Arah terakhir Ia melihat kakaknya sebelum ia menghilang dari ujung bangunan sana.

Dalam persimpangan gedung itu gulf merasa adalah ada suara di dalamnya, apakah itu kakaknya? Gulf mulai memasuki persimpangan itu, sangatlah gelap.

Gulf yang melihat seorang pria berjas sedang ketakutan dan Gulf pun menghampiri pria tersebut.

"Per-misi pak saya Gulf bapak siapa? Sepertinya bapak sedang ketakutan."

"Sa-saya chitan. Saya sedang dikejar oleh sekelompok Mafia."

"Kenapa bapak dikejar sekelompok mafia? Kalo boleh tau?" Tanya Gulf yang penasaran.

"Perusahaan saya saat itu bangkrut dan meminjam uang 800juta ke perusahaan lain. Dan saya telat membayar sehingga saya dikejar oleh sekelompok mafia." jelas Khun chitan dengan sedikit ketakutan.

"Heh! Disini kau rupanya! Sini kau!"Suara teriakan Mafia itu dan menunjuk kearah Khun chitan.

Sekelompok Mafia itu menemukan Khun chitan. Khun chitan ditarik dan dipukuli didepan Gulf, Gulf yang berusaha menghentikan perkelahian itu. Tetapi Gulf didorong sehingga terjatuh. Saat Gulf beranjak berdiri ada seorang pria yang sepertinya ketua Mafia itu. Ia menghampiri Gulf dan menggenggam tangan Gulf sangat kencang dan membuat Gulf kesakitan.

"Auww hey lepaskan tanganku!?, siapa kau?".

"Kau tidak perlu tau siapa aku. Dan kau siapa? Mengapa kau ikut campur dalam urusan ini?".

Gulf mencoba melepaskan cengkaman si ketua Mafia.

"Menagih hutang tidak seharusnya memukuli. Jika ia tidak bisa membayar sekarang kau harus sabar menunggunya".

"Heyy siapa kau? Beraninya kau mengajari ku seperti ini. Apa kau mau aku habisi disini!".

"Akan ku laporkan kau ke polisi".

"Kau berani sekali padaku. Semua orang takut padaku".

"Apa aku harus takut padamu? Kita sama-sama manusia kenapa harus takut? Apa karna kau ketua Mafia? Asal kau tau. Kau sangat cemen sekali karena berani keroyokan".

"Jaga ucapanmu!".

Gulf membawa Khun chitan pergi kepusahaan Khun chitan yang tak jauh dari tempat kejadian tersebut dan meninggalkan semua kelompok Mafia disana.

"Arghhhhhhh! Ayo kita kembali"Mew yang memberi perintah dan diangguki oleh semua anggotanya.

Ketua dan Sekelompok Mafianya pun kembali.Sedangkan Gulf sekarang sudah ada di sebelah lorong tangga itu bersama Khun Chitan.

"Kau tak apa?" tanya Gulf pada Khun Chitan Itu yang kini menduduki anak tangan dan Gulf disebelahnya.

Khun Chitan itu membalas hanya dengan mengangguk. Setidaknya kini Gulf lega, Gulf tidak perlu merasa bersalah jika saja Gulf tidak menolong pria itu tadi. Walaupun rasa takut tadi masih terbekas dikepalanya.

"Terima kasih" ucap Khun Chitan.
"Sama-sama"balas Gulf.

Khun chitan itu tersenyum bersalah "Maaf karena ku membawamu dalam masalah".

Gulf menggelengkan kepalanya "Tenang saja, Sekarang sudah tidak apa-apa" ujar Gulf menenangkannya.

Pria itu menggeleng "Mungkin hanya aku yang sudah terbebas tapi tidak untukmu, kuyakin mereka akan mencarimu".

Gulf bingung "Apa maksudmu?" tanya Gulf menuntut penjelasan dari kata-katanya.

Khun Chitan berdiri dan berjalan menuruni tangga dengan perlahan "berhati-hatilah. Maafka aku!" teriak pria itu sembari berlari menjauhi Gulf yang semakin tidak mengerti dengan kondisi saat ini. Apa maksud pria itu? Dan heii! Gulf belom menemukan kakaknya.

_____________________________________



Bersambung...


Lanjut jangan?
Jangan lupa Vote dan Comment okeh.

WIFE OF MAFIA - BL21+.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang