22🍁

139 21 3
                                    

       Jangan katakan selamat tinggal.
Meski di dalam mimpi,jangan pernah berpisah.
Jika kau adalah takdirku, peganglah tanganku.
Malam yang menyedihkan takkan pernah datang karena kau berada disisiku
Seseorang yang telah ku tunggu adalah dirimu.









Dalam benaknya,laki laki itu terus menerka dan mengingat ingat.Adakah sebuah kesalahan yang sudah ia perbuat hingga tiba tiba Irene mendiamkannya seperti pagi ini?kemarin mereka masih baik baik saja,mengobrol dan melakukan hal biasa.

Hanya saja sejak kemarin siang ia pulang untuk mengambil beberapa berkas perusahaan yang harus ia kebut karena masalah akhir akhir ini yang membuatnya sempat melupakan tanggung jawabnya.Niatnya ingin langsung kembali ke Rumah Sakit,namun rasanya sangat tanggung  karena untuk menuju Rumah Sakit pun membutuhkan waktu yang cukup lama.

Jika Dia mengerjakannya di rumah,setidaknya ia sudah menyelesaikan sebagiannya.Dan Suho memilih untuk menyelesaikan semuanya di Rumahnya.

Pagi ini dengan semangat membara laki laki itu bangun lebih awal,sekitaran pukul 05.00.Selesai bersiap siap,langsung saja Suho meluncur menggunakan mobil milik Kyungsoo yang di pinjamkan untuknya.

Sempat keliling keliling karena ia ingin membelikan bubur untuk Irene,sedikit membuang waktu karena waktu sepagi itu masih jarang toko yang sudah buka.

Suho tidak merasa keberatan,ia pikir lelahnya akan langsung terbayar ketika melihat wajah khas bangun tidur Irene sesampainya di sana,ataupun senyuman manis Irene ketika menyambut kedatangannya.

Harapan kecilnya seakan langsung sirna begitu saja ketika mendengar sebuah percakapan kecil antara Irene dan Taehyung di dalam sana.

"Kau mencintaiku kan?kalau begitu kenapa kau menolakku?"

"Tapi kau sudah bertunangan.Tentang perasaanku,aku hanya ingin kau tahu.Tidak ada sedikitpun niat untuk merebutmu dari Suho,dia temanku."

Taehyung menyadari keberadaan Suho yang menegang di ambang pintu,buru buru lali laki itu menghampiri Suho.

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan Suho.Dan Irene,dia masih sakit,dia tidak sadar dengan apa yang baru saja ia katakan.Kau tenang saja."

Suho mengangguk,tatapannya beralih kepada Irene yang tampak tidak terganggu dengan kehadirannya."Kau tidak ingin menjelaskan sesuatu?"Ujarnya pada perempuan itu.

"Menjelaskan apa?aku rasa kau sudah dengar semuanya."Jawab Irene acuh tak acuh.Dan Setelah mengatakan itu,Irene benar benar mendiamkannya.

Apa selama ini Irene memang tidak pernah berubah?beberapa waktu lalu dia baru saja mengatakan bahwa dia mencintainya.Lalu apa ini?

Dan sekarang Suho hanya bisa diam di tempatnya kemudian bergegas mengemasi barang barang Irene karena hari ini Irene sudah di perbolehkan untuk pulang.

Suho beranjak dari tempat duduknya hendak meraih lengan Irene dan membantunya bangkit.Lagi lagi Suho hanya bisa terdiam ketika Irene mepisnya dengan kasar."Aku bisa bangun sendiri."Ucapnya datar.

"Ya sudah."Suho memilih mengalah.Kakinya beranjak pergi,tangannya bergerak mengambil tas berwarna cokelat yang berisi beberapa pakaian Irene.

"Taehyung,kau bisa membantuku?"Panggil Irene yang langsung membuat Laki laki bernama Taehyung itu terlonjak dari tempatnya.

"Eh?"Laki laki itu melirik Suho yang juga tengah menatapnya.Taehyung merasakan atmosfer canggung di sekitarnya,dalam hati ia merutuki kesalahannya,seharusnya ia tidak berada di tempat ini sejak tadi."Tapi—"

Belum selesai mengucapkan kalimat penolakan yang sudah ia siapkan di dalam kepalanya,Suho memotongnya lebih dahulu."Tidak apa apa Taehyung,antarkan dia sampai ke mobilku ya?"Pinta Suho sanbil tersenyum tipis.

Tidak ada pilihan lain selain mengangguk.

Dengan perasaan tidak enak,Taehyung membantu Irene berdiri,memapah perempuan itu dan berajalan menuju parkiran.Sedari tadi ia di buat kebingungan dengan sikap Irene yang berubah begitu drastis sejak semalam.Apa alasan di balik perempuan itu melakukan semua ini?

Baru kemarin hatinya merasa hancur melihat kemesraan antara Suho dengan Irene,dan sekarang?ia benar benar di buat terbang dengan sikap perempuan itu.Taehyung benci di permainkan.

"Apa yang membuatmu seperti ini Irene?"Gumam Taehyung lirih namun perempuan di sampingnya itu masih dapat mendengarnya dengan jelas.

"Aku sudah mengatakannya tadi,aku ingin membalas perasaanmu."Taehyung mengalihkan pandangannya.Irene berbohong,dia jelas tahu bahwa hanya Suho yang berada di dalam hati perempuan itu.

Taehyung tidak tahan lagi,laki laki itu melepaskan pergelangan Irene dengan perlahan dari pundaknya.Kepalanya menoleh ke belakang,Taehyung dapat melihat perasaan sakit itu dalam sorot mata Suho yang tengah tersenyum ke arahnya.

"Ada apa?"Irene mengerutkan keningnya.

Laki laki itu menepuk dahinya pelan."Astaga Aku baru ingat?bodoh sekali kau Kim Taehyung!bagaimana kau bisa melupakannya?"Taehyung bergumam pelan.

"Irene,maafkan aku,sepertinya aku hanya bisa mengantarmu sampai di sini.Aku ada janji dengan Jisoo."Tutur laki laki itu.

Apa yang membuatnya tiba tiba menyebutkan nama Jisoo?dan mengenai Janji,itu hanya bohong,sungguh kebohongan besar apa yang baru saja Taehyung katakan.

Dia tidak sedekat itu dengan Jisoo,mereka bahkan tidak pernah saling menyapa meski berada di tempat yang sama.Mungkin pernah,namun hanya sesekali dan itu benar benar diluar rencananya.

Laki laki itu langsung berlari meninggalkan keduanya di tengah lorong Rumah Sakit, meninggalkan Irene dan Suho yang masih di lingkari kecanggungan yang luar biasa.

"Mau ku bantu?"Tawar Suho,laki laki itu masih belum beranjak dari posisinya.Masih berada di belakang Irene.Ingin mendekat,tapi Suho takut hal itu malah membuat Irene tidak nyaman.

Irene hanya diam.Tubuhnya masih terlalu lemas untuk berjalan sejauh itu,apalagi jarak tempat parkir dengan posisinya saat ini tidak hanya jauh,tapi jauh sekali.Mengingat bahwa ruangannya berada di gedung yang berada di ujung timur,sedangkan tempat parkir berada di dekat gerbang utama yang berada di ujung barat.

Irene sendiri heran,bagaimana bisa Rumah Sakit sebesar ini hanya terdapat satu tempat parkir?

"Terserah."Jawab Irene akhirnya.

Suho bergerak melangkah maju,meraih tubuh mungil perempuan itu dan membantunya berjalan.Pikirannya masih sibuk berfikir,jika memang Irene menyukai Taehyung kenapa dia harus mendiamkannya?

"Kenapa tiba tiba mendiamkanku?"

Irene mendongakkan kepalanya,membuat Suho yang semula menatapnya mengalihkan pandangannya tiba tiba."Hanya perasaanmu saja,aku tidak mendiamkanmu."

Menghela nafas pelan,Suho menganggukkan kepalanya.Meski di dalam kepalanya ada begitu banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan kepada Irene.

"Kau merasa aku mendiamkanmu?"

"Hm,tapi mungkin itu hanya perasaanku saja."Suho mengulas senyuman tipis.Irene hanya menganggukkan kepalanya.

Perempuan itu menjauhkan tubuhnya dari Suho,menatap laki laki itu tepat di maniknya."Kau tahu?suatu saat nanti,siap tidak siap dan mau tidak mau.kita semua akan tetap sampai pada titik yang paling menyakitkan dalam hidup,yaitu kehilangan orang orang yang kau sayangi dan menyayangimu."

"Apa yang kau katakan?"

Perempuan itu tersenyum tipis,membuat Suho semakin bertanya tanya karenanya."Entah sebagai yang meninggalkan ataupun yang di tinggalkan,entah sebagai yang menyakiti ataupun yang di sakiti.....kau akan tetap di paksa memainkan peran."

"Apa yang membuatmu tiba tiba mengatakan hal itu?"Sungguh,Suho tidak mengerti dengan apa yang baru saja Irene bicarakan.Perempuan itu tampak ingin menyampaikan sesuatu namun terlihat berbelit belit.

"Kau akan tahu jika masa itu telah tiba."














Jangan lupa vote🙏😄.. Terimakasih 😄🙏🤩

Sincere Life || SureneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang