10🍁

209 31 0
                                    

Perasaan kesepian yang akan meledak.

Aku mencoba untuk menyembunyikannya,

Tapi aku tidak bisa menyembunyikannya.

Kau sudah menjadi hatiku.





🍁🍁🍁🍁🍁




Keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar,hari ini Irene menggunakan kemeja kotak kotak berpadukan dengan celana Jeans berwarna putih yang sudah melekat sempurna pada tubuhnya.Di ambilnya tas kecil kesayangan yang berada di atas nakas lalu berjalan keluar.

"Seulgi aku pergi dulu ya,ada urusan."Pamitnya pada sosok perempuan yang tengah menikmati berbagai camilan sembari menonton televisi di ruang tengah.Perempuan itu mengangguk lalu mengacungkan jari jempolnya tanda setuju."Hmm hati hati."Peringatnya.

Menengadahkan wajahnya ke atas,tangannya reflek di gunakan untuk menutup kepalanya.Hari ini cuacanya panas sekali,padahal masih pukul sembilan,belum terlalu siang.Matahari seolah begitu bersemangat menghangatkan para penduduk bumi.

Kakinya kemudian mulai melangkah di atas jalanan trotoar.Ia sempat harus menunggu selama beberapa saat karena lampu  penyeberangan belum juga menyala.

Dalam jarak terbilang tidak cukup jauh itu,maniknya dapat melihat seorang perempuan cantik yang tengah berdiri di depan sebuah pusat perbelanjaan.Perempuan itu melambaikan tangan dan tersenyum ke arahnya.

Saat lampu penyebarangan sudah menyala,Irene langsung bergegas,membaur bersama para pejalan kaki lainnya yang juga terburu ingin segera menyebrang.

Sesampainya di tempat tujuannya,manik Irene kemudian terpaku kepada sosok anggun yang saat ini tengah membelakanginya.Irene benar benar di buat terpukau dengan penampilan perempuan di depannya itu——kemeja putih polos serta rok selutut yang melekat sempurna pada tubuh perempuan itu menambah kesan sederhana dan mewah secara bersamaan.

Irene sampai tidak sadar jika perempuan yang sedari tadi ia kagumi itu sudah membalikkan badannya.

"Hai."Sapa perempuan cantik itu membuat Irene hanya tersenyum canggung.

"H-hai juga..kau sudah lama menunggu ya?maaf aku terlambat."Ucapnya dengan perasaan tidak enak.

Jisoo menggeleng sambil tersenyum kecil."Tidak,aku juga baru saja datang.Ya sudah ayo,di sini panas sekali."Perempuan itu menggenggam pergelangan tangan Irene.Sedangkan Irene sama sekali tidak tahu kemana Jisoo akan membawanya,Ia hanya pasrah ketika Jisoo menariknya kesana kemari.

Melihat Irene yang sedari tadi tampak kaku di dekatnya,Jisoo tertawa kecil."Kau dari tadi diam saja,Kau takut padaku?"Perempuan itu lagi lagi tertawa,membuat mata sipitnya semakin tak terlihat."Santai saja,aku tidak makan daging manusia kok."

Irene baru menyadari bahwa selain cantik, perempuan di sampingnya ini juga baik hati,dan juga ramah.

"Aku hanya belum terbiasa denganmu.Maaf jika sikapku membuatmu tidak nyaman."

"Jangan berfikir seperti itu.Wajar saja,kita kan juga memang belum terlalu akrab,makanya aku ingin lebih mengenalmu agar kita bisa berteman."Ujar Jisoo.

Irene hanya mengangguk mengerti.

Keduanya saat ini tengah berada di sebuah pusat perbelanjaan.Malam tadi,Irene di buat bingung ketika sebuah nomor tidak di kenal menelfonnya dan mengajaknya bertemu.Irene tidak langsung mengangkatnya karena ia pikir yang menelfonnya itu hanya orang orang iseng.

Sincere Life || SureneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang